Pra Tindakan Siklus I

62

I. Rancangan Tindakan

1. Pra Tindakan

Sebelum melakukan rencana tindakan, terlebih dahulu peneliti perlu melakukan beberapa langkah pra tindakan, agar peneliti dapat mengetahui kondisi awal peserta sebelum diberi tindakan. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti pada pra tindakan adalah sebagai berikut: a. Peneliti melakukan observasi pada siswa kelas VII C SMP Negeri 14 Yogyakarta dan melakukan wawancara pada guru BK untuk mengetahui kondisi subyek yang akan diberi tindakan. b. Guru BK dan peneliti berdiskusi untuk menyamakan persepsi terkait tindakan yang akan diberikan kepada siswa. c. Guru BK dan peneliti berdiskusi tentang pelaksanaan tindakan. d. Pemberian pra tindakandengan angket untuk mengetahui kemampuan berpikir positif siswa sebelum diberi tindakan

2. Siklus I

a. Perencanaan Sebelum melakukan tindakan, peneliti perlu melakukan perencanaan terlebih dahulu agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. Adapun tahap perencanaan sebagai berikut: 1 Tujuan siklus I adalah memberikan pemahaman kepada siswa tentang perilaku agresif 63 2 Melakukan pembentukkan kelompok dalam proses bimbingan kelompok teknik sosiodrama. 3 Jumlah pertemuan dalam setiap siklus adalah 2 kali pertemuan. Masing-masing pertemuandilaksanakan pada jam kelas Bimbingan Konseling, yaitu selama 35 menit. 4 Kegiatan dilaksanakan di ruang kelas Kelas VII C 5 Menyiapkan satuan layanan satlan bimbingan dan konseling sesuai materi yang diberikan. PertemuanI : terkait pengertian perilaku agresif, dan pengenalan sifatnya. Pertemuan II: sosiodrama dengan judul “Akibat Kebiasaan Marah” 6 Menyiapkan pedoman observasi untuk merekam fakta yang terjadi selamatindakan berlangsung. 7 Menentukan kriteria keberhasilan setelah melakukan tindakan pada hasil penelitian. b. Tindakan Sesuai dengan rencana tindakan bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan dua kali pertemuan. Setiap pertemuan membahas materi dengan durasi 40 menit. Materi disampaikan peneliti dengan monitoring peneliti dan Guru BK. Pada setiap pertemuan dilakukan sebagai berikut: 64 1 Pertemuan I : a Persiapan 1 Menyiapkan satuan layanan bimbingan mengenai perilaku agresif 2 Menyiapkan materi perilaku agresif 3 Menyiapkan pedoman observasi pelaksanaan tindakan b Pelaksanaan 1 Pembukaan 5menit Memberikan penjelasan tujuan layanan bimbingan kelompok yaitu siswa dapat memahami pengertian perilaku agresif, bentuk-bentuknya, faktor penyebab, dan dampaknya. 2 Kegiatan Inti 25 menit a Peneliti menjelaskan kepada siswa materi pengertian perilaku agresif, bentuk-bentuk, faktor penyebab, dan dampaknya. b Tanya jawab siswa dan peneliti mengenai perilaku agresif 3 Penutup 5 menit a Kegiatan ditutup dengan evaluasi terhadap materi perilaku agresif 65 b Siswa diberi tugas untuk memberi tanggapan dan kesimpulan terhadap materi perilaku agresif 2 Pertemuan II : a Persiapan 1 Menyiapkan satuan layanan bimbingan mengenai perilaku agresif 2 Menyiapkan naskah drama 3 Menyiapkan pedoman observasi pelaksanaan tindakan b Pelaksanaan 1 Pembukaan 5 menit a Memberikan penjelasan tujuan layanan bimbingan kelompok yaitu siswa dapat mengetahui perilaku agresif dan dampaknya. b Peneliti menjelaskan kepada siswa kegiatan sosiodrama 2 Kegiatan Inti 25menit a Peneliti mengulang materi pertemuan sebelumnya b Peneliti membantu siswa melaksanakan soiodrama c Tanya jawab siswa dan peneliti mengenai perilaku agresif 3 Penutup 5 menit a Siswa diberi tugas untuk memberi tanggapan dan kesimpulan terhadap kegiatan sosiodrama 66 b Peneliti menjelaskan kegiatan sosiodrama yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya. Pada akhir pelaksanaan tindakan atau akhir siklus I dilakukan uji perilaku agresif untuk mengetahui kondisi perilaku agresif siswa. Hasil uji perilaku agresif digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tindakan siklus II. Untuk mengetahui keberhasilan tindakan yang telah dilakukan, hasil tindakan siklus I akan dibandingkan dengan studi awal. a. Observasi Observasi pada proses sosiodrama menggunakan lembar observasi. Peneliti mencatat dengan cermat apa yang terjadi selama persiapan hingga pelaksanaan sosiodrama. Hal-hal yang diamati pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung adalah perilaku agresif dari data angket yang dimiliki siswa yaitu cara siswa bersikap dan berkata memberikan respon ketika proses sosiodrama. b. Refleksi I Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami proses dan mengetahui sejauh mana pengaruh sosiodrama dalam mengurangi perilaku agresif dan kendala yang terjadi yang terjadi selama perencanaan dan proses sosiodrama berlangsung. Refleksi dilakukan oleh peneliti dan Guru BK untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dan keberhasilan teknik sosiodrama yang telah dilaksanakan. Hasil 67 refleksi akan memberikan tiga pilihan kemungkinan, yaitu diberhentikan, dimodifikasi atau dilanjutkan ke siklus tahap selanjutnya. Jika pada siklus I belum memenuhi dengan apa yang di harapkan, dilakukan siklus II. Hasil refleksi pada siklus I digunakan peneliti untuk merevisi tindakan pada tahap selanjutnya.

3. Siklus II