c. Assembly time, yaitu waktu yang digunakan untuk merakit part-part ataupun komponen penyusun setiap unit saklar tipe 805 yang berhubungan
dengan jumlah partkomponen, efisiensi desain dan urutan assembly. Waktu perakitan ini diukur dengan menggunakan Stopwatch dan lembar
kerja worksheet yang digunakan untuk mencatat waktu perakitan. d. Manual handling, yaitu proses membawa part komponen saat akan
dirakit. Melakukan pemindahan atau penyokongan beban yang termasuk aktivitas mengangkat, meletakan, mendorong, menarik, membawa atau
memindahkan dengan kekuatan tangan atau tubuh. e. Insertion and fastening, yaitu berkaitan dengan interaksi antara bagian-
bagian komponen yang akan disatukan atau dirakit. 2. Variabel Kontrol
a. Efisiensi design, yaitu untuk mengetahui sejauh mana tingkat efisiensi perakitan yang berhubungan dengan waktu perakitan assembly time dan
banyaknya jumlah partkomponen minimum yang digunakan untuk menyusun setiap unit produk saklar.
3. Variabel Dependen a. Assembly cost, yaitu biaya yang digunakan untuk merakit produk saklar
tipe 805, yang berhubungan dengan efisiensi desain.
4.5. Kerangka Konseptual Penelitian
Suatu penelitian dapat dilaksanakan apabila tersedianya sebuah perancangan kerangka berpikir yang baik sehingga langkah-langkah penelitian
Universitas Sumatera Utara
lebih sistematis. Kerangka berpikir inilah yang merupakan landasan awal dalam melaksanakan penelitian Sinulingga, S. 2011. Adapun kerangka berpikir
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Jumlah Part Komponen
Urutan Assembly Assembly Time
Effisiensi Design Assembly Cost
Insertion dan
Fastening Manual Handling
Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian
Keterangan : Pada gambar karangka konseptual dapat dilihat bahwa yang pertama kali
diketahui adalah variabel manual handling dan variabel insertion dan fastening yang diidentifikasi dengan penggunaan kuesioner penilaian perakitan untuk
mengetahui tingkat kesulitan perakitan produk saklar dengan metode QFD. Variabel urutan assembly merupakan variabel yang diidentifikasi melalui
assembly process chart produk saklar. Selanjutnya variabel jumlah part
komponen diidentifikasi melalui struktur produk dan gambar teknik produk saklar. Keempat variabel ini akan mempengaruhi variabel assembly time waktu
perakitan yang dihitung menggunakan metode stopwatch time study, hal ini dilihat sebagai sebuah hubungan positif. Variabel selanjutnya yang diidentifikasi
adalah variabel efisien desain, yang dapat dihitung nilainya dengan menggunakan variabel jumlah partkomponen dan assembly time. Berdasarkan nilai efisiensi
Universitas Sumatera Utara
desain, dapat dihitung nilai assembly cost yang memperhitungkan biaya perakitan produk dari awal proses perakitan hingga selesai.
4.6. Defenisi Variabel Operasional
Berdasarkan variabel-variabel operasional diatas, maka ditentukan definisi operasional dari variabel-variabel terkait. Adapun variabel operasional yang
terkait adalah: a.
Jumlah partkomponen, yaitu banyaknya partkomponen yang digunakan untuk menyusun setiap unit produk saklar tipe 805 yang berhubungan dengan
efisiensi desin dan waktu perakitan yang dibutuhkan. b.
Urutan assembly, yaitu urutan proses ataupun langkah-langkah dalam perakitan produk saklar tipe 805 yang dapat mempengaruhi besarnya waktu
assembly yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap unit produknya.
c. Manual handling
, yaitu proses membawa part komponen saat akan dirakit. Melakukan pemindahan atau penyokongan beban yang termasuk aktivitas
mengangkat, meletakan, mendorong, menarik, membawa atau memindahkan dengan kekuatan tangan atau tubuh.
d. Insertion and fastening,
yaitu berkaitan dengan interaksi antara bagian-bagian komponen yang akan disatukan atau dirakit. Terdiri dari lima elemen, yaitu
keterjangkauan lokasi pemasukan komponen, kemudahan penggunaan peralatan perakitan, jarak pandang lokasi pemasukan komponen, keselarasan
posisi pemasukan komponen, faktor kedalaman pemasukan komponen.
Universitas Sumatera Utara
e. Assembly time
, yaitu waktu yang digunakan untuk merakit part-part ataupun komponen penyusun setiap unit produk saklar tipe 805. Waktu perakitan ini
diukur dengan menggunakan stopwatch merek ROX tipe SW8-2008 dan lembar kerja worksheet yang digunakan untuk mencatat waktu perakitan.
f. Efisiensi Desain adalah menunjukkan perbandingan antara estimasi waktu
perakitan produk redesign dengan waktu ideal perakitan produk sebelumnya. Waktu ideal didapatkan dengan mengasumsikan bahwa setiap komponen
mudah untuk ditangani dan digabungkan. g.
Assembly Cost , yaitu biaya yang digunakan untuk merakit produk saklar tipe
805.
4.7. Rancangan Penelitian