34
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.6 Analisa Data Statistika
Data hasil pengujian pH, kejernihan, daya serap air, daya serap lemak, penentuan kandungan hidroksiprolin, sifat busa dan sifat emulsifikasi gelatin
dianalisis menggunakan software pengolah data SPSS 21. Data diolah
menggunakan analisis statistik dengan One Sample T-Test.
35
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembuatan Gelatin
Proses produksi utama gelatin dibagi dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan bahan baku, tahap konversi kolagen menjadi gelatin, dan tahap
pemurnian gelatin Junianto, 2006.
4.1.1 Tahap Persiapan Bahan Baku
Pada tahap persiapan bahan baku, terlebih dahulu dilakukan proses pembuangan bulu pada kulit. Pembuangan bulu dilakukan dengan pengapuran
yang menggunakan bahan kimia yaitu campuran dari natrium disulfida Na
2
S, kalsium hidroksida CaOH
2
dan air H
2
O. Menurut Yusuf 2011, pengapuran ini dilakukan untuk menghilangkan epidermis dan bulu,
menghilangkan kelenjar keringat dan kelenjar lemak, dan menghilangkan semua zat-zat
nonkolagen. Selain
itu, pengapuran
juga bertujuan
untuk membengkakkan kulit dan menyabunkan lemak alam yang terdapat dalam kulit
Oetojo, 1995. Dalam proses pengapuran ini menghasilkan pencemaran berupa air yang berwarna putih kehijauan dan kotor, bulu yang terlepas, dan kotoran
berwarna kuning. Proses ini menunjukkan hasil pencemaran yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Siring Elfrida 2012, yang menyatakan bahwa
cemaran air berwarna putih kehijauan tersebut mengandung sisa-sisa natrium disulfida Na
2
S dan kalsium hidroksida CaOH
2
. Proses persiapan bahan baku selanjutnya yaitu pencucian kulit dengan air
mengalir. Kulit dibersihkan dari sisa-sisa daging, pengotor lain dan lapisan yang mengandung deposit-deposit lemak yang tinggi. Lemak dihilangkan karena
lemak berpengaruh terhadap mutu gelatin selama penyimpanan dan untuk mendapatkan kualitas gelatin yang tinggi atau murni Setiawati, 2009. Menurut
deMan 1997, gelatin yang bermutu tinggi diharapkan memilki kandungan lemak yang rendah bahkan diharapkan tidak mengandung lemak. Setelah kulit
bersih, kulit dipotong-potong menjadi ukuran kecil. Pengecilan ukuran dilakukan untuk lebih memperluas permukaan bahan sehingga proses dapat