b. Kontribusi Tingkat Kedisiplinan Terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai Negeri Sipil PNS
Untuk disiplin kerja pada Pegawai Negeri Sipil PNS di Kantor Kecamatan Berbah dibagi dalam tiga bagian yaitu:
1. Disiplin kerja tinggi dengan skor 59 – 66
2. Disiplin kerja sedang dengan skor 45 – 58
3. Disiplin kerja rendah dengan skor 38 – 44
Dari seluruh pegawai yang berjumlah 31 orang, pegawai yang mempunyai disiplin kerja tinggi berjumlah 7 orang, pegawai
yang mempunyai disiplin kerja sedang berjmlah 20 orang, dan pegawai yang mempunyai displin kerja rendah berjumlah 4 orang.
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa ada kontribusi positif yang signifikan antara tingkat kedisiplinan terhadap
produktivitas kerja PNS. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien sebesar 0,497 0,884 x 100 = 56,22, artinya jika tingkat
kedisiplinan mengalami kenaikan satu satuan, maka produktivitas kerja pegawai akan mengalami peningkatan sebesar 56,22 satuan
dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap. Signifikan karena probabilitas signifikansinya 0,002 0,05. Dengan demikian
hipotesis yang menyatakan ada kontribusi yang signifikan antara tingkat kedisiplinan terhadap produktivitas kerja pegawai diterima,
karena ternyata dari hasil penelitian diketahui bahwa hasilnya signifikan.
Variabel tingkat kedisiplinan X2 diperoleh nilai t hitung sebesar 3,048. Oleh karena itu nilai t hitung t tabel 3,048 2,052
maka Ho ditolak, artinya bahwa tingkat kedisiplinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai. Nilai t
hitung positif, artinya pengaruh yang terjadi adalah positif, artinya semakin baik tingkat kedisiplinan maka semakin meningkatkan
produktivitas kerja pegawai. Dalam hal ini berarti dengan adanya kedisiplinan kerja yang
tinggi akan mempengaruhi pegawai untuk mencapai prestasi kerja yang baik yaitu dengan meningkatkan produktivitas kerja. Sebaliknya
jika disiplin kerja pegawai rendah maka mereka kurang memperhatikan prestasi kerjanya sehingga produktivitas yang
dicapainya akan rendah. Dengan produktivitas yang tinggi maka instansi akan mencapai tujuan lembaganya dengan mudah.
Tingkat kedisiplinan merupakan variabel yangberkontribusi paling besar. Hal ini terjadi karena pegawai yang tertib menaati
peraturan yang ada pasti akan bertanggung jawab juga terhadap pekerjaannya, sehingga pegawai tersebut memiliki produktivitas yang
tinggi. Dengan demikian tingkat kedisiplinan kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kemajuan instansi
khususnya produktivitas kerja.
c. Kontribusi Loyalitas Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai Negeri Sipil PNS
Untuk loyalitas kerja pada Pegawai Negeri Sipil PNS di Kantor Kecamatan Berbah dibagi dalam empat bagian yaitu:
1. Loyalitas kerja tinggi dengan skor 60 – 69
2. Loyalitas kerja sedang dengan skor 50 – 59
3. Loyalitas kerja rendah dengan skor 45 – 49
Dari seluruh pegawai yang berjumlah 31 orang, pegawai yang mempunyai loyalitas kerja sangat tinggi berjumlah 3 orang,
pegawai yang mempunyai loyalitas kerja tinggi berjmlah 2 orang, pegawai yang mempunyai loyalitas kerja sedang berjmlah 24 orang,
dan pegawai yang mempunyai loyalitas kerja rendah berjumlah 2 orang.
Dari analisis data di atas yaitu dalam pengujian hipotesis dapat disimpulkan pula bahwa ada kontribusi positif dan signifikan
antara loyalitas kerja dengan produktivitas kerja PNS di Kantor Kecamatan Berbah. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien
sebesar 0,390 0,884 x 100 = 44,11. Signifikan karena probabilitas signifikansinya 0,012 0,05. Variabel loyalitas pegawai
X3 diperoleh nilai t hitung sebesar 2,684. Oleh karena itu nilai t hitung t tabel 2,684 2,052 maka Ho ditolak, artinya bahwa
loyalitas pegawai secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai. Nilai t hitung positif, artinya pengaruh