Rencana Sirkulasi Ruang Peternakan

V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Desa Ketep merupakan salah satu desa yang memiliki karakter perbukitan yang didominasi oleh lanskap pertanian. Berdasarkan hasil analisis CSA yang menunjukkan angka 779 maka daerah ini dapat dinyatakan sebagai daerah yang akan terus berlanjut baik secara ekologi, sosial dan spiritualnya. 2. Terdapat beberapa objek dan atraksi yang berpotensi untuk dikembangkan di desa ini. Seluruh potensi itu berasal dari karakter yang melekat pada desa yakni perbukitan dan pertanian. Diantara objek dan atraksi tersebut yaitu aktivitas budi daya pertanian yang telah lama berkembang, kekhasan dan keaslian masyarakat setempat, serta pemandangan yang menarik berupa hamparan lanskap perbukitan serta pegunungan. 3. Perencanaan agrowisata dilakukan dengan mengikuti konsep perencanaan lanskap agrowisata yang berbasis pendidikan yang memadukan antara potensi aktivitas budidaya pertanian dengan kondisi alam yang merupakan daerah konservasi untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan dunia pertanian. Perencanaan berbasis ecovillage ini berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga mempertahankan keberlanjutan dari tapak. Ruang yang direncanakan terbagi menjadi tiga yaitu ruang agrowisata 40165ha, ruang penunjang agrowisata 1772 ha, dan ruang non agrowisata 47182 ha. Pada masing-masing ruang terdapat fungsi-fungsi tertentu seperti penerimaan, pelayanan, budidaya, pasca panen dan ruang lainnya yang sesuai dengan ruang yang ada. Aktivitas yang dapat dilakukan di dalam agrowisata ini dapat berupa aktivitas aktif dan pasif. Kegiatan tersebut didukung dengan direncanakannya fasilitas yang memadai yang mencakup fasilitas wisata agro dan fasilitas pelayanan. Selain itu, penambahan utilitas seperti air bersih, listrik, pengolahan sampah dan limbah, dan komunikasi serta promosi akan semakin memperkuat keberadaan agrowisata Desa Ketep ke depannya.

5.2 Saran

1. Pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten perlu bekerjasama dalam mengembangkan kawasan ini berbasis ecovillage agar keberlanjutannya dapat terus bertahan. 2. Pembentukan manajemen terpadu antara masyarakat desa dan juga pihak pengelola Ketep Pass akan sangat membantu dalam pengembangan organisasi masyarakat untuk mengelola dua objek wisata secara bersama- sama dan terpadu agar tercipta kesejahteraan bagi masyarakat setempat. 3. Perencaan ini dapat dilanjutkan dengan melakukan penelitian lanjutan berupa perancangan untuk masing-masing dusun dan ruang – ruang pengembangan yang ada. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Sitanala. 2000. Konservasi Tanah Dan Air. Bogor: IPB Press. [BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang. 2007. Kabupaten Magelang Dalam Angka. Magelang: BPS Kabupaten Magelang. [BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang. 2007. Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang Dalam Angka. Magelang: BPS Kabupaten Magelang. [Bakosurtanal] Badan Koordinasi Survei Tanah dan Lahan. 2001. Peta Desa Ketep Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang. Bogor: Bakosurtanal. Basyir, Dani A. 2007. Evaluasi Keberlanjutan Masyarakat Desa Di DAS Cisadane Menuju Ecovillage [skripsi]. Bogor: Program Studi Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Brscic, Kristina. 2006. The Impact of Agrotourism on Agricultural Production. Journal Central European Agriculture vol. 7 No. 3 Nov. 2006. [Depdagri] Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. 2007. Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah. http:www.ditjen-otda.depdagri.go.idotonomiuu.php. [21 Januari 2009] [Deppu] Departemen Pekerjaan Umum. 2005. Undang-Undang No. 24 Tahun 1994 Tentang Penataan Ruang. www.pu.go.id. [10 Mei 2010] [Deptan] Departemen Pertanian. 2005. Laporan Akhir Identifikasi Dan Evaluasi Potensi Lahan untuk Perwilayahan Komodistas Pertanian Untuk Mendukung Prima Tani Di Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang. Bogor: Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. [Deptan] Departemen Pertanian. 2005. Studi Pemahaman Desa Secara Partisipatif Dalam Rangka Perencanaan Prima Tani Kabupaten Magelang. Semarang: BPTP Provinsi Jawa Tengah. [DPTR] Dinas Permukiman Dan Tata Ruang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 2004. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Bukit Ketep. Semarang: DPTR Jawa Tengah. [DSPM] Dinas Sosial Dan Pemberdayaan Masyarakat. 2007. Daftar Isian Potensi Desa Ketep. Magelang: DSPM Kabupaten Magelang. Echols, John M dan Shadily Hassan. 2003. Kamus Inggris Indonesia : An English- Idonesian Dictionary. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.