193
Kimia Terapan
c Karbamat Contoh dari pestisida yang mengandung karbamat adalah isopropil
N-fenilkarbamat IPC, sevin, dan baygon.
Isopropil N–fenilkarbamat digunakan sebagai herbisida terutama untuk mengontrol pertumbuhan rumput tanpa memengaruhi tanaman
utama. Adapun sevin dan baygon tergolong insektisida.
3. Pestisida Golongan C
Pestisida digolongkan ke dalam golongan C didasarkan pada pengaruhnya terhadap hama. Beberapa jenis pestisida menurut golongan
ini terdapat pada Tabel 10.9.
4. Pestisida Golongan D
Pestisida dapat juga digolongkan berdasarkan cara tindakannya terhadap hama. Perhatikan tabel berikut.
Repelant Defoliant
Perencat
Jenis
Dapat menjauhkan serangga Dapat menggugurkan daun
Dapat menggagalkan pertumbuhan
Pengaruh Tabel 10.9
Pestisida Golongan C
O C
H N
H
3
C O
O CH
CH
3
CH
3
Baygon O
C H
N CH
3
O
N-metil-1-naftilkarbamat Sevin
Racun perut Racun sentuh
Racun sistemik Racun pracambah
Jenis Racun
Membunuh jika termakan Membunuh jika menyentuh kulit
Membunuh jika masuk ke dalam sistem organisme Membunuh terhadap benih
Cara Tindakan Tabel 10.10
Pestisida Golongan D
b. Pengendalian Pestisida
Pestisida yang digunakan untuk meningkatkan produksi pertanian dapat menyebar dan mencemari tempat lain. Jika hal ini terjadi, pestisida
dapat meracuni ikan dan merusak ekologi lingkungan. Pestisida dapat juga terakumulasi pada makhluk hidup. Konsentrasi
pestisida pada mahluk hidup dapat berlipat ganda akibat berbagai aktivitas. Hasil penelitian menunjukkan, pestisida yang mencemari
lingkungan dapat terakumulasi melalui alur seperti pada diagram berikut.
Di unduh dari : Bukupaket.com
194
Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas X
C. Kimia dalam Makanan dan Obat-Obatan
Disadari atau tidak, sejumlah zat kimia telah banyak Anda konsumsi baik langsung atau tidak langsung. Bahan-bahan kimia yang dikonsumsi
secara langsung misalnya zat aditif pada makanan. Bahan-bahan kimia yang dikonsumsi secara tidak langsung misalnya pupuk dan pestisida.
Kebanyakan makanan yang diproduksi dalam skala industri biasanya mengandung zat-zat aditif yang ditambahkan langsung kepada makanan.
Zat-zat tersebut berguna sebagai penambah aroma, cita rasa, pengawet, maupun pewarna.
1. Zat Aditif pada Makanan
Untuk menghasilkan makanan yang berkualitas, para ahli kimia berusaha membuat zat aditif makanan. Zat aditif makanan adalah zat
kimia yang tidak biasa dimakan secara langsung, tetapi ditambahkan ke dalam makanan untuk menghasilkan sifat dan rasa tertentu, seperti cita
rasa, bentuk, aroma, warna, dan tahan lama awet. Oleh sebab itu, pemakaian pestisida perlu dikendalikan guna
menghindari masalah-masalah keracunan atau efek samping yang tidak diharapkan. Keracunan dapat terjadi terhadap seseorang jika pestisida
termakan atau uapnya terhisap. Dengan demikian, penggunaan pestisida harus selalu mengikuti
petunjuk yang benar demi menghindari keracunan terhadap pengguna atau masyarakat umum. Beberapa hal yang perlu diperhatikan jika
menggunakan pestisida adalah sebagai berikut. a Kenali jenis hama atau penyakit tanaman yang akan dibasmi.
b Kenali keunggulan dan kelemahan setiap pestisida yang terpilih. c Ikuti aturan pemakaian pestisida yang terpilih dan pastikan
pemakaiannya tidak mengancam lingkungan sekitarnya.
Gambar 10.21
Diagram alir pencemaran pestisida
Burung pemangsa ikan 10 ppm
Ikan darat 2 ppm
Ikan laut 20,5 PPm
Hewan air invertebrata 0,001 ppm
Plankton 0,0003 ppm
Tumbuhan air 0,01 ppm
Air tanah 0,00001 ppm
Air laut 0,0000001 ppm
Kerjakanlah di dalam buku latihan. 1.
Uraikan secara ringkas perbedaan antara pestisida, insektisida, herbisida, dan fungisida.
2. Mengapa pestisida harus digunakan secara hati-hati?
Bagaimana cara mengendalikan penggunaan pestisida yang baik dan aman?
Tes Kompetensi Subbab
B
Di unduh dari : Bukupaket.com