Analisis Protein Metode Lowry Praira, 2008

26 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Juli 2016 bertempat di Laboratorium Kimia Obat dan Laboratorium Penelitian II, Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta Laboratorium Farmasetika Fakultas Farmasi Universitas Indonesia.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gunting, wadah pencuci, talenan, termometer, stopwatch, batang pengaduk, cetakan gelatin, oven Memmert, timbangan analitik Kern, pengaduk magnetik, pH universal, gelas ukur, sentrifuge Hettich-EBA 20 Zentrifugen, tabung sentrifuge, pH meter F-52 Horiba, hot plate, penangas air Eyela Digital SB-1000, viskometer Brookfield, vortex, homogenizer Nissei AM 11, shaker bath, gelas piala, pipet tetes, spatula, kertas perkamen, spektrofotometer UV-Vis Hitachi U-2910, kuvet, erlenmeyer, labu ukur, kertas saring Whatmann no 1, tabung reaksi, pipet volumetrik, cawan, desikator, lemari asam, cawan pengabu, tanur Thermolyne, tissue, lemari pendingin, corong butchner, vakum filtrasi, oven, alumunium foil, penggaris.

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit sapi, natrium sulfida Na 2 S, kalsium hidroksida CaOH 2 , asam asetat 0,2 M, natrium klorida NaCl 0,3 M, aquadest, natrium hidroksida NaOH 6N, 1 M, asam klorida HCl 6 N, 3 M, minyak kedelai, minyak palm, Sodium Dodecyl Sulfate 0,1, isopropanol, larutan oksidan Chloramin T 7 wv dan buffer asetatsitrat pH 6 rasio 1:4 vv, reagen Eh rlich’s, buffer asetat-sitrat, larutan standar hidroksiprolin, gelatin standar sapi komersial Gelatin from bovine skin, Sigma Aldrich. 27 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3 Prosedur Penelitian

3.3.1 Penyiapan Bahan Baku Kulit

Bahan baku yang digunakan adalah kulit sapi berbulu coklat pendek sebanyak 1 kg yang diperoleh dari pasar tradisional Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Pengumpulan bahan baku dilakukan pada hari Senin, 25 Januari 2016. Kulit sapi dimasukkan dalam kantong plastik dan ditutup rapat, kemudian disimpan dalam lemari pendingin untuk preparasi dan analisis gelatin berikutnya.

3.3.1.1 Proses Pembuangan Bulu

Proses pembuangan bulu dilakukan menggunakan metode Yusuf 2011 dengan sedikit modifikasi. Sebelum dibuang bulu, terlebih dahulu dilakukan pemotongan kulit dengan ukuran berkisar 15x15 cm. Kulit tersebut direndam pada suhu ruang menggunakan campuran 3 gram natrium disulfida Na 2 S, 2 gram kalsium hidroksida CaOH 2 dan 300 ml air H 2 O selama ±3 jam atau sampai bulu yang ada pada kulit terlepas sempurna. Kulit dibersihkan dari bulu, lemak dan daging. Kemudian kulit dicuci dengan cara dialiri menggunakan air mengalir hingga pH netral 6-7.

3.3.2 Proses Konversi Kolagen Menjadi Gelatin

3.3.2.1 Proses Hidrolisis Kulit Sapi

Hidrolisis gelatin dari kulit sapi dilakukan menggunakan metode Shyni 2014 dengan modifikasi. Kulit sapi yang sudah bersih ditiriskan dan dipotong kecil-kecil dengan ukuran 2x2 cm untuk selanjutnya ditimbang sebagai berat basah. Sebanyak 200 gram potongan kulit direndam dengan 1 liter asam asetat 0,2 M selama 48 jam pada suhu 5°C. Potongan kulit dipisahkan dan dialiri dengan air mengalir hingga pH netral 6-7.

3.3.2.2 Proses Ekstraksi Gelatin

Ekstraksi gelatin dilakukan menggunakan metode Martianingsih 2009 dengan sedikit modifikasi. Potongan kulit diekstraksi dalam penangas air pada suhu 60-70°C selama 9 jam dengan perbandingan kulit:air 1:3.