H. Uji Coba Instrumen
1. Uji validitas instrumen Adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu
instrumen. Validitas menunjukkan bahwa sesuatu pengujian benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu instrumen dikatakan valid jika
tingkat validitasnya tinggi. Begitu juga sebaliknya, dikatakan tidak valid jika tingkat validitasnya rendah. Uji validitas instrumen bertujuan untuk
mengetahui kesahihan butir pernyataan, sehingga data yang digunakan dalam analisis selanjutnya adalah data yang diambil berdasarkan butir pertanyaan
yang valid, sedangkan butir yang tidak valid dinyatakan gugur dan langsung didrop tidak diikutkan dalam pengujian selanjutnya.
Dalam penelitian ini uji validitas menggunakan teknik analisis faktor yang dikembangkan dalam SPSS Statistical Product and Service Solution,
yaitu teknik statistik yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antar item setiap faktor dalam variabel. Dalam uji validitas ini menggunakan
corrected item total correlation. Harga r hitung akan dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf
signifikasi 5. Jika r hitung lebih besar atau sama dengan 0,30 maka butir instrumen yang dimaksud adalah valid. Sebaliknya jika r hitung lebih kecil
dari 0,30 maka butir instrumen yang dimaksud adalah tidak valid. Berdasarkan data penelitian yang diolah menggunakan bantuan
komputer program SPSS 17.0 diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil Uji Coba Validitas
Variabel Penelitian Butir item awal
Butir item gugur Butir item akhir
Gaya Kepemimpinan
34 11
23 Komitmen
Karyawan 25
5 20
Kinerja Karyawan 25
8 17
Sumber: Output SPSS 17.0 Pada Uji instrumen variabel gaya kepemimpinan ditemukan 11 butir
item pertanyaan yang gugur yaitu butir nomor 1, 3, 6, 9, 14, 17, 19, 20, 22, 24 dan 26. Pada uji instrumen variabel komitmen karyawan ditemukan 5 butir
pertanyaan yang gugur yaitu butir nomor 5, 14, 20, 22 dan 25 dan pada uji intrumen variabel kinerja karyawan ditemukan 8 butir pertanyaan yang gugur
yaitu butir nomor 2, 4, 11, 12, 15, 18, 22 dan 24. 2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajegan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila
instrumen yang dibuat mempunyai hasil konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Semakin reliabel suatu instrumen memiliki persyaratan maka
semakin yakin bahwa hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan tes kembali.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Croanbach’s
Alpha. Rumus Croanbach’s Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas yang
skornya bukan 1 atau 0.
∑
Keterangan: reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑
= jumlah varians butir = varians total
Suharsimi Arikunto, 2006: 196 Uji coba reliabilitas dihitung dengan menggunakan koefisien Alpha
dengan bantuan SPSS Versi 17.00 For Windows, dimana reliabel jika memenuhi croanbach’s 0,60 Sekaran, 2002: 287.
Dalam penelitian ini untuk menginterpretasikan hasil uji coba instrumen menggunakan pedoman sebagai berikut:
Tabel 8. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Terhadap koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,800 sampai dengan 1,000 Sangat kuat
0,600 sampai dengan 0,799 Kuat
0,400 sampai dengan 0,599 Cukup kuat
0,200 sampai dengan 0,399 Rendah
0,000 sampai dengan 0,199 Sangat rendah
Sugiyono, 2007: 231 Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan bantuan SPSS 17.00
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 9. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha
Keterangan Gaya Kepemimpinan
0,888 Sangat Kuat
Komitmen Karyawan 0,921
Sangat Kuat Kinerja Karyawan
0,948 Sangat Kuat
I. Teknik Analisis Data
1. Tahap Deskripsi Data Analisis ini digunakan untuk menjelaskan dan menggambarkan data
tanpa tujuan menguji hipotesis. Analisis diskriptif ini digunakan untuk menggambarkan karatkeristik responden, yang meliputi jenis kelamin,
tingkat pendidikan, status perkawinan, tingkat usia. Analisis data ini digunakan untuk menyajikan data yang diperoleh dalam penelitian dalam
bentuk angka maupun prosentase dengan menggunakan tabel. Langkah-langkah yang digunakan dalam menyusun tabel distribusi
frekuensi adalah sebagai berikut: a. Menghitung jumlah kelas interval dengan menggunakan aturan Struges:
K= 1+ 3,3 log n b. Menghitung rentang data yaitu dengan mengurangkan data terbesar
dengan data terkecil c. Menghitung panjang kelas interval P yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut: P =
d. Menentukan interval dengan data terkecil atau data lebih kecil sebagai ujung bawah interval
Sedangkan untuk melakukan analisis deskriptif yaitu dengan pengkatagorian skor masing-masing variabel. Dari skor tersebut kemudian