Perencanaan Lanskap .1 Rencana Ruang

2 Ruang Konservasi Ruang ini dapat pula disebut ruang proteksi. Fungsi utama dari ruang ini yaitu sebagai pelindung tanah dan air yang ada pada tapak. Aktivitas yang ada hanyalah aktivitas pasif dan terbatas untuk memastikan kalau daerah ini aman dari lingkungan luar. Jalur - jalur yang ada hanyalah jalan setapak yang dimaksudkan agar tidak banyak orang yang menuju ke sana. Ruang ini akan banyak mengisi daerah-daerah dengan kemiringan tinggi, daerah mata air, dan daerah lembah yang biasa sebagai daerah resapan air. Hampir disetiap dusun akan memiliki ruang ini sehingga persebaran daerah ini akan merata ke seluruh desa mengingat daerah Ketep merupakan daerah yang berbukit.

4.3.2 Rencana Fasilitas dan Utilitas

Rencana fasilitas dibuat berdasarkan jenis aktivitas yang akan dikembangkan di desa. Aktivitas yang dikembangkan adalah aktivitas yang melibatkan keikutsertaan pengunjung terhadap kegiatan pertanian. Aktivitas tersebut dapat berupa aktivitas aktif dan pasif. Aktivitas aktif diantaranya adalah aktivitas budi daya seperti penyiapan lahan, pengolahan hasil pertanian, dan pengepakan produk. Sedangkan aktifitas pasif yaitu berupa pengamatan yang dilakukan oleh pengunjung terhadap aktivitas yang ada. Secara khusus, rencana fasilitas pada daerah pengembangan agrowisata dapat dilihat pada Tabel 21. Bahan-bahan umum yang digunakan tentu menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan mudah di dapat terutama dari daerah setempat. Proses pengerjaannya pun dilakukan oleh masyarakat sebagai bagian dari program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Dari aspek desain, pelibatan masyarakat dalam pengerjaan fasilitas akan memudahkan masyarakat setempat untuk mempertahankan ketradisionalan dari kawasan itu sendiri. Fasilitas-fasilitas yang dikembangkan akan dikelola secara mandiri oleh masyarakat melalui kelembagaan yang ada dan akan mengelola agrowisata tersebut. Tabel 21. Rencana Faslitas dan Utilitas No Fasilitas pelayanan wisata Luasm2 atau ukuranm Jumlah Gapura P=12, L=10 m, T=3 3 buah Papan penanda P=1, L=0,5, T=3 10 buah Papan informasi P=1, L=0,5, T=3 10 buah Pos jaga 16 m 2 5 buah Parkir bus, motor, mobil Ls=10000 m 2 , Ls=1000 m 2 1 parkir utama, 3 parkir sekunder Kantor pelayanan Ls=500 m 2 5 buah Masjid Ls=1000 m 2 5 buah Pasar lokal Ls=2500 m 2 1 buah Gerai penjualan Ls=40 m 2 4 buah Kantin Ls=1000 m 2 2 buah Toilet P=6, L=3, T=3 50 buah Fasilitas Agrowisata Dan Wisata Umum Lahan percobaan 5000 m 2 1 buah Jalan Ls=2000 m 2 Pengemasan hasil 1000 m 2 5 buah Pengolahan hasil 1000 m 2 5 buah Saung makan P=6, L=3, T=3 10 buah Saung santai P=6, L=3, T=3 10 buah Area pandang 4000 m 2 1 buah Fasilitas Penunjang Wisata Air bersih PDAM, mata air 4 buah Listrik PLN 1 Telekomunikasi TELKOM, HP 1 Pengolahan limbah Ls=7000 m 1 Promosi Iklan, website, pamflet, laeflet Fasilitas yang akan dikembangkan yaitu fasilitas yang sesuai terhadap fungsi ruang. Fasilitas yang diutamakan yaitu fasilitas yang fungsional dan tradisional sehingga mudah untuk dilakukan pemeliharaan. Fasilitas dengan bentuk seperti ini bertujuan untuk memberikan kesan alami tetapi tidak menghilangkan kemudahan dan kenyamanan dalam menggunakannya. Pengadaan dari saranan tersebut tentu diutamakan berasal dari bahan-bahan yang mampu diproduksi oleh masyarakat setempat. a b a b Gambar 23. Ilustrasi Fasilitas pada ruang pelayanan a tempat istirahat, b gedung Pengelola, c masjid, d tempat parkir Rencana utilitas yang akan dikembangkan di dalam agrowisata ini yaitu pengadaan air bersih mealui penyaluran air dari mata air, pengadaan peralatan telekomunikasi, listrik, tempat pengolahan limbah baik padat maupun cair serta sarana untuk promosi.

4.3.3 Rencana Sirkulasi

Jalur sirkulasi harus dibangun dengan memperhatikan fungsi dan efisiensi sehingga pengguna dapat memperoleh keuntungan baik secara ekonomi maupun fungsi Laurie 1986 dalam Hapsari 2008. Untuk mendapatkan hal tersebut maka konsep sirkulasi yang diangkat yaitu dengan memanfaatkan jalan yang sudah ada pada tapak dengan disertai penambahan dan perbaikan rute sirkulasi. Hal ini dimaksudkan agar pengunjung dapat menikmati kunjungannya tanpa menghilangkan interaksi dengan masyarakat sekitar.