Menetapkan Hubungan Antara Karakteristik Teknis

7 Dimensi Saklar mm Ukuran panjang, lebar dan tinggi saklar tipe 805 secara keseluruhan. Untuk lebih lengkapnya, karakteristik teknis produk dapat dilihat pada Tabel 5.14. Tabel 5.14. Karakteristik Teknis Produk Saklar Tipe 805 No Karakteristik Teknis Produk Satuan 1 Waktu Perakitan s Second 2 Efisiensi Disain 3 Jumlah komponen unit Unit 4 Biaya perakitan Rp Rp 5 Ukuran komponen penyusun produk mm mm 6 Kekuatan bahan Pa Pascal 7 Dimensi saklar mm mm Sumber: Hasil pengumpulan data

5.2.2.4. Menetapkan Hubungan Antara Karakteristik Teknis

Pada tahap ini ditentukan hubungan antara masing-masing karakteristik teknis yang ada untuk dianalisis apakah antara karakteristik teknis tersebut terdapat hubungan yang saling bertolak belakang negatif. Untuk menggambarkan tingkat hubungan antara masing-masing karakteristik teknis yang ada digunakan simbol sebagai berikut: V : tingkat hubungan positif kuat √ : tingkat hubungan positif sedang x : tingkat hubungan negatif sedang X : tingkat hubungan negatif kuat Tingkat hubungan antara masing-masing karakteristik teknis dapat dilihat pada Gambar 5.2. Universitas Sumatera Utara V √ √ X √ √ Waktu perakitan Efisiensi Disain Jumlah komponen Biaya perakitan Ukuran komponen penyusun produk Kekuatan bahan Dimensi saklar V V V V X X X √ X X - - - - - - Gambar 5.2. Hubungan Antar Karakteristik Teknik Produk Saklar Tipe 805 5.2.2.5.Menetapkan Tingkat Hubungan Antara Karakteristik Teknis Produk Dengan Keinginan Konsumen Penentuan Relation Matrix dilakukan untuk menentukan tingkat hubungan antara keinginan konsumen dankarakteristik teknis produk. Tingkat hubungan yang dimaksud dimulai dari skala kuat, sedang, lemah, dan tidak berhubungan sama sekali. Penilaian yang diberikan akan berdasarkan aturan : - Nilai 9 : menunjukkan hubungan yang kuat - Nilai 3 : menunjukkan hubungan yang sedang - Nilai 1 : menunjukkan hubungan yang lemah - Nilai 0 : menunjukkan tidak adahubungan sama sekali Skor hubungan antara keinginan konsumen dan karakteristik teknis dapat dilihat pada Gambar 5.3. Universitas Sumatera Utara W akt u pe ra ki ta n s E fis ie ns i d is ain Jum la h ko m pone n uni t B iaya pe rak it anR p U kur an kom pone n pe nyus un pr oduk m m K ekua ta n ba ha n P a D ime ns i s ak la r mm Ukuran komponen penyusun produk berpengaruh pada proses perakitan 9 9 9 3 3 Ketebalan Part 805 B tidak seragam mempersulit perakitan 3 3 9 9 Berat komponen tidak berpengaruh 1 3 Part 805 B menambah proses pengerjaan produk 9 3 3 9 Kaki part 805 B mudah patah 9 3 9 9 Kelicinan tidak berpengaruh 1 1 Kelengketan tidak berpengaruh 1 1 Perakitan menggunakan 2 tangan 3 3 Perlu penggunaan alat bantu pegang 3 3 3 1 Obeng angin sangat diperlukan 3 3 Obeng angin mudah digunakan 3 3 Lokasi perakitan terjangkau 3 1 9 9 Lokasi perakitan terlihat dengan jelas 1 3 9 Komponen 8433, 8433N, 805 A dan 3303 perlu diselaraskan 9 1 9 9 9 Kedalaman pemasukan komponen tidak berpengaruh 3 1 1 Gambar 5.3. Matriks Antara CR dengan Karakteristik Teknis Produk Saklar Tipe 805 5.2.2.6.Menyusun Matriks Perencanaan Planning Matriks Matriks perencanaan berisikan tentang informasinilai kompetitif dari datribut kebutuhan responden. Dalam penelitian ini informasi yang dibuat dalam matriks perencanaan yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Titik