28
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.3 Proses Penyaringan dan Pengeringan Gelatin
Proses penyaringan dan pengeringan gelatin ini dilakukan menggunakan metode Martianingsih 2009 dengan sedikit modifikasi. Ekstrak disaring dengan
kertas saring whatmann nomor 1 menggunakan penyaring vakum. Filtrat yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam oven selama 2 jam pada suhu 70°C,
lalu dimasukkan ke dalam lemari pendingin hingga membentuk gel. Setelah dituangkan ke dalam cetakan, gel dioven dengan suhu 60°C selama 48 jam atau
hingga terbentuk lapisan gelatin yang kering. Lapisan tipis gelatin ditimbang dan dikecilkan ukurannya untuk disimpan dalam wadah yang tertutup rapat.
3.3.4 Menghitung Nilai Rendemen Gelatin
Nilai rendemen gelatin dihitung berdasarkan berat basah dari kulit, dengan
menggunakan rumus R. Balti et al.,2011:
rendemen= Bobot gelatin kering g
Bobot basah kulit segar g x 100
3.3.5 Karakterisasi Gelatin
3.3.5.1 Uji pH Gelatin
Nilai pH dari larutan gelatin dapat diukur menggunakan metode Alfaro et al.
2014. Larutan gelatin dibuat dalam konsentrasi 1 bv dengan cara melarutkan 0,1 gram gelatin dalam 10 ml aquadest pada suhu 60°C. Selanjutnya
diaduk konstan selama 30 menit dan dibiarkan pada suhu ruang 25°C. pH diukur menggunakan pH meter F-52 Horiba .
3.3.5.2 Uji Kejernihan Larutan Gelatin
Kejernihan dapat diuji dengan menggunakan metode Shyni et al., 2013. Larutan gelatin dibuat pada konsentrasi 6,67 bv dengan cara dilarutkan
menggunakan aquadest pada suhu 60°C selama 1 jam. Kemudian dilakukan pengukuran transmittan T pada panjang gelombang 620 nm menggunakan
spektrofotometer.
29
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.5.3 Uji Kadar Air Gelatin
Sebanyak 2 gram sampel gelatin dimasukkan dalam botol timbang kering yang telah dipijarkan dan ditara sebelumnya. Botol timbang yang berisi sampel
tersebut dimasukkan ke dalam oven pada suhu 105°C selama 6 jam atau hingga diperoleh berat konstan. botol berisi sampel tersebut didinginkan dalam desikator.
Proses selanjutnya adalah penimbangan botol yang berisi sampel setelah dikeringkan Rachmania, et al., 2013.
Kadar air dapat dihitung dengan rumus : Kadar air=
W1-W2 W3 x 100
Keterangan: W1= berat sampel + botol sebelum dikeringkan, W2 = berat sampel + botol setelah
dikeringkan, W3= berat sampel sebelum dikeringkan
3.3.5.4 Uji Kadar Abu Gelatin
Sampel gelatin sebanyak 2 gram dimasukkan dalam cawan pengabuan yang telah dipijarkan dan ditara sebelumnya. Cawan yang berisi sampel
dimasukkan ke dalam tanur pengabuan dengan suhu 600°C selama 6 jam atau sampai didapat abu yang berwarna keabu-abuan sampai terbentuk abu
sempurna. Cawan berisi sampel didinginkan dalam desikator kemudian ditimbang Rachmania, 2013. Kadar abu dihitung dengan rumus:
Kadar Abu= Barat abu
Berat sampel x 100
3.3.5.5 Uji Viskositas Larutan Gelatin
Untuk menentukan viskositas dari gelatin digunakan metode Shyni et al., 2014. Larutan gelatin dibuat dalam konsentrasi 6,67 bv menggunakan
aquadest yang dipanaskan pada suhu 60°C. Sebanyak 250 ml larutan diukur viskositasnya menggunakan alat Brookfield Digital Viscometer. Spindel nomor 1
dipasang pada alat, kemudian dicelupkan sampai tanda batas yang ditentukan ke dalam gelas beker yang berisi larutan gelatin. Kecepatan putaran alat diatur
kemudian pembacaan skala dilakukan dengan mengamati jarum merah pada posisi stabil di tiap kecepatan. Pengukuran ini dilakukan pada suhu 30± 0,5°C.