30
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.5.6 Uji Sifat Busa Larutan Gelatin
Foaming Expansion FE dan Foaming Stability FS dari larutan gelatin
diuji menggunakan metode Jellouli et al. 2011 dengan sedikit modifikasi. Larutan gelatin dibuat dalam konsentrasi 1 bv dengan cara melarutkan 0,5
gram sampel gelatin dalam 50 ml aquadest suhu 60°C. Larutan gelatin tersebut didinginkan hingga suhu 31°C. Kemudian untuk pembentukan busa, larutan
gelatin dihomogenisasi menggunakan Homogenizer selama 5 menit pada suhu ruang dengan kecepatan 10.000 rpm. Larutan tersebut dimasukkan ke dalam gelas
ukur 250 ml, dan volume total diukur pada menit ke 0, 10, 30, dan 60 setelah pencampuran. Kapasitas busa akan terlihat sebagai ekspansi busa pada menit ke 0,
yang dapat di dihitung dengan menggunakan persamaan berikut ini: FE =
VT-V0 V0 x100
Stabilitas Busa dihitung sebagai volume busa yang bertahan setelah 10, 30 dan 60 menit.
FS = Vt-V0
Vo x 100
Keterangan: VT adalah volume total tepat setelah proses homogenisasi larutan gelatin ml; V
adalah volume sebelum proses homogenisasi larutan gelatin ml; Vt adalah Volume total setelah
didiamkan pada suhu ruang untuk waktu yang berbeda.
3.3.5.7 Uji Sifat Emulsifikasi Gelatin
Indeks Aktivitas Emulsifikasi IAE dan Indeks Stabilitas Emulsi ISE ditentukan bedasarkan M. Ahmad, S Benjakul 2011. Minyak kacang kedelai
sebanyak 2 ml dan larutan gelatin 1, 6 ml dihomogenisasi menggunakan Homogenizer dengan kecepatan 20.000 rpm selama 1 menit kemudian diambil
sebanyak 100 μl dari dasar tabung menggunakan pipet mikro pada menit ke 0 dan
ke 10. Larutan gelatin tersebut dimasukkan ke dalam 5 ml larutan SDS Sodium Dodesil Sulfat
0,1 hingga volume total 5 ml, selanjutnya dicampur menggunakan vortex mixer selama 10 detik sampai homogen. Absorbansi dari
larutan tersebut diukur menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 500 nm.