Kadar Air Gelatin Kadar Abu Gelatin

45 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perbedaan ini juga dapat disebabkan karena adanya perbedaan pada panjang rantai asam aminonya. Hal ini dipaparkan bahwa viskositas berhubungan dengan bobot molekul dan distribusi ukuran molekul Shyni et al., 2014, sedangkan bobot molekul gelatin berhubungan langsung dengan panjang rantai asam aminonya Trilaksani et al., 2012. Semakin pendek rantai asam amino maka semakin rendah bobot molekul, dan laju aliran larutan semakin tinggi sehingga akan menurunkan nilai viskositas Setiawati, 2009. Oleh karena itu, dimungkinkan rantai asam amino pada gelatin sampel lebih pendek dibanding gelatin komersial. Gambar 4.3 Viskositas Gelatin Komersial dan Gelatin Sampel

4.3.7 Sifat Busa Gelatin

Sifat busa merupakan salah satu sifat yang penting yang dapat digunakan dalam berbagai makanan, contohnya marshmallows Jellouli et al., 2011. Dilihat dari Gambar 4.8, pada konsentrasi yang sama yaitu 1, gelatin sampel memiliki kapasitas membentuk busa FE dan stabilitas busa FS yang lebih rendah secara berbeda bermakna P0,05 dibanding gelatin komersial. Perbedaan ini dapat ditinjau dari hubungan antara sifat hidrofobitas protein penyusun gelatin dengan sifat busa. Menurut Jellouli et al., 2011, rendahnya kapasitas busa pada gelatin sampel dapat disebabkan karena rendahnya kandungan asam amino hidrofobik seperti alanin, valin, isoleusin, leusin, prolin, 20 40 60 80 100 120 140 160 5 10 15 20 25 V is k o si tas c Ps Kecepatan rpm Gelatin Komersial Gelatin Sampel 46 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta metionin, fenilalanin dan tirosin. Pada konsentrasi yang sama, jika stabilitas busanya lebih rendah, maka mengindikasikan gelatin tersebut dapat membentuk film dengan elastisitas yang lebih rendah dan lebih lemah. Dengan alasan tersebut, sifat busa pada gelatin sampel lebih rendah daripada gelatin komersial. Perbedaan sifat busa pada gelatin sampel dan gelatin komersial juga dapat disebabkan oleh perbedaan bobot molekul peptida. Bobot molekul peptida pada gelatin sampel lebih rendah dibanding gelatin komersial. Selain itu, perbedaan ini juga dapat dipengaruhi oleh sumber protein, sifat intrinsik protein, komposisi protein, dan konformasi protein pada masing-masing gelatin Jellouli et al. , 2011. Gambar 4.4 Stabilitas Busa Gelatin Sampel dan Gelatin Komersial

4.3.8 Sifat Emulsifikasi Gelatin

Emulsi merupakan sistem yang heterogen, terdiri atas cairan yang tidak tercampur dan terdirpersi dengan baik dalam cairan yang lain, berbentuk tetesan dengan diameter biasanya lebih dari 0,1 μm Haris, 2008. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sifat emulsifikasi gelatin karena gelatin dapat digunakan sebagai bahan pengemulsi dalam makanan, sediaan farmasi dan obat karena sifat permukaan aktifnya Jellouli, et al., 2011. Hasil uji statistik dengan metode One Sample T-Test menunjukkan bahwa indeks aktivitas emulsi pada gelatin sampel berbeda bermakna P0,05 dengan indeks aktivitas emulsi pada gelatin komersial, sedangkan pada nilai indeks stabilitas emulsi pada gelatin sampel tidak berbeda bermakna P0,05 dengan indeks stabilitas emulsi pada gelatin komersial. Berdasarkan hasil yg 163.3 157.3 147.3 139.3 190.67 178 169.3 158.67 50 100 150 200 250 10 30 60 st ab il it as b us a waktu menit ke- Gelatin Sampel Gelatin Komersial