1. Memperkirakan biaya manufaktur 2. Mengurangi biaya komponen
3. Mengurangi biaya perakitan 4. Mengurangi biaya pendukung produksi
5. Mempertimbangkan pengaruh keputusan DFM pada faktor-faktor lainnya.
3.3.2. Design for Assembly DFA
Menurut Boothroyd-Dewhurst 2002, efisiensi proses perakitan sebuah produk dalam sebuah perusahaan tergantung pada dua hal yang saling
berinteraksi, yaitu antara manusia operator perakitan ataupun robot jika sistem telah terotomasi dengan produk yang akan dirakit itu sendiri.
Evaluasi terhadap kerja manusia memang tidak dapat diabaikan aga rmanusia tersebut dapat melakukan pekerjaannya secepat dan seteliti mungkin.
Namun, efisiensi tidak dapat diperoleh secara maksimal apabila proses kerja manusia tidak disertakan dengan rancangan produk yang baik. Dengan kata
lain, perancangan sistem perakitan untuk suatu produk tidak dapat terlepas dari rancangan produk itu sendiri, dimana fungsi atau bagian-bagian produk tersebut
mempunyai konsep yang jelas keberadaannya. Perancangan produk adalah langkah pertama dalam kegiatan manufaktur
dan merupakan suatu aktivitas yang secara tradisional dimulai dengan pembuatan sketsa komponen produk dan perakitannya, yang selanjutnya akan dibuat pada
papan gambar atau program CAD yang merupakan tempat dimana perakitan dan gambar secara mendetail dibuat. Gambar-gambar ini kemudian dikirim ke bagian
Universitas Sumatera Utara
manufaktur dan teknisi perakitan, yang tugasnya adalah melakukan proses produksi yang optimal dalam menghasilkan produk akhir. Pada tahap ini
seringkali ditemukan masalah manufaktur dan perakitan yang akan menyebabkan adanya permintaan perubahan dan rancangan produk saat itu.
Kadang kala, perubahan rancangan ini menyebabkan waktu delay yang cukup besar sehingga produksi dari produk terhambat. Dapat dijelaskan,bahwa
semakin terlambat ditemukannya masalah perancangan ulang, maka akan semakin mahal pula biaya yang diperlukan untuk melakukan perubahan. Oleh
karena itu, proses manufaktur dan perakitan perlu diperhitungkan pada tahap perancangan produk. Hal ini dilakukan atas dasar bahwa perubahan rancangan
harus dilakukan sedini mungkin. Seperti terlihat pada Gambar 3.3, penggunaan waktu yang lebih banyak pada tahap desain akan menghemat waktu dan juga
mengurangi biaya produksi. Penerapan Design for Assembly juga akan mempercepat terkirimnya produk kepasar. Dalam lima belas tahun terakhir, DFA
telah menjadi konsep yang semakin penting dalam melakukan perancangan produk-produk pasar saat ini. Adapun perbandingan antara teknik tradisional dan
teknik DFA ditunjukan Gambar 3.2.
Sumber: Boothroyd Dewhurst 2002
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2. Perbandingan Antara Teknik Tradisional Dan Teknik DFA
Ulrich dan Eppinger 1995 menjelaskan bahwa DFA yang merupakan bagian dari Design for Manufacturing DFM adalah suatu proses perancangan
produk yang bertujuan untuk memudahkan proses perakitan. Inti dari DFA adalah mengurangi jumlah bagian-bagian produk yang terpisah minimasi jumlah
komponen. To assembly menunjuk pada penambahan atau penggabungan bagian- bagian atau komponen-komponen individu untuk membentu produk yang
lengkap. Penerapan DFA lebih mengarah pada analisis kemudahan perakitan secara
spesifik. Syan dan Swift menuliskan bahwa tujuan DFA adalah : 1. Mendapatkan jumlah komponen seminimal mungkin
2. Mengoptimalkan kemampuan perakitan atau assemblability dari setiap komponen
3. Mengoptimalkan kemampuan penanganan atau handlability dari komponen dan perakitan
4. Meningkatkan kualitas, meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya perakitan.
The Society of Manufacturing Engineers SME, 1992 merekomendasikan
untuk mengikuti prinsip-prinsip dari design for assembly dalam memperbaiki rancangan produk, antara lain adalah
5
1. Minimalkan jumlah komponen :
2. Pendekatan perakitan modular
5
Eggert, Rudolph J, Engineering Design Cet. I; Amerika : Pearson Prentice, 2005, h. 159
Universitas Sumatera Utara
3. Merancang dengan diri-fitur penambat snap-fit 4. Menggunakan komponen standar
5. Proses subassemblies dari bawah ke atas 6. Merancang komponen yang bebas
7. Menghilangkan reorientasi 8. Fasilitas bagian penanganan
9. Meminimalkan level perakitan 10. Menghilangkan kabel listrik.
3.3.3. Memperkirakan Biaya Perakitan