Andaikan dilakukan percobaan dan diperoleh hasil sebagai berikut
Berdasarkan persamaan 3.3.2.4, pendugaan terbaiknya adalah
Berdasarkan persamaan 3.3.2.5, galat fraksional masing-masing pohon adalah
Jadi
2
ms 4
, 4
100 8
55
l
jawaban akhirnya adalah
.
3 2
1
l l
l l
, 2
02 ,
100 2
1 1
l
l
, 2
02 ,
5 ,
5 1
,
2 2
l
l
. 4
04 ,
, 10
4 ,
3 3
l
l
, 8
4 2
2
3 3
2 2
1 1
l
l l
l l
l l
l
. 4
55 m
l
.
55 ,
10 5
, 5
100 m
l
. 4
, ,
10
3
m l
, 1
, 5
, 5
2
m l
, 2
100
1
m l
Terdapat dua kasus khusus yang penting dari rumus 3.3.2.5. Salah satunya terkait hasil kali dua bilangan yang salah satunya tidak mempunyai
galat. Kasus yang lainnya melibatkan pangkat misalnya dari nilai yang
diukur.
D. Besaran yang Diukur kali Nilai Eksak
Misalkan diukur suatu besaran dan kemudian digunakan suatu nilai yang
terukur untuk menghitung hasil kali , di mana
tidak mempunyai galat. Sebagai contoh, menghitung keliling lingkaran
dan mengukur ketebalan kertas yang terdiri dari 200 lembar, jika kemudian akan dihitung ketebalan
per satu lembar , maka
. Berdasarkan rumus 3.3.2.5, galat fraksional di
adalah jumlah galat fraksional di dan
. Karena
B
, ini berarti bahwa
Artinya, galat fraksional di sama dengan galat fraksional di
. Hasil ini dapat dinyatakan secara berbeda jika
dikalikan sebagai untuk
mendapatkan . Dari penjelasan tersebut, jika besaran
diukur dengan galat
dan digunakan untuk menghitung hasil kali
dimana tidak mempunyai galat, maka
3.4.1
3
x
x
Bx q
B
d k
T
t
T t
200 1
Bx q
B
x
. x
x q
q
Bx q
x
Bx q
Bx q
x
B q
x x
, Bx
q
B
. x
B q
Rumus ini berguna dalam mengukur sesuatu yang sangat kecil atau tipis, seperti ketebalan selembar kertas atau waktu untuk sekali revolusi roda yang
berputar cepat.
Contoh 3.4.1
Jika diukur ketebalan 200 kertas , yaitu
maka ketebalan per satu lembarnya adalah
Perhatikan bagaimana teknik ini membuat mudah suatu pengukuran yang seharusnya membutuhkan peralatan yang cukup canggih dan bahwa teknik ini
memberikan galat yang sangat kecil.
Contoh 3.4.2
Andaikan diukur diameter sebuah lingkaran, yaitu
maka kelilingnya adalah
dan galatnya
T
t
, 31
, 1
, 7
22 cm
d k
cm d
k 7
, 15
, 5
7 22
,
1 ,
, 5
cm d
. 0005
, 0070
, 1
, 4
, 1
200 1
200 1
cm T
t
,
1 ,
4 ,
1 cm
T
Sehingga
cm. 3
, 7
, 15
31 ,
7 ,
15
k
E. Pangkat
Misalkan akan diukur kecepatan dari beberapa objek, kemudian, untuk
mencari energi kinetiknya , haruslah dihitung
lebih dahulu. Karena berarti
, maka menurut persamaan 3.3.2.5 bahwa galat fraksional di adalah dua kali galat fraksional di
. Secara umum, jika besaran diukur
dengan galat dan nilai hasil pengukurannya digunakan untuk menghitung
pangkat
maka galat fraksional di adalah
kali galat fraksional di ,
3.5.1
Contoh 3.5.1
Panjang sisi sebuah kubus adalah
Carilah volume beserta dengan galatnya Penyelesaian:
Galat sisi
v
2
2 1
mv
2
v
2
v
v v
2
v
v x
x
,
n
x q
q
n x
. x
x n
q q
. 1
01 ,
00 ,
2 02
,
s s
.
