Siklus II Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan

87 kelompok sesuai yang dilaksanakan. Guru BK berperan sebagai orang yang mengkondisikan keseriusan siswa dalam mengerjakan angket perilaku agresif. Refleksisiklus I, diharapkan tindakan pada siklus II akan memberi dampak mengurangi perilaku agresif pada siswa. Hambatan yang ditemui pada siklus I salah satunya adalah sulitnya mengumpulkan siswa diluar jam sekolah. Meskipun beberapa hari sebelumnya telah diingatkan bahwa terdapat jadwal bimbingan kelompok, siswa tetap perlu dikondisikan untuk segera berkumpul di ruang BK.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tahap perencanaan yang disusun untuk siklus II adalah sebagai berikut: 1 Peneliti dan Guru BK menetapkan jadwal pertemuan dan tempat pelaksanaan. Waktu pertemuan tindakan siklus II adalah tanggal 08 Juni 2015 dan 12 Juni 2015 dengan alokasi waktu 40-55 menit. Pelaksanaan di Ruang BK bagian Bimbingan Kelompok. 2 Peneliti menyiapkan satuan layanan satlan bimbingan dan konseling dan materi yang akan diberikan. Pertemuan pertama adalah naskah drama dengan judul“Akibat Ribut di Kelas dan Menghina Teman ”. Pertemuan kedua adalahnaskah drama dengan judul“Akibat Melanggar Peraturan”. 88 3 Peneliti dan Guru BK menyiapkan pedoman observasi untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. b. Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Setiap pertemuan membahas materi dengan durasi 40- 55 menit. Materi disampaikan peneliti dengan monitoring peneliti dan Guru BK sebagai observer. Setiap pertemuan diharapkan mampu mengungkapkan dan permasalahan. 1 Pertemuan pertama, 08 Juni 2015 Pertemuan pertama siklus II ini dilaksanakan setelah pulang sekolah dengan durasi 40 menit. Waktu pelaksanaan telah disepakati oleh peneliti, Guru BK dan pihak sekolah. Pengkondisian dilakukan dengan siswa berkumpul di Ruang BK. Kegiatan awal adalah pembukaan, peneliti membuka dengan mengucap salam dan menanyakan kabar anggota. Peneliti kemudian memberikan penjelasan kembali tujuan layanan bimbingan kelompok dan pengertian perilaku agresif. Masuk dalam kegiatan isi, pemimpin kelompok membacakan naskah drama yang akan diperankan anggota kelompok. Judul yang diperankan adalah “Akibat Ribut di Kelas dan Menghina Teman ”. Pemimpin kelompok membacakan naskah terlampir dalam Lampiran hal.163 89 Pemimpin kelompok kemudian mengajukan kepada anggota kelompok yang bersedia maju menjadi pemain peran. Pemeran sosiodrama pertemuan kedua adalah GA, KRFP, RMIN, RPA, MPS dan anggota lainnya memperhatikan sosiodrama. Pemimpin kelompok kemudian melanjutkan dengan tanya jawab siswa nilai yang didapat setelah memainkan peran atau melihat drama yang telah dilaksanakan. Kegiatan ditutup dengan evaluasi terhadap materi perilaku agresif. Pemimpin kelompok membantu memberikan kesimpulan akhir kegiatan pertemuan kedua. 2 Pertemuan kedua, 12 Juni 2015 Penelitian tindakan pertemuan kedua dalam rangka mengurangi perilaku agresif dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2015. Pertemuan kedua ini dilaksanakan setelah pulang sekolah dengan durasi 60 menit. Pengkondisian dilakukan dengan siswa berkumpul di Ruang BK, kegiatan awal adalah pembukaan, peneliti membuka dengan mengucap salam dan menanyakan kabar anggota. Pemimpin kelompok menjelaskan tujuan konseling kelompok dan mengulangi kesimpulan penjelasan pada pertemuan pertama. Pada tahap peralihan, pemimpin kelompok memberikan penjelasan judul apa yang akan dimainkan untuk sosiodrama. 90 Masuk dalam kegiatan isi, pemimpin kelompok membacakan naskah drama yang akan diperankan anggota kelompok. Judul yang diperankan adalah “Akibat tidak TaatPeraturan”. Pemimpin kelompok membacakan naskah terlampir dalam Lampiran hal. 164 Pemimpin kelompok kemudian mengajukan kepada anggota kelompok yang bersedia maju menjadi pemain peran. Pemeran sosiodrama pertemuan kedua adalah GA, MPS, ADS, RMIN, RPA KRFP, dan RSY, anggota lainnya memperhatikan. Pemimpin kelompok kemudian melanjutkan dengan tanya jawab siswa nilai yang didapat setelah memainkan peran atau melihat drama yang telah dilaksanakan. Kegiatan ditutup dengan evaluasi terhadap materi perilaku agresif. Pemimpin kelompok membantu