Galat sebagai Ketidakpastian Sifat yang tidak dapat Dihindarkan dari Galat
peneliti pemula yang hanya menyatakan hasil galat mereka tetapi mengabaikan pembenaran apapun. Tanpa penjelasan singkat tentang bagaimana galat diduga,
kesimpulan yang dihasilkan hampir tidak ada gunanya. Poin yang terpenting tentang pengukuran yang dilakukan oleh dua ahli
tersebut adalah, seperti kebanyakan pengukuran ilmiah, pengukuran mereka tidak akan berguna jika mereka tidak menyertakan pernyataan yang reliabel
dari galat mereka. Kenyataannya, jika hanya diketahui dua pendugaan terbaik
3
gcm 15
untuk Deni dan
3
gcm 9
, 13
untuk Keli, maka selain tidak dapat menarik kesimpulan yang valid, sebenarnya kedua pendugaan tersebut
menyesatkan karena hasil pendugaan Deni yaitu
3
gcm 15
memberikan hasil bahwa mahkota adalah asli atau terbuat dari logam emas.
Contoh lain yang lebih kompleks adalah dalam ilmu terapan, misalnya: a. para insinyur yang ingin merancang pembangkit listrik harus mengetahui
karakteristik bahan baku dan bahan bakar yang digunakan untuk membuatnya,
b. produsen kalkulator saku harus mengetahui komponen-komponen elektronik yang dibutuhkan untuk proses pembuatannya.
Pada tiap kasus di atas, peneliti harus mengukur parameter yang relevan dan setelah mengukurnya harus menentukan reliabilitasnya yang menghasilkan
analisis galat. Seorang insinyur yang mengurusi keselamatan pesawat terbang, kereta, atau mobil harus memahami galat waktu reaksi pengemudi terhadap
jarak pengereman, dan berbagai variabel lain. Kegagalan dalam melakukan analisis galat dapat menyebabkan kecelakaan. Meskipun bukan dalam kancah
ilmu pengetahuan, yakni pada industrri pembuatan pakaian, analisis galat dalam bentuk pengendalian mutu mempunyai peran yang sangat penting.
Dalam ilmu pengetahuan dasar, analisis galat mempunyai peran yang sangat penting. Ketika teori-teori baru ditemukan, teori-teori tersebut harus
dites terlebih dulu dengan teori yang lama dengan cara melakukan satu atau beberapa kali percobaan yang diduga baik oleh teori baru maupun teori lama
yang menghasilkan hasil yang berbeda. Pada dasarnya, seorang peneliti hanya melakukan percobaan dan baru menyimpulkan setelah hasilnya terlihat. Dalam
prakteknya, kondisinya sangatlah rumit karena adanya galat dalam percobaan yang tidak dapat dihindari. Galat ini harus dianalisa secara rinci dan efeknya
akan berkurang sampai akhirnya dihasilkan satu teori yang dapat diterima dari percobaan itu. Teori tersebut hasil dari percobaan yang memuat galat harus
konsisten dengan prediksi dari salah satu teori dan harus tidak konsisten dengan teori-teori yang lainnya. Intinya adalah, keberhasilan dari suatu
prosedur bergantung pada pemahaman ilmuwan atau peneliti terhadap analisis galat dan bergantung pada kemampuannya untuk meyakinkan semua orang
akan pemahaman ini.