02 ,
00 ,
2 cm
s
Volume kubus
galat kubus
Jadi,
Contoh 3.5.2
Andaikan seorang siswa mengukur percepatan gravitasi dengan mengukur
waktu jatuhnya sebuah batu dari ketinggian
dari tanah. Setelah melakukan beberapa kali, maka siswa tersebut menyimpulkan bahwa
detik, dan ketinggiannya adalah
maka
2 2
2
ms 7
, 9
6 ,
1 4
, 12
2 2
t h
g
. Galat fraksionalnya adalah
dan 3
1 3
3
s
s V
V
g
t
h
1 ,
6 ,
1
t
, 4
, 2
024 ,
4 ,
12 3
,
h h
,
3 ,
4 ,
12 m
h
.
24 ,
00 ,
8 cm
V
cm
V 24
, 100
3 00
, 8
, 00
, 8
00 ,
2
3 3
cm s
V
Berdasarkan persamaan 3.5.1 maka galat fraksional di adalah dua kali galat
fraksional di . Dengan menggabungkan ke persamaan 3.3.2.5 maka galat
fraksionalnya adalah 3.5.2
dan galatnya adalah
2
ms 46
, 1
100 ,
15 7
, 9
g
.
Jadi,
2
ms 5
, 1
7 ,
9 46
, 1
7 ,
9
g
. ■ Contoh tersebut menggambarkan bagaimana sederhananya pendugaan galat
dapat dilakukan. Contoh ini juga menggambarkan bagaimana analisis galat menyatakan
tidak hanya
ukuran galat
namun juga
bagaimana untuk
menguranginya. Dalam contoh ini, persamaan 3.5.2 menunjukkan bahwa kontribusi terbesar berasal dari pengukuran waktu. Jika ingin mendapatkan nilai
yang lebih tepat, maka pengukuran harus ditingkatkan.
Nilai sebenarnya dari adalah
2
ms 8
, 9
, yang terletak di antara margin galat. Dengan demikian, siswa tersebut dapat menyimpulkan bahwa pengukuran,
meskipun tidak terlalu akurat, namun konsisten dengan nilai yang sebenarnya.
. 3
, 6
063 ,
6 ,
1 1
,
t t
2
t
t
t t
h h
g g
2
, 15
6 ,
12 4
, 2
3 ,
6 2
4 ,
2
g
t
g
g
F. Kovariansi pada Perambatan Galat
Standar deviasi ߪ
௫
dari ܰ pengukuran ݔ
ଵ
, … , ݔ
ே
didefinisikan sebagai ߪ
௫ ଶ
= 1
ܰ ݔ
− ݔҧ
ଶ
.
ே ୀଵ
3.6.1
Andaikan bahwa untuk mencari nilai fungsi ݍݔ, ݕ, diukur dua besaran ݔ
dan ݕ
beberapa kali,
kemudian diperoleh
ܰ pasangan
data, ݔ
ଵ
, ݕ
ଵ
, … , ݔ
ே
, ݕ
ே
dari ܰ pengukuran ݔ
ଵ
, … , ݔ
ே
, dapat dihitung rata-rata, ݔҧ dan
standar deviasi, ߪ
௫
, begitu juga dengan pengukuran ݕ
ଵ
, … , ݕ
ே
, dapat dihitung ݕത
dan ߪ
௬
. Kemudian dengan menggunakan ܰ pasang pengukuran, dapat dihitung ܰ
nilai besaran hasilnya, yaitu ݍ
= ݍݔ
, ݕ
, ݅ = 1, … , ܰ.
Dari hasil ݍ
ଵ
, … , ݍ
ே
, dapat dihitung nilai rata-ratanya, ݍത, yang diasumsikan
memberikan pendugaan terbaik untuk ݍ, dan standar deviasinya, ߪ
, yang merupakan ukuran galat acak pada nilai
ݍ
. Andaikan bahwa semua galat adalah kecil dan oleh karena itu semua
bilangan ݔ
ଵ
, … , ݔ
ே
dekat dengan ݔҧ dan semua bilangan ݕ
ଵ
, … , ݕ
ே
dekat dengan ݕത,
kemudian dapat dibuat pendekatan berikut ini ݍ
= ݍݔ
, ݕ
≈ ݍݔ,ഥ ݕത + ߲ݍ
߲ݔ ݔ
− ݔҧ + ߲ݍ
߲ݕ ݕ
− ݕത. 3.6.2
Pada rumus ini, turunan parsial
x q
dan y
q
digunakan pada
ݔ = ݔҧ, ݕ = ݕത,
dan berlaku sama untuk semua ݅ = 1, … , ܰ. Dengan pendekatan ini, rata-ratanya
menjadi