Kajian tentang Media Model “Bola Pecahan”

61 dalam pembelajaran konsep pecahan untuk siswa tunanetra kelas III di SLB- A Yaketunis Yogyakarta.

2. Kajian tentang Media Model “Bola Pecahan”

Media model merupakan salah satu media pembelajaran yang sering digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Menurut Newby, et al., 2000: 107 “models are theree-dimensoinal representations of real object and may be complete in detail or simplified for instructional purpose”. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa model merupakan media representasi tiga dimensi dari objek riil dan memungkinkan untuk lebih detail atau sederhana dari tujuan pembelajaran. Pendapat lain dikemukakan oleh Gerlach, et al., 1980: 376 bahwa “A model is a representation of real things. Generally models are three dimensional. While a model may be the same size as the real object it represent, models are frequently reductions or enlargement”. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa model merupakan representasi dari benda nyata dan secara umum merupakan tiga dimensi. Model memungkinkan memiliki ukuran yang sama, diperbesar, atau diperkecil dari benda nyata yang direpresentasikan. Media model atau media tiruan digunakan untuk pokok bahasan yang tidak mungkin dapat dilakukan melalui pengamatan langsung atau melalui benda sebenarnya, seperti konstruksi yang abstrak Daryanto, 2010: 30-31. Berbagai pendapat diatas dapat ditegaskan bahwa model merupakan media tiga dimensi sebagai tiruan atau representasi dari benda atau objek nyata. Model digunakan untuk mengatasi hambatan pembelajaran berupa 62 materi yang tidak dapat diamati secara langsung atau tidak memungkinkan untuk menggunakan benda nyata. Menurut Hujair AH. Sanaky 2009: 113-114, hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media model yaitu sebagai berikut: a. Bentuk dan besar model perlu diperhatikan agar dapat terlihat oleh pembelajar. b. Jangan terlalu banyak memberikan penjelasan karena pembelajar lebih berkonsentrasi pada model dari pada penjelasan. c. Model digunakan untuk maksud tertentu dalam pengajaran, bukan bertujuan untuk mengisi waktu pengajar dan mengurangi peranan pengajar di kelas. d. Usahakan agar para pembelajar sebanyak mungkin dapat belajar dari model atau benda tiruan dengan mendorong mereka bertanya, berdiskusi, atau memberikan kritik. e. Model hendaknya diintergrasikan dengan alat-alat lainnya supaya pengajaran lebih berhasil f. Di dalam suatu pelajaran hanya menggunakan model-model tertentu dan jangan menggunakan bermacam-macam model karena dapat menyebabkan kebingungan bagi pembelajar. g. Apabila menggunakan beberapa model, hendaknya model tersebut satu sama lain berhubungan dan menghubungkan pelajaran satu dengan pelajaran lainnya. Media model yang digunakan pada penelitian ini yaitu media model “bola pecahan” sebagai representasi atau tiruan dari konsep pecahan. Media model digunakan untuk membantu proses pembelajaran konsep pecahan untuk siswa tunanetra kelas III di SLB-A Yaketunis Yogyakarta. Media model “bola pecahan” termasuk ke dalam jenis model susun. Model susun build-up model merupakan jenis media model yang terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap atau sedikitnya terdiri dari bagian penting objek tersebut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2010: 163. Penggunaan media model dalam pembelajaran konsep pecahan untuk siswa 63 tunanetra dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi dan kebutuhan siswa serta mempertimbangkan prinsip pembelajaran untuk siswa tunanetra.

3. Kelebihan dan Kekurangan Media Model “Bola Pecahan”

Dokumen yang terkait

Penggunaan Alat Peraga "Blok Pecahan" Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas III SDN Cakung Barat 04 Pagi

0 18 0

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN REALITA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN SISWA KELAS IV Pengaruh Penggunaan Media Blok Pecahan Dan Media Realita Terhadap Pemahaman Konsep Pecahan Siswa Kelas Iv SD Negeri Pilang 1 Masaran Sragen Tahun Pelajar

1 11 16

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN REALITA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN SISWA KELAS IV Pengaruh Penggunaan Media Blok Pecahan Dan Media Realita Terhadap Pemahaman Konsep Pecahan Siswa Kelas Iv SD Negeri Pilang 1 Masaran Sragen Tahun Pelajar

0 0 19

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU DOMINO PECAHAN PADA SISWA KELAS V Peningkatan Kemampuan Menghitung Pecahan Melalaui Media Kartu Domino Pecahan Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri I Widoro Kecamatan Sidoharjo

0 0 16

Pemanfaatan bola sebagai alat peraga untuk membantu siswa Sekolah Luar Biasa Tunanetra (SLB A) memahami konsep perkalian : studi kasus pada siswa kelas II SLB A Yaketunis Yogyakarta.

0 4 146

PENGARUH MEDIA KARTU DOMINO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN.

3 38 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGEMBANGAN DIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRAKTIK SISWA TUNANETRA KELAS III SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 1 212

KEEFEKTIFAN METODE PERMAINAN DOMINO BRAILLE TERHADAP KEMAMPUAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA TUNANETRA KELAS 1 DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

7 32 165

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REPLIKA BANGUN DATAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN DATAR PADA SISWA TUNANETRA BUTA TOTAL KELAS 1 SEKOLAH DASAR (SD) DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA.

3 15 230

KEEFEKTIFAN MEDIA GLOBE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BULAN BAGI SISWA TUNANETRA KELAS IVA SLB-A YAKETUNIS.

0 0 166