31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Indeks Aktivitas Emulsi dan Indeks Stabilitas Emulsi dapat dihitung menggunakan rumus berikut ini:
IAE m
2
g = 2x 2,303 x A x DF
l∅C
Keterangan: A= A
500
, DF= Faktor dilusi 100, l= panjang kuvet m, ø= fraksi volume minyak dan C= konsentrasi protein dalam fasa air gm
3
.
ISE min = A0
A0-A10 ∆t
Keterangan: A0= A
500
pada menit ke 0, A10= A
500
pada menit ke 10 dan Λt= 10 menit.
3.3.5.8 Penentuan Daya Serap Air Gelatin
Kemampuan daya serap air ditentukan dengan menggunakan metode Razali et al., 2015. Sebanyak 0,5 gram gelatin dimasukkan dalam tabung
sentrifugasi. Kemudian sebanyak 10 ml aquadest ditambahkan ke dalam tabung tersebut dan divortex selama 30 detik. Larutan tersebut dibiarkan pada suhu ruang
selama 25 menit. Kemudian Larutan gelatin disentrifugasi dengan kecepatan 4800 rpm selama 25 menit. Supernatan yang terbentuk disaring dengan kertas
Whattman no 1. Kemudian diukur volume sisa supernatan yang diperoleh menggunakan gelas ukur. Daya serap air dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut: Daya Serap Air
ml g =
Volume awal-volume supernatan ml berat gelatin g
3.3.5.9 Penentuan Daya Serap Lemak Gelatin
Kemampuan daya serap lemak ditentukan dengan menggunakan metode Razali et al., 2015 dengan sedikit modifikasi. Sebanyak 0,5 gram gelatin
dimasukkan ke dalam tabung sentrifugasi. Kemudian sebanyak 10 ml minyak palm ditambahkan ke dalam tabung tersebut dan divortex selama 30 detik.
Supernatan yang terbentuk disaring dengan kertas Whattman no 1. Kemudian diukur volume sisa supernatan yang diperoleh menggunakan gelas ukur. Daya
serap lemak dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Daya Serap Lemak
ml g =
Volume awal-volume supernatan ml berat gelatin g
32
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.5.10 Uji Kandungan Hidroksiprolin dalam Gelatin
3.3.5.10.1 Penyiapan Bahan Baku
1. Pembuatan larutan induk hidroksiprolin 1000 ppm Ditimbang sebanyak 10 mg serbuk standar hidroksiprolin dan
dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml. Tambahkan aquades sampai tanda batas kocok sampai homogen.
2. Pembuatan larutan standar 100 ppm Dipipet sebanyak 10 ml dari larutan induk hidroksiprolin 1000
ppm secara kuantitatif, kemudian larutan tersebut dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml. Tambahkan aquades sampai tanda batas
kocok sampai homogen. 3. Pembuatan larutan hidroksiprolin standar konsentrasi 0, 3, 6, 9, 12, 15,
dan 18 ppm Dipipet sebanyak 0,3 ml, 0,5 ml, 0,9 ml, 0,12 ml, 0,15 ml dan
0,18 ml dari larutan standar hidroksiprolin 100 ppm, masing-masing larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml. Aquades ditambahkan
sampai tanda batas dan kocok sampai homogen.
3.3.5.10.2 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dan Pembuatan
Kurva Standar Hidroksiprolin
Sebanyak 1 ml larutan standar hidroksiprolin 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18 ppm dipipet dan dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml. Kemudian sebanyak 2
ml buffer sitrat-asetat pH 6 dimasukkan ke dalam labu ukur. NaCl 0,3 M ditambahkan ke dalam labu ukur hingga tanda batas dan kocok homogen.
Sebanyak 10 ml larutan dari masing-masing konsentrasi diambil dari labu ukur 25 ml tersebut dan dimasukkan ke dalam tabung uji. Kemudian ditambahkan 300
mikroliter isopropanol dan 600 mikroliter larutan oksidan dan dicampur hingga merata. Campuran larutan tersebut divortex selama 4 menit, kemudian sebanyak 4
ml larutan reagen Ehrlich’s ditambahkan dan campuran dimasukkan ke dalam
shaker bath selama 25 menit pada 60°C dengan pergerakan ±3 movement per
minute .