Upaya Mendukung Pertumbuhan Pro Growth Bidang Usaha Transportasi

Agar target pertumbuhan sektor transportasi 7,2 dapat dicapai, financial gap APBN tahun 2009 sebesar Rp.5,46 triliun diharapkan dapat dipenuhi dari peranserta swasta sebesar Rp. 3,218 triliun dan BUMN sebesar Rp.2,242 triliun guna membiayai segmen kegiatan transportasi yang bersifat komersial. Skenario kebutuhan investasi sektor transportasi yang diharapkan dapat dibiayai oleh Swasta dan BUMN disampaikan pada tabel III-8.

2. Kriteria Alokasi Anggaran APBN Dephub

Berdasarkan pagu definitif belanja pemerintah di lingkungan Departemen Perhubungan pada tahun 2009 sebesar Rp.16,97 triliun, telah dilakukan alokasi sesuai prioritas pembangunan, yaitu : Sarana dan Prasarana Rp.6.652 Trili- un 39.18, Fasilitas Keselamatan Rp 5.0587 29.8; Pengembangan Sumber Daya Manusia Rp. 1.2905 Triliun 7.60; Pengembangan Keperintisan Rp. 613 Milyar 3.61; Desain Study Sosialisasi Rp. 1.046 Triliun 6,16, dan Penyelenggaraan Pemerintahan Rp. 2.3178 13.65 sebagaimana terlihat dalam diagram 3.1. Sarana Prasarana

39.18 Fasilitas

Keselamatan 29.8 SDM 7,6 Keperintisan 3,61 Designstudy sosialisasi

6.16 Kepemerin

‐ tahan, 13.65 5 10 15 20 25 30 35 40 Diagram 3.1. Prioritas alokasi APBN Dephub tahun 2009 Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009 III-9 Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009 III-10 Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009 III-11 TABEL III-8 SKENARIO ALOKASI SUMBER PEMBIAYAAN SWASTA DAN BUMN PADA SEKTOR TRANSPORTASI TAHUN 2008 DAN 2009 SWASTA Triliun Rupiah Badan Usaha Milik Negara Triliun Rupiah Segmen Usaha 2008 2009 Segmen Usaha 2008 2009 TOTAL INVESTASI SWASTA 1. Kerjasama Pemerintah BUMN dan Swasta a. Pengembangan transportasi KA batubara : 1 Sumatera 2 Kalimantan b Transportasi Laut : 1 Pelabuhan Kuala Enok 2 Car Terminal di Pelabuhan Tg. Priok 3 Pelabuhan Tg. Priok di Ancol Timur 4 Pelabuhan Trisakti Banjarmasin 5 Pelabuhan Makassar c. Transportasi Udara Cargo Transhipment Bandara Soetta

2. Bidang Usaha Transportasi

Swasta a. Jasa Pelayanan Bongkar-Muat b. Angkutan Jalan c. Angkutan Niaga Udara Tidak berjadual d. Angkutan Niaga Udara Berjadual e. Angkutan Udara bukan niaga f. Jasa depo petikemas dan pergudangan g. Jasa Angkutan Laut dalam negeri dan Luar Negeri h. Jasa Pengurusan Transportasi Freight Forwarding i. Pengelolaan Dermaga Khusus j. Jasa Penunjang Angkutan Laut k. Jasa pekerjaan bawah air 6,8140 1,9242 4,8898 3,218 0,908 2,31 TOTAL INVESTASI BUMN

1. Jasa Angkutan :

a. PT. Garuda Indonesia b. PT. Merpati Nusantara c. PT. Kereta Api Indonesia d. PT. Pelayaran Nasional Indonesia e. PT. ASDP f. PT. Bahtera Adhiguna g. PT. Djakarta Lloyd h. Perum DAMRI i. Perum PPD

2. Jasa Infrastruktur :

a. PT. Angkasa Pura I b. PT. Angkasa Pura II c. PT. PelabuhanIndonesia I d. PT. Pelabuhan Indonesia II e. PT. Pelabuhan Indonesia III f. PT. Pelabuhan Indonesia IV g. PT. Pengerukan Indonesia 5,2120 1,5772 3,6355 2,2420 0,6784 1,5636 Sumber : Diolah dari data Biro Perencanaan Dephub. 2008, BKPM 2008, dan Kantor Kementerian BUMN, 2008 Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009 III-12 TABEL III-5 PRAKIRAAN PERTUMBUHAN SEKTOR TRANSPORTASI TERHADAP PEMBENTUKAN NILAI TAMBAH TAHUN 2008 DAN 2009 ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000 TRILIUN RUPIAH 2005 2006 2007 2008 2009 No U r a i a n Nilai Tambah Growth Nilai tambah Growth Nilai Tambah Growth Nilai Tambah Growth Nilai Tambah Growth 1. 2. 3. 4. 5. 6. PDB Transportasi Angkutan Kereta Api Angkutan Jalan Angkutan SDP Angkutan Laut Angkutan Udara Jasa Penunjang Angkutan PDB Nasional 66.405 0.585 28.367 2.343 8.856 10.362 15.892 1,750.82 6.32 -2.98 4.92 4.29 8.75 10.42 5.63

5.60 70.807

0.623 29.774 2.432 9.497 11.466 17.014 1,847.30 6.63 6.50 4.96 3.80 7.24 10.65 7.06

5.51 72.776

0.631 30.860 2.513 9.238 12.419 17.116 1,963.97 2.78 1.28 3.65 3.33 -2.73 8.31 0.60

6.32 78.220

0.665 33.053 2.564 9.595 14.114 18.229 2,085.31 7.47 5.39 7.10 2.02 3.86 13.64 6.50

6.20 83.850

0.703 35.463 2.693 9.584 15.945 19.462 2,221.31 7.20 5.71 5.24 3.05 -0.11 12.97 4.72 6 Sumber : Diolah dari data BPS. 2008 Prakiraan