Analisis Protein Metode Bradford Praira, 2008

27 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3 Prosedur Penelitian

3.3.1 Penyiapan Bahan Baku Kulit

Bahan baku yang digunakan adalah kulit sapi berbulu coklat pendek sebanyak 1 kg yang diperoleh dari pasar tradisional Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Pengumpulan bahan baku dilakukan pada hari Senin, 25 Januari 2016. Kulit sapi dimasukkan dalam kantong plastik dan ditutup rapat, kemudian disimpan dalam lemari pendingin untuk preparasi dan analisis gelatin berikutnya.

3.3.1.1 Proses Pembuangan Bulu

Proses pembuangan bulu dilakukan menggunakan metode Yusuf 2011 dengan sedikit modifikasi. Sebelum dibuang bulu, terlebih dahulu dilakukan pemotongan kulit dengan ukuran berkisar 15x15 cm. Kulit tersebut direndam pada suhu ruang menggunakan campuran 3 gram natrium disulfida Na 2 S, 2 gram kalsium hidroksida CaOH 2 dan 300 ml air H 2 O selama ±3 jam atau sampai bulu yang ada pada kulit terlepas sempurna. Kulit dibersihkan dari bulu, lemak dan daging. Kemudian kulit dicuci dengan cara dialiri menggunakan air mengalir hingga pH netral 6-7.

3.3.2 Proses Konversi Kolagen Menjadi Gelatin

3.3.2.1 Proses Hidrolisis Kulit Sapi

Hidrolisis gelatin dari kulit sapi dilakukan menggunakan metode Shyni 2014 dengan modifikasi. Kulit sapi yang sudah bersih ditiriskan dan dipotong kecil-kecil dengan ukuran 2x2 cm untuk selanjutnya ditimbang sebagai berat basah. Sebanyak 200 gram potongan kulit direndam dengan 1 liter asam asetat 0,2 M selama 48 jam pada suhu 5°C. Potongan kulit dipisahkan dan dialiri dengan air mengalir hingga pH netral 6-7.

3.3.2.2 Proses Ekstraksi Gelatin

Ekstraksi gelatin dilakukan menggunakan metode Martianingsih 2009 dengan sedikit modifikasi. Potongan kulit diekstraksi dalam penangas air pada suhu 60-70°C selama 9 jam dengan perbandingan kulit:air 1:3. 28 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.3 Proses Penyaringan dan Pengeringan Gelatin

Proses penyaringan dan pengeringan gelatin ini dilakukan menggunakan metode Martianingsih 2009 dengan sedikit modifikasi. Ekstrak disaring dengan kertas saring whatmann nomor 1 menggunakan penyaring vakum. Filtrat yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam oven selama 2 jam pada suhu 70°C, lalu dimasukkan ke dalam lemari pendingin hingga membentuk gel. Setelah dituangkan ke dalam cetakan, gel dioven dengan suhu 60°C selama 48 jam atau hingga terbentuk lapisan gelatin yang kering. Lapisan tipis gelatin ditimbang dan dikecilkan ukurannya untuk disimpan dalam wadah yang tertutup rapat.

3.3.4 Menghitung Nilai Rendemen Gelatin

Nilai rendemen gelatin dihitung berdasarkan berat basah dari kulit, dengan menggunakan rumus R. Balti et al.,2011: rendemen= Bobot gelatin kering g Bobot basah kulit segar g x 100

3.3.5 Karakterisasi Gelatin

3.3.5.1 Uji pH Gelatin

Nilai pH dari larutan gelatin dapat diukur menggunakan metode Alfaro et al. 2014. Larutan gelatin dibuat dalam konsentrasi 1 bv dengan cara melarutkan 0,1 gram gelatin dalam 10 ml aquadest pada suhu 60°C. Selanjutnya diaduk konstan selama 30 menit dan dibiarkan pada suhu ruang 25°C. pH diukur menggunakan pH meter F-52 Horiba .

3.3.5.2 Uji Kejernihan Larutan Gelatin

Kejernihan dapat diuji dengan menggunakan metode Shyni et al., 2013. Larutan gelatin dibuat pada konsentrasi 6,67 bv dengan cara dilarutkan menggunakan aquadest pada suhu 60°C selama 1 jam. Kemudian dilakukan pengukuran transmittan T pada panjang gelombang 620 nm menggunakan spektrofotometer.