Analisis Matriks Importance Weight dan Relative Weight Analisis Matriks Ukuran Kinerja Proses Perakitan

Tabel 6.2. Nilai Sales Point Proses Perakitan Saklar Tipe 805 Lanjutan Katagori Atribut Proses Perakitan Sales Point Manual Insertion dan Fastening Obeng angin sangat diperlukan 1,2 Obeng angin mudah digunakan 1 Lokasi perakitan terjangkau 1 Lokasi perakitan terlihat dengan jelas 1 Komponen 8433, 8433N, 805 A dan 3303 perlu diselaraskan 1,5 Kedalaman pemasukan komponen tidak berpengaruh 1 Sumber: Hasil pengumpulan data Berdasarkan Tabel 6.2 dapat dilihat bahwa kebutuhan responden yang memiliki nilai jual tinggi adalah ukuran komponen penyusun produk berpengaruh pada proses perakitan, kaki part 805 B mudah patah, dan komponen 8433, 8433N, 805 A dan 3303 perlu diselaraskan. Selain itu pihak perusahaan juga dapat menentukan nilai jual sebagai bahan pertimbangan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. 46

6.3.3. Analisis Matriks Importance Weight dan Relative Weight

Bobot kepentingan menunjukkan total tingkat kepentingan responden terhadap suatu atribut proses perakitan sedangkan bobot relative menunjukan nilai bobot kepentingan relative terhadap atribut proses perakitan lainnya. Adapun nilai Importance Weight dan Relative Weight dari proses perakitan saklar tipe 805, ditunjukan Tabel 6.3. 46 Northcroft. 2004. Quality Function Deployment :Market Driven Product and Service Innovation . Innovation Process Management Universitas Sumatera Utara Tabel 6.3 Nilai Importance dan Relative Weight Customer Requirement Importance Weight Relative Weight Ukuran komponen penyusun produk berpengaruh pada proses perakitan 99 10,915 Ketebalan Part 805 B tidak seragam mempersulit perakitan 96 10,584 Berat komponen tidak berpengaruh 20 2,205 Part 805 B menambah proses pengerjaan produk 96 10,584 Kaki part 805 B mudah patah 150 16,538 Kelicinan tidak berpengaruh 8 0,882 Kelengketan tidak berpengaruh 8 0,882 Perakitan menggunakan 2 tangan 24 2,646 Perlu penggunaan alat bantu pegang 50 5,513 Obeng angin sangat diperlukan 24 2,646 Obeng angin mudah digunakan 24 2,646 Lokasi perakitan terjangkau 88 9,702 Lokasi perakitan terlihat dengan jelas 52 5,733 Komponen 8433, 8433N, 805 A dan 3303 perlu diselaraskan 148 16,318 Kedalaman pemasukan komponen tidak berpengaruh 20 2,205 Sumber: Hasil pengolahan data Berdasarkan Tabel 6.3 dapat dilihat bahwa atribut proses perakitan perakitan yang memiliki relative weight tertinggi adalah pada variabel kaki part 805 mudah patah dan komponen 8433, 8433N, 805 A dan 3303 perlu diselarakan. Perbaikan pada atribut proses perakitan yaitu variabel kaki part 805 mudah patah dan komponen 8433, 8433N, 805 A dan 3303 perlu diselarakan merupakan faktor yang mempengaruhi waktu perakitan 47 . 47 Yusri, “Penerapan Design for Assembly untuk Mereduksi Biaya Produksi Produk”, Jurnal Teknik Mesin Vol 5. No 1 2008 h. . Universitas Sumatera Utara

6.3.4. Analisis Matriks Ukuran Kinerja Proses Perakitan

Berdasarkan karakteristik teknis produk yang ditentukan kemudian dilakukan perhitungan untuk memperoleh nilai ukuran kinerja berupa tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya. Adapun hasil yang diperoleh untuk nilai ukuran kinerja berupa tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya dapat dilihat pada Gambar 6.1. W akt u pe ra ki ta n s E fis ie ns i d is ain Jum la h ko m pone n uni t B iaya pe rak it an R p U kur an kom pone n pe nyus un pr oduk m m K ekua ta n ba ha n P a D ime ns i s ak la r mm Tingkat Kesulitan 5 3 3 5 3 3 1 Derajat Kepentingan 27 10 8 25 16 7 8 Perkiraan Biaya 22 13 13 23 13 13 4 Sumber : Hasil pengolahan data Gambar 6.1. Ukuran Kinerja QFD Berdasarkan Gambar 6.1 dapat dilihat bahwa karakteristik teknis proses perakitan dengan tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya tertinggi adalah waktu perakitan dan biaya perakitan. Dalam metode DFMA, faktor waktu dan biaya perakitan merupakan hal yang sangat penting untuk mengevaluasi desain suatu produk 48 48 Boothroyd, G., Dewhurst, P. dan Knight, W. 2002. “Product Design for Manufacture and Assembly” 2nd Edition. New York: Marcel Dekker. . Untuk selanjutnya karakteristis yang dimaksud akan dianalisis lebih lanjut. Universitas Sumatera Utara

6.4. Analisis DFMA