memberikan kesimpulan akhir kegiatan pertemuan kedua dan mengulas tujuan dilaksanakannya bimbingan kelompok ini. 3 Hasil Tindakan Siklus II Pada akhir pelaksanaan tindakan atau akhir siklus II dilakukan uji perilaku agresif untuk mengetahui kondisi perilaku agresif siswa. Hasil uji perilaku agresif digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tindakan siklus II. Tabel 9. Hasil Angket Perilaku Agresif SiklusII 91 No. Inisial Nama LP Skor Hasil Angket Kategorisasi 1. AM L 85 Rendah 2. ATS P - - 3. ADS L 100 Sedang 4. CP L 124 Sedang 5. GA L 121 Sedang 6. KRFP L 117 Sedang 7. MPS L 122 Sedang 8. RMIN L 92 Rendah 9. RPA L 101 Sedang 10. RSY P 114 Sedang Berdasarkan Tabel 9. tersebut, dapat dilihat dari 10 orang siswa, 7 orang menunjukkan skor sedang,2 orang lain menunjukkan skor rendah dan 1 orang tidak dapat hadir. Didapat pula skor tertinggi perilaku agresif 124, dan skor terendah 85.Berikut adalah prosentase perilaku agresif dilihat dari kriteria tingkatan : Tabel 10. Prosentase Perilaku Agresif Siklus II No. Kategori Perilaku Angket Nilai F Prosentase 1. Tinggi X ≥ 193,33 - - 2. Sedang X ≥ 96,67 - 193,33 7 70 3. Rendah 96,67 2 20 Tanpa Keterangan 1 10 Berdasarkan Tabel 10.dapat disimpulkan 70 orang diantaranya memiliki perilaku agresif sedang dan 20 diantaranya memiliki perilaku agresif rendah dan 10 tanpa keterangan. Dapat disimpulkan bahwa hasil 92 angket perilaku agresif setelah layanan RefleksiII menurun jika dibandingkan hasil angket perilaku agresif sebelum layanan RefleksiI. c. Observasi Hasil observasi pada tindakan pertama pada siklus II siswa masih beranggapan bahwa perilaku agresif adalah perilaku yang biasa dilakukan dan merupakan hal diperbolehkan untuk bercanda. Dapat dilihat dari hasil observasi peneliti dan Guru BK ketika siswa memberikan respon ketika pelaksanaan sosiodrama. Pada tindakan kedua pada siklus II, siswa mulai memahami bahwa bersikap agresif merupakan hal yang tidak boleh dilakukan. Dilihat dari cara siswa berinteraksi dengan temannya pada saat siswa melaksanakan sosiodrama dan dari respon yang diberikan ketika temannya bermain peran. Dalam diskusi dan pelaksanaan sosiodrama, siswa sudah mulai bertanya apa yang akan atau sering dilakukannya adalah perilaku agresif. Sehingga hasil observasi peneliti dan Guru BK menunjukkan masih ada perubahan perilaku pada siswa meskipun belum signifikan. Perilaku agresif yang muncul dari siswa hasil observasi dapat dijabarkan sebagai berikut : Tabel 11. Deskripsi Perilaku Agresif Sklus II No. Subyek Indikator Perilaku Agresif Hasil 93 1. AM Menolak bicara Menolak bicara dengan orang lain Tidak peduli Tidak peduli dengan pelaksanaan sosiodrama yang dilaksanakan 2. ATS Tidak mengikuti layanan Tidak mengikuti layanan 3. ADS Tidak menggunakan hak berpendapat Tidak menggunakan kesempatannya mengemukakan pendapat 4. CP Menghina Merendahkan dan memaki temannya Marah – marah Mengeluarkan kata-kata negatif yang ditujukan kepada temannya 5. GA Menghina Meredahkantemannya Marah – marah Mengeluarkan kata-kata negative 6. KRFP Tidak peduli Bermain hp dan tidak memperhatikan kegiatan 7. MPS Mendorong Memaksa dengan fisik, mendorong temannya dari belakang 8. RMIN Menghina Memberikan labeling kepada temannya 9. RPA Menghina Memberikan labeling kepada temannya 10. RSY Tidak menggunakan hak berpendapat Tidak menggunakan kesempatannya mengemukakan pendapat 94 d. Refleksi II Tabel 12. Perbandingan Refleksi I danRefleksi II No. Inisial Nama LP Refleksi I Refleksi II Penurunan 1. AM L 98 85 7,5 2. ATS P 119 - - 3. ADS L 103 100 1,7 4. CP L 138 124 8 5. GA L 129 121 4,6 6. KRFP L 125 117 4,6 7. MPS L 122 122 8. RMIN L 93 92 0,6 9. RPA L 128 101 16 10. RSY P 116 114 1,1 Dari hasil angket yang diisi siswa menunjukkan adanya penurunan perilaku agresif. Hasil pengisian angket menunjukkan perilaku agresif siswa setelah dilakukannya tindakan menurun. Pada dasarya siklus II sudah berjalan sesuai dengan rencana. Sudah terlihat adanya penurunan.. Namun penurunan belum signifikan sesuai dengan kriteria, maka perlu adanya pelaksanaan tindakan siklus III.Hambatan yang ditemui pada siklus II salah satunya adalah sulitnya mengumpulkan siswa di jam luar sekolah.

3. Siklus III