JualSales Point Titik jual adalah kontribusi suatu customer requirement terhadap daya jual produkjasa. Untuk penilaian terhadap titik jual terdiri dari: 1 = Tidak jual Rendah 1.2 = Titik jual Menengah 1.5 = Titik jual Tinggi Titik jual ditentukan oleh peneliti melalui diskusi langsung dengan manajemen perusahaan. Adapun hasil penentuan sales point dapat dilihat pada Tabel 5.15. Tabel 5.15.Nilai Sales Point Proses Perakitan Saklar Tipe 805 Customer Requirement Sales Point Ukuran komponen penyusun produk berpengaruh pada proses perakitan 1,5 Ketebalan Part 805 B tidak seragam mempersulit perakitan 1,2 Berat komponen tidak berpengaruh 1 Part 805 B menambah proses pengerjaan produk 1,2 Kaki part 805 B patah 1,5 Kelicinan tidak berpengaruh 1 Kelengketan tidak berpengaruh 1 Perakitan menggunakan 2 tangan 1,2 Perlu penggunaan alat bantu pegang 1 Obeng angin sangat diperlukan 1,2 Obeng angin mudah digunakan 1 Lokasi perakitan terjangkau 1 Lokasi perakitan terlihat dengan jelas 1 Komponen 8433, 8433N, 805 A dan 3303 perlu diselaraskan 1,5 Kedalaman pemasukan komponen tidak berpengaruh 1 Sumber: Hasil pengumpulan data 2. Perhitungan Bobot Kepentingan Importance Weight Bobot kepentingan menunjukkan total tingkat kepentingan responden terhadap suatu atribut proses perakitan yang dihitung dengan rumus berikut : Universitas Sumatera Utara Importance Weight = CI i x R ij Dimana, CI = Customer Importance R ij = Hubungan antara atribut kebutuhan responden dengan karakteristik teknis Sebagai contoh perhitungan importance weight untuk CR 1 yaitu: = CI i x R ij = 3 x 9+9+9+3+3 = 99 Keterangan: nilai R ij didapatkan dari nilai matriks hubungan antara keinginan konsumen dan karakteristik teknis. Sedangkan nilai CI i merupakan nilai modus dari penyebaran kuesioner tertutup. 3. Perhitungan Bobot Kepentingan Relatif Relative Weight Bobot kepentingan menunjukkan total tingkat kepentingan responden terhadap suatu atribut perakitan produk saklar yang dihitung dengan rumus berikut ini: Relative Weight = ���������� ����ℎ� ������� ��−� ����� ���������� ����ℎ� �100 Sebagai contoh perhitungan relative weight untuk CR 1 yaitu: Relative Weight = 99 907 x 100 = 10,915 Adapun hasil perhitungan bobot kepentingan dan bobot kepentingan relatif dari atribut kebutuhan responden masing-masing dapat dilihat pada Tabel 5.16. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.16.Nilai Importance dan Relative Weight Customer Requirement Importance Weight Relative Weight Ukuran komponen penyusun produk berpengaruh pada proses perakitan 99 10,915 Ketebalan Part 805 B tidak seragam mempersulit perakitan 96 10,584 Berat komponen tidak berpengaruh 20 2,205 Part 805 B menambah proses pengerjaan produk 96 10,584 Kaki part 805 B patah 150 16,538 Kelicinan tidak berpengaruh 8 0,882 Kelengketan tidak berpengaruh 8 0,882 Perakitan menggunakan 2 tangan 24 2,646 Perlu penggunaan alat bantu pegang 50 5,513 Obeng angin sangat diperlukan 24 2,646 Obeng angin mudah digunakan 24 2,646 Lokasi perakitan terjangkau 88 9,702 Lokasi perakitan terlihat dengan jelas 52 5,733 Komponen 8433, 8433N, 805 A dan 3303 perlu diselaraskan 148 16,318 Kedalaman pemasukan komponen tidak berpengaruh 20 2,205 Sumber: Hasil pengolahan data

5.2.2.7. Membangun Matriks House of Quality HOQ Produk Saklar Tipe