Tabel 16. Pengembangan Aktivitas Agrowisata
Area tujuan Fungsi di dalam area
Aktivitas Area tujuan
Fungsi di dalam area Aktivitas
Tanaman hias dan buah Penerimaan
Penyambutan, pemberian brosur
Tanaman sayuran Penerimaan
Penyambtan warga Pelayanan
Pemberhentian kendaraan umum dan khusus,
regristrasi ulang, merima info, membeli tanaman
hias, membeli media tanam, membeli buah
strawberi Pelayanan
Pemberhentian kendaraan khusus, regristrasi ulang,
merima info, membeli tanaman sayur, membeli
media tanam, membeli bibit, membeli pupuk
Budidaya Mengamati jenis tanaman
hias, mempelajari teknik budidaya tanaman hias dan
strawberi Budidaya
mempelajari teknik budidaya tanaman sayur
dari proses awal hingga pemanenan
Display Mempelajari cara menata
tanaman hias Display
Mempelajari tata letak tanaman
Pasca panen Mempelajari pembuatan
pupuk kompos, mempelajari cara
pengepakan tanaman danbuah strawberi
Pasca panen Mempelajari pembuatan
pupuk kompos, pengepakan hasil pertanian
Teknologi pertanian pembuatan konsentrat
pakan Penerimaan
Penyambutan warga Peternakan
Penerimaan Penyambtan warga,
pemberian atribut peternakan topi cowboy
Pelayanan Pemberhentian kendaraan
khusus, regristrasi ulang, merima info, saung duduk
dan santai Pelayanan
Pemberhentian kendaraan khusus, regristrasi ulang,
merima info, membeli pakan ternak, membeli
produk hasil ternak
Produksi Mengamati dan
mempelajari teknik pembuatan konsentrat
Budidaya Mengamati dan
mempelajari teknik budidaya ternak sapi,
Pasca produksi Mempelajari pengepakan
produk Pasca panen
mempelajari pembuatan bio gas dan kompos,
mempelajari pemerahan susu dan pengolahan susu
4.2 Sintesis
Setelah melakukan inventarisasi dan analisis terhadap data biofisik, sosial dan atraksi wisata maka diperolehlah sejumlah alternatif yang menjadi pemecahan
masalah terhadap tapak yang akan menjadi daerah agrowisata. Selanjutnya adalah tahapan mengkombinasikan dan menyesuaikan kondisi yang ada dengan konsep
dan tujuan dari perencanaan. Overlay dilakukan terhadap data-data spasial yang ada sehingga daerah pengembangan agrowisata akan terbentuk. Oleh karena itu
semua potensi dan kedala akan diberikan pertimbangan dan solusi terbaik untuk pengembangnya yang tertera pada Tabel 17.
Berdasarkan hasil analisis maka tapak akan dibagi ke dalam tiga ruang utama yaitu ruang agrowisata, ruang pendukung agrowisata dan ruang non
agrowisata. Ruang agrowisata yaitu ruang yang cocok untuk dilakukannya aktivitas agrowisata. Ruang ini cenderung aman berdasarkan analisis yang ada
baik dari kemiringannya maupun kedekatannya dengan akses jalan. Intensitas penggunaan ruang ini sangatlah sering mengingat ruang ini akan banyak
dikunjungi. Luas ruang ini yaitu 40 dari luas desa atau sekitar 165 ha. Ruang ini meliputi daerah tanaman budidaya, daerah mata air serta ruang masyarakat. Ruang
ini terdiri dari ruang peternakan, sayuran, teknologi pertanian dan tanaman hias dan buah.
Selanjutnya adalah ruang pendukung agrowisata. Ruang ini adalah ruang dengan intensitas sedang. Luas ruang ini yaitu 17 dari luas kawasan yaitu
sekitar 72 ha. Ruang ini diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung yang berada di ruang utama tetapi tetap sesuai dengan kondisi lingkungan yang
ada. Ruang ini terbagi menjadi ruang pelayanan terpusat yaitu pada Dusun Ketep dan Dusun Dadapan serta ruang pelayanan yang menyebar yang berada di antara
ruang utama agrowisata dan ruang penyangga yang sebagian besarnya berupa tegalan. Ruang ini mencakup ruang penerimaan, ruang pelayanan, ruang
masyarakat. Terakhir adalah ruang non agrowisata. Ruang non agrowisata merupakan
ruang dengan intensitas penggunaan yang sangat rendah. Luas ruang ini yaitu 43 atau sekitar 182 ha dari luas tapak. Area ini didominasi oleh semak belukar
dengan kemiringan yang sangat curam. ruang ini terdiri dari ruang konsevasi dan