156
D. Uji Hipotesis Penelitian
Hipotesis  merupakan  jawaban  sementara  atas  masalah  yang dirumuskan.  Hipotesis dalam penelitian ini yaitu media model “bola pecahan”
yang  dilengkapi  dengan  tulisan  Braille  efektif  terhadap  kemampuan pemahaman  konsep  pecahan  pada  siswa  tunanetra  kelas  III  di  SLB-A
Yaketunis  Yogyakarta.  Pengujian  hipotesis  dilakukan  melalui  uji  Tes Wilcoxon.  Data  pada  pengujian  hipotesis  diperoleh  melaui  tes  hasil  belajar
kemampuan pemahaman konsep pecahan pada pre-test dan post-test. Adapun data  pre-test  dan  post-test  hasil  belajar  kemampuan  pemahaman  konsep
pecahan pada siswa tunanetra kelas III pada yaitu sebagai berikut: Tabel 17. Data Pre-Test dan Post-Test Hasil Belajar Kemampuan Pemahaman
Konsep Pecahan pada Siswa Tunanetra Kelas III di SLB-A Yaketunis Yogyakarta
No. Subjek
Hasil Pre-test Hasil Post-test
Selisih Post-test dan Pre-test
1. FR
26 52
44 88
18 36
2. DW
27 54
43 86
16 32
3. GN
22 44
39 78
17 34
Tabel  17.  menunjukkan  bahwa  subjek  FR  memperoleh  skor  pre-test yaitu  26  dengan  persentase  pencapaian  sebesar  52,  skor  post-test  yaitu  44
dengan  persentase  pencapaian  sebesar  88  dan  selisih  post-test  dan  pre-test yaitu 18 dengan persentase pencapaian sebesar 36. Subjek DW memperoleh
skor pre-test  yaitu 27 dengan persentase pencapaian  sebesar 54, skor  post- test  yaitu 43 dengan persentase pencapaian  sebesar 86 dan selisih  post-test
dan pre-test yaitu 16 dengan persentase pencapaian sebesar 32. Subjek GN
157 memperoleh skor pre-test yaitu 22 dengan persentase pencapaian sebesar 44,
skor post-test yaitu 39 dengan persentase pencapaian sebesar 78 dan selisih post-test  dan  pre-test  yaitu  17  dengan  persentase  pencapaian  sebesar  34.
Berdasarkan  perolehan  skor  pre-test  dan  post-test  tersebut  maka  peneliti melakukan  pengujian  hipotesis  untuk  mengetahui  kefektifan  media  model
“bola pecahan” terhadap kemampuan pemahaman konsep pecahan pada siswa tunanetra  kelas  III  di  SLB-A  Yaketunis  Yogyakarta.  Adapun  perhitungan
pengujian hipotesis penelitian ini sebagai berikut: 1.  Formulasi hipotesis
H
o
:  Tidak  ada  perbedaan  kemampuan  pemahaman  konsep  pecahan  siswa tunanetra  kelas  III  sebelum  dan  sesudah  diberikan  perlakuan,  sehingga
penggunaan  media  model  “bola  pecahan”  tidak  efektif  terhadap kemampuan  pemahaman  konsep  pecahan  siswa  tunanetra  kelas  III  di
SLB-A Yaketunis Yogyakarta. H
a
:  Ada  perbedaan  kemampuan  pemahaman  konsep  pecahan  siswa tunanetra  kelas  III  sebelum  dan  sesudah  diberikan  perlakuan,  sehingga
penggunaan  media  model  “bola  pecahan”  efektif  terhadap  kemampuan pemahaman  konsep  pecahan  siswa  tunanetra  kelas  III  di  SLB-A
Yaketunis Yogyakarta. 2.  Taraf signifikan α yaitu 0,05 atau 5
3.  Kriteria pengujian H
o
diterima apabila T
hitung
T
tabel
H
o
ditolak apabila T
hitung
≤ T
tabel
158 4.  Perhitungan statistik uji
Tabel 18. Kemampuan Pemahaman Konsep Pecahan pada Siswa Tunanetra Kelas III di SLB-A Yaketunis Yogyakarta
Subjek  Post-test  Pre-test Selisih post-test
dan pre-test d
i
Ranking d
Ranking Bertanda T
Positif  Negatif
FR 88
52 + 36
3 3
DW 86
54 + 32
1 1
GN 78
44 + 34
2 2
Jumlah 6
Dari tabel 18. tersebut diperoleh data sebagai berikut: T
hitung
= 0 T
tabel
=  0.  T
tabel
diperoleh  dengan  cara  mengkonsultasikan  nilai  N=  3 dengan taraf signifikan 0,05 pada tabel G. Terlampir halaman 240
5.  Kesimpulan Kesimpulan dilakukan dengan cara membandingkan T
hitung
dengan T
tabel
menggunakan kriteria pengujian, sehingga diperoleh hasil berikut: T
hitung
=  T
tabel
0   =   0      maka dari itu, H
o
ditolak dan Ha diterima Berdasarkan kriteria pengujian tersebut, apabila H
o
ditolak dan H
a
diterima,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  ada  perbedaan  kemampuan pemahaman konsep pecahan siswa tunanetra kelas III sebelum dan sesudah
diberikan  perlakuan,  sehingga  penggunaan  media  model  “bola  pecahan” efektif terhadap kemampuan pemahaman siswa tunanetra kelas III di SLB-A
Yaketunis Yogyakarta.
159
E. Pembahasan Hasil Penelitian