4. Terwujudnya kerjasama luar negeri bidang perhubungan yang saling menguntungkan serta dapat menarik investasi
yang dapat memberikan nilai tambah; 5. Meningkatnya aksebilitas angkutan udara di daerah terpen-
cil, pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan negara.
C. STRATEGI
Pembangunan perhubungan di kawasan perbatasan tahun 2009 dilaksanakan dengan strategi sebagai berikut :
1. Transportasi Darat
a. Membuka lintas-lintas baru dan memberikan subsidi pada angkutan perintis;
b. Memberikan prioritas pembangunan sarana dan prasa- rana ASDP dan sarana angkutan jalan termasuk terminal
transportasi jalan antar Negara; c. Membangun sarana fasilitas keselamatan pelayaran dan
rambu-rambu perairan daratan bagi angkutan sungai dan danau;
d. Mengembangkan angkutan penyeberangan antar negara di kawasan perbatasan yang sudah berkembang.
2. Transportasi Laut
Pelayanan transportasi laut di kawasan perbatasan secara umum bersifat promoting function, politis dan bersifat
pemerataan pembangunan. Di samping kawasan perbatasan, tercakup pula kawasan tertinggal dan daerah konflik serta
daerah pasca bencana. Arah kebijakannya bersipat supply approach atau trade follow to the ship.
3. Transportasi Udara
Kebijakan pembangunan transportasi udara di daerah per- batasan difokuskan pada:
a. Bandar udara di daerah perbatasan harus dapat mendu- kung keamanan wilayah dan mampu didarati pesawat
sekelas F-27 dengan daya dukung landasan mampu didarati pesawat C-130 Hercules;
b. Bandar Udara di daerah perbatasan harus tersedia sarana dan prasarana penunjang bandara sehingga mampu
mengelola dan mengendalikan ataupun mampu melayani operasi penerbangan;
c. Memberikan kompensasi subsidi operasi dan subsidi ang- kutan BBM pada operator pelaksanaan angkutan udara
perintis;
Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009
IX-3
d. Memberikan kemudahan berupa ijin penerbangan lintas batas kepada operator pelaksana angkutan udara di
wilayah perbatasan meliputi pelaksanaan hak kebebasan ke-5, kebebasan dalam penentuan frekuensi.
D. PROGRAM PEMBANGUNAN
Pembangunan Perhubungan di kawasan perbatasan tahun 2009 dilaksanakan dalam beberapa program sebagai berikut :
1. Program Pemeliharaan, Rehabilitasi, Peningkatan dan Pem- bangunan Transportasi Darat, meliputi kegiatan :
a. Pengadaan dan pemasangan marka jalan lintas : Kupang – Batu Putih Batas Timur Leste NTT sepanjang
20.000 M dengan rencana anggaran sebesar Rp 700.000.000,-dan lintas Sei Penyuh – Sebadu-Sidas-Sp
Tanjung Kalbar sepanjang 80.000 M dengan rencana anggaran sebesar Rp 2.560.000.000,-;
b. Pengadaan dan pemasangan pagar pengaman jalan lintas Atambua – Moto’ain Batas Timur Leste sepan-
jang 720 M dengan rencana anggaran sebesar Rp 698.400.00,-
c. Pembangunan lanjutan terminal penumpang ALBN Sei Ambawang dengan rencana anggaran Rp 10 Milyar
Kalimantan Barat dan Entrop di Papua dengan rencana anggaran Rp 7 Milyar.
2. Program Pemeliharaan, Rehabilitasi, Peningkatan dan
Pembangunan Transportasi Laut, meliputi kegiatan : a. Subsidi Pengoperasian Angkutan Laut Perintis di 56
Pangkalan antara lain : di Tapak Tuan, Tg. Pinang, Teluk Bayur, Pangkal Balam, Bengkulu. Surabaya, Tg.
Wangi, Bima, Kupang, Sintete, Pulang Pisau, Kota Baru, Bitung, Tahuna, Pagimana, Kendari, Makassar, Ambon,
Saumlaki, Tual, Ternate, Jayapura, Merauke, Biak, Sorong dan Manokwari;
b. Pembangunan fasilitas pelabuhan di Miangas, Tahuna, Kawaluso, Marampit, Melonguane, Karakatung, Kawio
Kahakitang, Petta, Beo, Essang, Karokotan, Biaro, Sawang, Pehe, Serui, dan pulau-pulau terluar di
wilayah Kepri;
c. Pembangunan kapal perintis; d. Pemeliharaan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran SBNP;
e. Penetapan trayek angkutan laut perintis pada beberapa lokasi pelabuhan.
3. Program Pemeliharaan, Rehabilitasi, Peningkatan dan
Pembangunan Transportasi Udara