digunakan untuk melakukan penyepuhan nikel adalah Udiprave, HBrO3, NiSO4, NiCl2. Zat kimia HBrO3, NiSO4, NiCl2 digunakan sebagai larutan
elektrolit pada proses penyepuhan nikel. Larutan Udiprave digunakan untuk membantu menghilangkan minyak yang terdapat pada permukaan bahan logam
dan membantu melepaskan lapisan kulit luar yang ada pada permukaan bahan logam tersebut.
2.6.2. Uraian Proses
Blok diagram uraian proses pembuatan saklar tipe 805 ditunjukan Gambar 2.2.
BAG. PRESSING Pengolahan Logam
BAG. COMPRESSION Pengolahan Logam
Lembaran Rol Kawat
Urea
Pemotongan Pembentukan Per
Pengepresan Pemanggangan
Pendinginan Penekukan
Rol Ulir Penyepuhan
Baut, Tembaga, Kardus dan Karton
Perakitan Termosetting
Moulding Buang Bram
Pengepakan
Gambar 2.2. Blok Diagram Pembuatan Saklar Tipe 805
Universitas Sumatera Utara
2.6.2.1.Bagian Pressing
Adapun uraian proses produksi dari bagian pressing, bahan baku yang digunakan adalah lembaran rol, yaitu plat besi koil dan plat aluminium koil dan
kawat. Adapun proses dari tiap bahan-bahan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Proses pengolahan plat besi koil dan plat aluminium koil.
a. Proses Pemotongan Plat besi koil dan plat aluminium koil yang dibeli oleh perusahaan berbentuk
lembaran-lembaran gulung dengan ukuran lebar 12 inchi atau 304.8 mm. Didalam melakukan kegiatan produksi, lembaran-lembaran tersebut harus
dipotong-potong terlebih dahulu menjadi beberapa gulungan dengan menggunakan slitting cut machine. Ukuran lebar lembaran tersebut dapat
disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu dengan menukar ukuran pisau pada slitting cut machine
yang hendak digunakan. Tujuan dilakukannya pemotongan tersebut adalah untuk mempermudah proses pencetakan atau pengepressan
bahan dengan mesin press. Mesin yang digunakan untuk proses pemotongan bahan menjadi lembaran yang lebih kecil adalah dengan menggunakan slitting
cut machine . Keuntungan lain selain memperoleh kemudahan, adalah
mengefisienkan penggunaan bahan. Selain plat besi koil dan aluminium koil, juga dilakukan pemotongan
terhadap bahan logam berupa kawat lichin. Kawat licin berdiameter 2 mm yang semula masih panjang dan tergulung dipotong hingga berukuran panjang 1,5 –
5 cm. Kawat licin inilah yang akan menjadi artikel 8038 pada saklar. Mesin yang digunakan untuk memotong kawat licin adalah mesin kawat. Bahan plat
Universitas Sumatera Utara
koil besi ini selanjutnya akan digunakan untuk membuat part-part yaitu 8030 dan 8031.
b. Proses Pengepressan Setelah plat besi koil dan aluminium koil dipotong menjadi beberapa lembar
dengan lebar yang lebih kecil, selanjutnya plat-plat ini dibawa ke mesin press untuk dibentuk sesuai yang diinginkan. Untuk plat besi, dibentuk pada mesin
Auto power press 14 ton untuk membentuk artikel 8433 dan 8433 N,
sedangkan plat aluminium dipress dengan menggunakan mesin Auto power press
10 ton untuk membentuk artikel 803 Zl atau yang dinamakan dengan kelingan. Untuk pembentukan artikel 8030, 8031 dan 8050, pada dasarnya
memiliki prinsip kerja yang sama, namun yang membedakan dari tiap artikel adalah perbedaan mal atau cetakan pada mesin, yang disesuaikan dengan
artikel yang hendak dibuat. c. Proses Penekukan
Proses penekukan dilakukan pada komponenartikel. Setelah dibentuk dengan mesin auto power press, kemudian artikel ini mengalami proses penekukan
yang dilakukan secara manual dengan bantuan handpress. d. Rol Ulir
Proses membuat ulir dilakukan pada artikel 8433 N dan 8033 sebagai tempat ikatan baut. Rol ulir dilakukan dengan menggunakan mesin tap matic. Untuk
8433 N rol ulir yang dikerjakan hanya 1 bagian, dimana nantinya akan dipergunakan sebagai tempat baut untuk mengikat artikel 8433 dan 804 A agar
dapat terpasang dengan baik pada saat perakitan.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan pada artikel 8033, pembuatan ulir dilakukan pada dua bagian, yaitu pada bagian atas dan bagian tengah dari komponen tersebut. Tujuan dari
pembuatan ini juga untuk tempat baut dimana 8033 adalah sebagai tempat artikel 3307 agar dapat melekat dengan baik.
e. Proses Penyepuhan Proses penyepuhan menggunakan larutan unizinc 784 yang berfungsi
memberikan warna kuningan pada bahan yang telah disepuh.
2.6.2.2.Bagian Compression
Pada bagian compression ada beberapa langkah yang dilakukan untuk membentuk part-part atau komponen-komponen dari produk saklar, antara lain:
Pengolahan plastik jenis termosetting moulding dikerjakan untuk menghasilkan artikel 805 A dan 805 B yaitu kutub saklar. Pencetakan dilakukan dengan
menggunakan mesin injection jenis termosetting. Bahan baku yang digunakan adalah tepung urea berwarna putih. Tepung urea dimasukkan ke dalam mesin
injection dan kemudian mesin akan mencetak produk sesuai dengan bentuk mal
yang telah ditentukan. Pada mesin injection jenis termosetting, tepung urea yang diinject pada mal, tidak dalam keadaan cair seutuhnya, melainkan dalam bentuk
kental, yang kemudian dipanaskan dalam suhu yang sangat tinggi di dalam cetakan mal. Jika terjadi kerusakan atau cacat pada hasil cetakan, maka plastik ini
tidak dapat didaur ulang kembali. Untuk plastik termosetting, hasil cetakan masih memiliki bram–bram sehingga hasil cetakan ini masih harus dibawa ke mesin
molen untuk membuang bram–bram yang terdapat pada artikel tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.6.2.3.Perakitan
Setelah semua artikel selesai diproduksi, kegiatan selanjutnya adalah merakitnya menjadi komponen saklar yang utuh. Pada saat perakitan, juga
dilakukan pemeriksaan–pemeriksaan, yaitu pemeriksaan terhadap berfungsi atau tidaknya saklar yang telah dirakit dan pemeriksaan ketepatan rakitan.
2.6.2.4.Pengepakan
Setelah saklar selesai dirakit, langkah terakhir adalah mengemasnya. saklar dikemas ke dalam kotak kecil, dimana setiap kemasan dapat diisi 1 unit saklar.
Lalu kemudian kemasan–kemasan kecil ini dikemas ke dalam kardus besar yang bermuatan 50 kemasan kecil. Produk saklar yang sudah selesai dirakit dapat
dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Produk Saklar Tipe 805
2.6.3. Mesin dan Peralatan