Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

6

BAB II TEORI GALAT

Galat akan selalu muncul karena ketidaksempurnaan. Tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga dengan semesta ini. Hal-hal yang ada di dalamnya pun serba kekurangan. Tuhan memang memberikan alam dan segala isinya kepada manusia, namun tidak semuanya dapat dipergunakan secara langsung oleh manusia. Manusia dibekali logika dan ilmu pengetahuan untuk memaksimalkan fungsi alam, salah satunya adalah dengan melakukan pengamatan. Setiap pengamatan pasti menghasilkan galat. Galat ini memberikan informasi sejauh mana tingkat kesalahan pengamatan tersebut. Sebelum masuk ke rincian analisis galat, penting untuk memahami makna kesalahan dalam ilmu pengetahuan. Galat dalam pengukuran ilmiah biasanya tidak berarti kesalahan. Sebaliknya istilah galat atau ketidakpastian keduanya merujuk pada ketidaktepatan yang tidak dapat dihindari dalam pengukuran. Tentu saja, tidak semua pengukuran memiliki galat. Jika ditanya berapa banyak orang ada di dalam ruangan, seseorang biasanya dapat memberikan angka yang tepat sebagai jawaban. Namun, jika ingin mengetahui berapa banyak atom yang ada dalam sebuah ruangan, memberikan jawaban yang pasti adalah hal yang hampir mustahil, seperti diilustrasikan dalam gambar di bawah ini. Gambar 2.1 Atom dalam Ruangan Pengukuran yang sering dilakukan sebagian besar adalah pengukuran dari jenis kedua yaitu penentuan banyak atom dalam sebuah ruangan. Karena ketidakmampuan mengukur sesuatu dengan presisi tinggi, maka harus diketahui cara untuk mengukur ketidaktepatan hasilnya. Misalkan dilakukan pengukuran suatu besaran fisika. Pengukuran tersebut tidak pernah dilakukan hanya untuk kepentingan sendiri. Pengukuran biasanya diteruskan ke dunia luar agar orang lain memperoleh manfaatnya, baik untuk keperluan ilmu ataupun keperluan praktis. Misalnya adalah:  mengukur panjang dan lebar meja untuk mengetahui luasnya agar dapat memesan jumlah cat yang cukup,  mengukur modulus kekenyalan besi agar dapat merencanakan pembuatan jembatan kereta api dengan tepat.

A. Galat

Kata ini mempunyai dua makna yaitu : 1. Untuk menunjukkan simpangan antara nilai pengukuran dan nilai sebenarnya. Kecuali pada beberapa kasus yang sudah jelas seperti percobaan penentuan rasio antara keliling dan diameter suatu lingkaran,