Tata Nama Senyawa dan Biloks

130 Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas X

3. Tata Nama Senyawa dan Biloks

Pada bab sebelumnya, Anda telah belajar tata nama senyawa biner dan senyawa poliatom. Tata nama tersebut berlaku untuk zat molekuler atau senyawa ion yang mengandung kation hanya memiliki satu harga muatan atau biloks logam golongan IA dan IIA. Untuk kation-kation logam yang memiliki lebih dari satu harga biloks khususnya unsur-unsur transisi, tata namanya ditambah angka romawi dalam tanda kurung yang menunjukkan harga biloks. Angka romawi tersebut tidak terpisahkan dari nama kationnya. Reaksi Disproporsionasi Apa yang dimaksud dengan reaksi disproporsionasi? Reaksi disproporsionasi atau disebut juga reaksi swaredoks adalah suatu reaksi yang mengalami oksidasi dan juga reduksi pada pereaksinya. Contoh: Hidrogen peroksida dipanaskan pada suhu di atas 60°C dan terurai menurut persamaan reaksi berikut: H 2 O 2 A ⎯⎯ → H 2 OA + O 2 g Biloks atom O dalam H 2 O 2 adalah –1 aturan c.3. Setelah terurai berubah menjadi –2 dalam H 2 O dan 0 dalam O 2 . Persamaan kerangkanya: H 2 O 2 l ⎯⎯ → H 2 Ol + O 2 g Oleh karena molekul H 2 O 2 dapat berperan sebagai oksidator dan juga reduktor maka reaksi tersebut dinamakan reaksi disproporsionasi atau reaksi swaredoks. –1 –2 Walaupun biloks yang berubah hanya satu atom dalam molekul, tetapi yang disebut reduktor atau oksidator bukan atomnya, melainkan molekulnya. Eventhough oxidation number changes for only one atom in a molecule, reductor or oxidator is used to mention its molecul not atom itself. Note Catatan Reaksi Redoks Menurut Perubahan Bilangan Oksidasi Tentukan manakah oksidasi dan reduksi serta reduktor dan oksidator pada reaksi berikut: CO 2 g + 4H 2 g ⎯⎯ → CH 4 g + 2H 2 Og Jawab Tentukan biloks setiap atom. Dalam CO 2 , biloks O = –2 dan C = +4. Dalam H 2 , biloks H = 0 Dalam CH 4 , biloks H = +1, dan C = –4 Dalam H 2 O, biloks H = +1 dan O = –2 Atom C mengalami penurunan biloks dari +4 menjadi –4 reduksi dan atom H mengalami kenaikan biloks dari 0 menjadi +1 oksidasi. Dalam bentuk diagram dapat dinyatakan sebagai berikut: COg + 4H 2 g ⎯⎯ → CH 4 g + 2H 2 Og Sebagai reduktor adalah molekul H 2 dan sebagai oksidator adalah molekul CO 2 . +4 –4 +1 Contoh 7.6 Di unduh dari : Bukupaket.com 131 Reaksi Reduksi Oksidasi Contoh: SnCl 2 dan SnCl 4 , keduanya memiliki unsur yang sama. Untuk membedakan nama kedua senyawa itu, harga biloks timah disisipkan ke dalam nama menurut aturan sebelumnya timah klorida. Biloks Sn dalam SnCl 2 adalah +2 dan dalam SnCl 4 adalah +4. Jadi, nama kedua senyawa itu adalah SnCl 2 : timahII klorida SnCl 4 : timahIV klorida

C. Aplikasi Reaksi Reduksi Oksidasi

Secara kimia, reaksi redoks tidak berbeda dengan reaksi-reaksi kimia yang lain, tetapi dalam reaksi redoks ada perubahan bilangan oksidasi akibat perubahan muatan. Perubahan muatan ini disebabkan adanya transfer elektron dari satu atom ke atom lain. Jika transfer elektron ini dimanfaatkan akan menghasilkan energi listrik arus searah sebab aliran listrik tiada lain adalah aliran elektron .

1. Sel Volta Komersial

Sel Volta adalah sumber energi listrik siap pakai yang dikemas dalam bentuk dan ukuran sesuai kegunaan. Sel Volta terdiri atas elektrode anode dan katode tempat terjadinya reaksi redoks. Kedua elektrode ini dicelupkan ke dalam zat kimia yang berperan sebagai medium aliran listrik dan sebagai oksidator atau reduktor. Umumnya, sel Volta komersial berupa sel kering baterai dan accumulator accu. Jenis baterai bermacam-macam di antaranya baterai seng-karbon, baterai litium, dan baterai nikel-kadmium nicad. Kerjakanlah di dalam buku latihan. Tes Kompetensi Subbab B 1. Dalam molekul apa atom S memiliki biloks sama dengan nol? 2. Berapa biloks atom O dalam molekul ozon? 3. Berapa bilangan oksidasi Fe dalam senyawa FeCl 3 dan FeS? 4. Berapa biloks total atom-atom dalam MgOH 2 , Na 2 SO 4 , HSO 4 – , SO 4 2– , H 2 PO 4 – , dan PO 4 3– ? 5. Tentukan bilangan oksidasi atom-atom berikut. a. H 2 O 2 , Mg 3 N 2 , KO 2 b. Cr 2 O 7 2– , Cr 2 O 3 , CrO 2 c. MnO 4 – , MnO 2 , MnCl 2 d. H 2 SO 4 , HClO 3 , NaH 6. Tentukan biloks atom dalam senyawa poliatom berikut. a. KCrO 3 , K 2 CrO 4 , K 2 Cr 2 O 7 b. MnSO 4 , MnO 2 , KMnO 4 c. CuNO 3 2 , CuNO 2 , NH 4 2 SO 4 , NH 4 2 FeSO 4 2 d. KSCN, CH 3 OH, PbCO 3 7. Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, tentukan oksidasi dan reduksi serta oksidator dan reduktor dalam reaksi berikut. a. 2HIg ⎯⎯ → H 2 g + I 2 g b. 2H 2 OA ⎯⎯ → 2H 2 g + O 2 g c. 2CO 2 g ⎯⎯ → 2COg + O 2 g d. O 3 g + NOg ⎯⎯ → O 2 g + NO 2 g 8. Tentukan bilangan oksidasi setiap atom dalam senyawa berikut, kemudian tentukan reaksi yang tergolong swaredoks. a. Cl 2 g + H 2 OA ⎯⎯ → HClaq + HClOaq b. 2HNO 3 aq + 3Cu 2 Os ⎯⎯ → 6CuNO 3 2 aq + 2NOg + H 2 OA c. NH 3 g + HClg ⎯⎯ → NH 4 Clg d. 3Cus + O 2 g ⎯⎯ → Cu 2 Os + CuOs e. NH 4 2 Cr 2 O 7 s ⎯⎯ → N 2 g+4H 2 Og + Cr 2 O 3 s 9. Tuliskan tata nama senyawa-senyawa berikut. a. Fe 2 SO 4 3 dan FeSO 4 b. CuCl dan CuCl 2 c. MnSO 4 , MnO 2 , K 2 MnO 4 , KMnO 4 d. Cr 2 O 3 , K 2 CrO 4 , K 2 Cr 2 O 7 Kata Kunci • Baterai kering • Muatan listrik Di unduh dari : Bukupaket.com