66 2 Menentukan  serta  menyiapkan  alat  dan  bahan  pembuatan  media
model “bola” pecahan. 3 Membentuk  kayu  menyerupai  bangun  ruang  bola  berdiameter  8  cm
sebanyak 6 buah. Pembuatan pola ini bekerja sama dengan pengrajin kayu. Pembuatan bentuk bola dilakukan dengan menggunakan mesin
bubut kayu. 4 Bahan  yang  sudah  berbentuk,  kemudian  diamplas  dan  dipotong
menggunakan gergaji sehingga membentuk irisan sebagai representasi nilai  pecahan  tertentu.  Bola  dibagi  ke  dalam  dua  irisan,  tiga  irisan,
empat irisan, lima irisan, dan enam irisan. 5 Masing-masing irisan bola dibor dan dipasang magnet kecil, sehingga
irisan  dapat  dibongkar  dan  dipasang  menjadi  menjadi  satu  kesatuan bola yang utuh.
6 Irisan diamplas hingga halus dan diberi pernis pada bagian luar bola dan cat kayu pada bagian dalam bola agar mengkilap serta awet.
7 Pembuatan  model  “bola  pecahan”  dilengkapi  dengan  tulisan  Braille berupa bilangan pecahan pada setiap irisan bola.
8 Membuat  tempat  penyimpanan  dari  kardus  yang  dilengkapi  dengan styrofoam gabus agar media tidak mudah rusak.
5.  Penerapan Media Model “Bola Pecahan” untuk Siswa Tunanetra
Penggunaan media
model “bola
pecahan” harus
mempertimbangkan karakteristik dan prinsip pembelajaran siswa tunanetra. Siswa  tunanetra  menggunakan  indera  pendengaran  dan  indera  taktual
67 sebagai  saluran  utama  dalam  memperoleh  informasi.  Penerapan  media
dalam  pembelajaran  mengoptimalkan  indera-indera  yang  masih  berfungsi sehingga  penyampaian  materi  melalui  media  dapat  terselenggara  secara
efektif.  Penggunaan  media  model  “bola  pecahan”  mengacu  pada  prinsip penggunaan  media  untuk  siswa  tunanetra  total.  Hal  ini  berdasarkan  pada
kondisi  ketunanetraan  ketiga  subjek  penelitian,  sehingga  lebih mengutamakan indera pendengaran dan taktual. Menurut Yosfan Azwandi
2007:  133  hal  yang  harus  diperhatikan  dalam  menggunakan  media  pada anak tunanetra buta total adalah sebagai berikut:
1.  Persiapan  siswa  dengan  memberitahukan  media  yang  akan  digunakan serta menjelaskan sifat-sifat media untuk keamanan siswa dan media.
2.  Memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  mengenal  media  dengan bimbingan  berupa  merabakan  secara  keseluruhan  kemudian  bagian-
bagian yang lebih detail. 3.  Menjelaskan cara memanfaatkan media.
4.  Guru memperhatikan dan membimbing siswa. 5.  Menjelaskan cara menyimpan media tersebut.
Adapun  langkah  penggunaan  media  model  “bola  pecahan”  dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.  Guru  mempersiapkan  materi  dan  media  pembelajaran  yang  akan digunakan.
2.  Guru  memberikan  penjelasan  mengenai  sifat-sifat  media  model  “bola pecahan” kepada siswa;
68 3.  Siswa diberikan kesempatan untuk meraba media model “bola pecahan”
dengan  bimbingan  guru,  kemudian  membaca  nilai  pecahan  dengan tulisan  Braille  yang  tercantum  pada  permukaan  “bola  pecahan”,  serta
membelah bola pecahan sehingga menjadi irisan-irisan “bola pecahan”; 4.  Siswa  diberikan  penjelasan  mengenai  cara  pemanfaatan  media  model
“bola  pecahan”  dan  pelaksanaan  penanaman  konsep  pecahan  melalui media  model  “bola  pecahan”  dengan  cara  sebagai  berikut:  a  Siswa
diminta  mengidentifikasi  dan  menyebutkan  bagian-bagian  pecahan dengan cara membedakan posisi penulisan pembilang dan penyebut serta
memaknainya  dengan  menggunakan  irisan  “bola  pecahan”.  b  Siswa diminta berlatih membaca, membilang, dan menulis nilai pecahan dengan
bimbingan guru secara taktual dan verbal. c Siswa diminta menentukan pecahan  senilai  dengan  bimbingan  guru  secara  bergantian  dengan
bimbingan guru. Siswa mengalikan suatu pecahan dengan pecahan yang memiliki pembilang dan penyebut sama, kemudian membuktikan dengan
menggunakan irisan “bola pecahan”. d Siswa diminta meraba dua buah irisan  “bola  pecahan”  yang  memiliki  penyebut  sama  secara  bergantian
dengan  bimbingan  guru.  Siswa  membandingkan  nilai  pecahan  dengan menggunakan dua buah irisan “bola pecahan”, kemudian siswa diminta
menentukan  tanda  perbandingan  ,  ,  atau  =  yang  tepat.  e  Siswa melakukan  operasi  hitung  penjumlahan  dan  pengurangan  sederhana
pecahan  berpenyebut  sama  dengan  cara  menjumlahkan  atau mengurangkan  nilai  pembilang.  Siswa  juga  dapat  menggunakan  media
69 model  “bola  pecahan”  dengan  cara  menjumlahkan  atau  mengurangkan
irisan “bola pecahan” sesuai nilai pecahan secara bergantian. 5.  Siswa  diberikan  latihan  dan  bersama  guru  menyimpulkan  materi
pelajaran konsep pecahan. 6.  Siswa  diberikan  penjelasan  cara  menyimpan  media  model  “bola
pecahan”.
E. Hasil Penelitian Relevan