kedisiplinan, dan loyalitas pegawai secara bersama- sama
berpengaruh terhadap
produktivitas kerja
pegawai.
4. Pembahasan Hasil Penelitian
a. Kontribusi Tingkat Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai Negeri Sipil PNS
Untuk tingkat pendidikan pada Pegawai Negeri Sipil PNS di Kantor Kecamatan Berbah dibagi dalam 5 bagian, yaitu:
1. Tingkat pendidikan sangat tinggi : Pasca Sarjana S2
2. Tingkat pendidikan tinggi : Sarjana S1
3. Tingkat pendidikan sedang : Diploma
4. Tingkat pendidikan rendah : SMA
5. Tingkat pendidikan sangat rendah : SMP
Dari seluruh pegawai yang berjumlah 31 orang, pegawai yang mempunyai tingkat pendidikan sangat tinggi Pasca SarjanaS2
berjumlah 1 orang, pegawai yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi SarjanaS1 berjumlah 10 orang, pegawai yang mempunyai
tingkat pendidikan sedang Diploma berjumlah 4 orang, pegawai yang mempunyai tingkat pendidikan rendah SMA berjumlah 15
orang, dan pegawai yang mempunyai tingkat pendidikan sangat rendah SMP berjumlah 1 orang.
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa ada kontribusi negatif yang tidak signifikan antara tingkat pendidikan
terhadap produktivitas kerja PNS. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien sebesar -0,003 0,884 x 100 = -0,34; artinya jika tingkat
pendidikan mengalami kenaikan satu satuan, maka produktivitas kerja pegawai akan mengalami penurunan sebesar 0,34 satuan dengan
asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap. Tidak signifikan karena probabilitas signifikansinya 0,979 0,05. Dengan demikian
hipotesis yang menyatakan ada kontribusi yang signifikan antara tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja pegawai ditolak,
karena ternyata dari hasil penelitian diketahui bahwa hasilnya tidak signifikan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada kontribusi walaupun kecil antara tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja
pegawai. Artinya, tingkat pendidikan pegawai berkontribusi kecil terhadap produktivitas kerja pegawai yang bersangkutan adalah
pekerjaan PNS di Kecamatan Berbah tidak perlu pendidikan yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan yang ada. Hal ini disebabkan
karena dalam perkembangannya, instansi tidak hanya membutuhkan tenaga kerja yang terdidik tetapi jga membutuhkan tenaga kerja yang
terlatih dan terampil.
b. Kontribusi Tingkat Kedisiplinan Terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai Negeri Sipil PNS
Untuk disiplin kerja pada Pegawai Negeri Sipil PNS di Kantor Kecamatan Berbah dibagi dalam tiga bagian yaitu:
1. Disiplin kerja tinggi dengan skor 59 – 66
2. Disiplin kerja sedang dengan skor 45 – 58
3. Disiplin kerja rendah dengan skor 38 – 44
Dari seluruh pegawai yang berjumlah 31 orang, pegawai yang mempunyai disiplin kerja tinggi berjumlah 7 orang, pegawai
yang mempunyai disiplin kerja sedang berjmlah 20 orang, dan pegawai yang mempunyai displin kerja rendah berjumlah 4 orang.
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa ada kontribusi positif yang signifikan antara tingkat kedisiplinan terhadap
produktivitas kerja PNS. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien sebesar 0,497 0,884 x 100 = 56,22, artinya jika tingkat
kedisiplinan mengalami kenaikan satu satuan, maka produktivitas kerja pegawai akan mengalami peningkatan sebesar 56,22 satuan
dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap. Signifikan karena probabilitas signifikansinya 0,002 0,05. Dengan demikian
hipotesis yang menyatakan ada kontribusi yang signifikan antara tingkat kedisiplinan terhadap produktivitas kerja pegawai diterima,
karena ternyata dari hasil penelitian diketahui bahwa hasilnya signifikan.