Rencana Fasilitas dan Utilitas

5. memiliki nilai estetika 6. memperkuat ciri lokal “Spirit of Place” Merapi Merbabu yang memiliki hawa sejuk tetapi sulit air. beberapa alternatif tanaman yang direkomendasikan untuk ditanam dalam perencanaan tata hijau dapat berasa dari golongan pohon, semak, penutup tanah, rumpu dan tanaman merambat. Beberapa tanaman yang direkomendasikan yaitu : 1. Rumput Gajah Rumput gajah atau yang sering dikenal dengan Pennisetum pupureum. Selain dapat menahan laju erosi ketika musim hujan juga bermanfaat sebagai penyedia pakan ternak. Disamping itu pembudidayaannyapun sangat mudah yaitu dengan metode stek yang sudah dipahami oleh masyarakat setempat. Tanaman ini direkomendasikan ditanam sebagai pembatas pada tegalan penduduk dan juga pada pinggir jalan desa ataupun pada lahan-lahan yang masih menganggur. 2. Bambu Tanaman ini juga sangat baik dalam menahan laju erosi. Tanaman ini direkomendasikan untuk ditanam pada area yang memiliki kemiringan 45 sangat curam. Akar bambu yang kuat serta daunnya yang rapat mampu mengikat tanah dan mengurangi detouchment pada tanah pada saat hujan turun. Jenis - jenis bambu yang dapat ditanam yaitu Bambu Apus Gigantochloa apus, Bamboo Ater Gigantochloa verticillata, Buluh Betung Dendrocalamus asper dan Awur Duri Bamboosa bambos. 3. Sengon Laut Tanaman ini dikenal dengan nama Albizzia falacata. Albisia memiliki sistem perakaran yang dalam yang mampu mengikat tanah. Ia mampu bertahan pada konsisi basah maupun kering. Ia pun mudah diperbanyak yaitu dengan biji. Pola penanamannya dapat berupa barisan ataupun teratur disela-sela tanaman budi daya. Selain tanaman diatas, pada daerah-daerah tertentu diperlukan juga jenis tanaman yang berbeda. Pada tepian jalan direkomendasikan untuk menanam tanaman damar Agatis damara. Secara arsitektur, pohon damar yang disusun secara ritmis dapat difungsikan sebagai pengarah jalan. Selain itu, pada jalan-jalan dusun dapat pula ditanam tanaman bunga-bungaan serta kebun warung hidup yang dapat memperindah lingkungan serta meningkatkan daya pikat kunjungan. Hasil perencanaan lanskap agrowisata perdesaan berbasis ecovillage di Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang disajikan pada Gambar 25. Gambar tersebut menerangkan secara utuh perencanaan lanskap agrowisata dari Desa Ketep. V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Desa Ketep merupakan salah satu desa yang memiliki karakter perbukitan yang didominasi oleh lanskap pertanian. Berdasarkan hasil analisis CSA yang menunjukkan angka 779 maka daerah ini dapat dinyatakan sebagai daerah yang akan terus berlanjut baik secara ekologi, sosial dan spiritualnya. 2. Terdapat beberapa objek dan atraksi yang berpotensi untuk dikembangkan di desa ini. Seluruh potensi itu berasal dari karakter yang melekat pada desa yakni perbukitan dan pertanian. Diantara objek dan atraksi tersebut yaitu aktivitas budi daya pertanian yang telah lama berkembang, kekhasan dan keaslian masyarakat setempat, serta pemandangan yang menarik berupa hamparan lanskap perbukitan serta pegunungan. 3. Perencanaan agrowisata dilakukan dengan mengikuti konsep perencanaan lanskap agrowisata yang berbasis pendidikan yang memadukan antara potensi aktivitas budidaya pertanian dengan kondisi alam yang merupakan daerah konservasi untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan dunia pertanian. Perencanaan berbasis ecovillage ini berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga mempertahankan keberlanjutan dari tapak. Ruang yang direncanakan terbagi menjadi tiga yaitu ruang agrowisata 40165ha, ruang penunjang agrowisata 1772 ha, dan ruang non agrowisata 47182 ha. Pada masing-masing ruang terdapat fungsi-fungsi tertentu seperti penerimaan, pelayanan, budidaya, pasca panen dan ruang lainnya yang sesuai dengan ruang yang ada. Aktivitas yang dapat dilakukan di dalam agrowisata ini dapat berupa aktivitas aktif dan pasif. Kegiatan tersebut didukung dengan direncanakannya fasilitas yang memadai yang mencakup fasilitas wisata agro dan fasilitas pelayanan. Selain itu, penambahan utilitas seperti air bersih, listrik, pengolahan sampah dan limbah, dan komunikasi serta promosi akan semakin memperkuat keberadaan agrowisata Desa Ketep ke depannya.