Proses Hidrolisis Kulit Sapi Proses Ekstraksi Gelatin

29 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.5.3 Uji Kadar Air Gelatin

Sebanyak 2 gram sampel gelatin dimasukkan dalam botol timbang kering yang telah dipijarkan dan ditara sebelumnya. Botol timbang yang berisi sampel tersebut dimasukkan ke dalam oven pada suhu 105°C selama 6 jam atau hingga diperoleh berat konstan. botol berisi sampel tersebut didinginkan dalam desikator. Proses selanjutnya adalah penimbangan botol yang berisi sampel setelah dikeringkan Rachmania, et al., 2013. Kadar air dapat dihitung dengan rumus : Kadar air= W1-W2 W3 x 100 Keterangan: W1= berat sampel + botol sebelum dikeringkan, W2 = berat sampel + botol setelah dikeringkan, W3= berat sampel sebelum dikeringkan

3.3.5.4 Uji Kadar Abu Gelatin

Sampel gelatin sebanyak 2 gram dimasukkan dalam cawan pengabuan yang telah dipijarkan dan ditara sebelumnya. Cawan yang berisi sampel dimasukkan ke dalam tanur pengabuan dengan suhu 600°C selama 6 jam atau sampai didapat abu yang berwarna keabu-abuan sampai terbentuk abu sempurna. Cawan berisi sampel didinginkan dalam desikator kemudian ditimbang Rachmania, 2013. Kadar abu dihitung dengan rumus: Kadar Abu= Barat abu Berat sampel x 100

3.3.5.5 Uji Viskositas Larutan Gelatin

Untuk menentukan viskositas dari gelatin digunakan metode Shyni et al., 2014. Larutan gelatin dibuat dalam konsentrasi 6,67 bv menggunakan aquadest yang dipanaskan pada suhu 60°C. Sebanyak 250 ml larutan diukur viskositasnya menggunakan alat Brookfield Digital Viscometer. Spindel nomor 1 dipasang pada alat, kemudian dicelupkan sampai tanda batas yang ditentukan ke dalam gelas beker yang berisi larutan gelatin. Kecepatan putaran alat diatur kemudian pembacaan skala dilakukan dengan mengamati jarum merah pada posisi stabil di tiap kecepatan. Pengukuran ini dilakukan pada suhu 30± 0,5°C. 30 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.5.6 Uji Sifat Busa Larutan Gelatin

Foaming Expansion FE dan Foaming Stability FS dari larutan gelatin diuji menggunakan metode Jellouli et al. 2011 dengan sedikit modifikasi. Larutan gelatin dibuat dalam konsentrasi 1 bv dengan cara melarutkan 0,5 gram sampel gelatin dalam 50 ml aquadest suhu 60°C. Larutan gelatin tersebut didinginkan hingga suhu 31°C. Kemudian untuk pembentukan busa, larutan gelatin dihomogenisasi menggunakan Homogenizer selama 5 menit pada suhu ruang dengan kecepatan 10.000 rpm. Larutan tersebut dimasukkan ke dalam gelas ukur 250 ml, dan volume total diukur pada menit ke 0, 10, 30, dan 60 setelah pencampuran. Kapasitas busa akan terlihat sebagai ekspansi busa pada menit ke 0, yang dapat di dihitung dengan menggunakan persamaan berikut ini: FE = VT-V0 V0 x100 Stabilitas Busa dihitung sebagai volume busa yang bertahan setelah 10, 30 dan 60 menit. FS = Vt-V0 Vo x 100 Keterangan: VT adalah volume total tepat setelah proses homogenisasi larutan gelatin ml; V adalah volume sebelum proses homogenisasi larutan gelatin ml; Vt adalah Volume total setelah didiamkan pada suhu ruang untuk waktu yang berbeda.

3.3.5.7 Uji Sifat Emulsifikasi Gelatin

Indeks Aktivitas Emulsifikasi IAE dan Indeks Stabilitas Emulsi ISE ditentukan bedasarkan M. Ahmad, S Benjakul 2011. Minyak kacang kedelai sebanyak 2 ml dan larutan gelatin 1, 6 ml dihomogenisasi menggunakan Homogenizer dengan kecepatan 20.000 rpm selama 1 menit kemudian diambil sebanyak 100 μl dari dasar tabung menggunakan pipet mikro pada menit ke 0 dan ke 10. Larutan gelatin tersebut dimasukkan ke dalam 5 ml larutan SDS Sodium Dodesil Sulfat 0,1 hingga volume total 5 ml, selanjutnya dicampur menggunakan vortex mixer selama 10 detik sampai homogen. Absorbansi dari larutan tersebut diukur menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 500 nm.