kecelakaan di lokasi kejadian dan akomodasi korban menuju instalasi medis dan rumah sakit untuk
mendapatkan perawatan lebih lanjut.
m. Sektor 13. Riset Keselamatan Jalan Tujuan meningkatkan keselamatan lalulintas lewat
penelitian dengan alokasi dana yang memadai dan terkoordinasi untuk dapat memperjelas permasalahan-
permasalahan yang terdapat dalam bidang keselamatan lalulintas dan penyediaan informasi untuk penentuan
kerangka kerja kebijakan dan tindakan penanganan yang sesuai dan efisien.
n. Sektor 14. Biaya Kecelakaan Lalulintas Tujuan mengembangkan pengetahuan dan perkiraan
mengnai biaya kecelakaan lalulintas dengan metode besaran yang realistis.
o. Sektor 15. Kolaborasi
Tujuan menjalin kerjasama yang efektif antara peme- rintah, swasta dan masyarakat untuk mewujudkan
keselamatan lalulintas.
C. STRATEGI
Pembangunan transportasi darat tahun 2009 dilaksanakan dengan strategi sebagai berikut:
1. Transportasi Jalan
a. Meningkatkan kondisi pelayanan prasarana jalan dan penanganan muatan lebih secara komprehensif;
b. Meningkatkan keselamatan lalu-lintas jalan secara komprehensif dan terpadu;
c. Meningkatkan kelancaran pelayanan angkutan jalan secara terpadu;
d. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan kepada masyarakat melalui pelayanan perintis;
e. Menyusun RUJTJ Rancangan Umum Jaringan Transportasi Jalan; Revisi UU No. 141992; Standar
Pelayanan Minimal; Standar Teknis; Pengendalian Pengawasan di Daerah;
f. Meningkatkan profesionalisme SDM, kemampuan mana- jemen rekayasa lalu lintas;
Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009
IV-13
g. Meningkatkan pengembangan transportasi yang berke- lanjutan.
2. Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan
a. Meningkatkan tingkat keselamatan kualitas pelaya- nan sarana prasarana pengelolaan angkutan;
b. Meningkatkan kelancaran kapasitas pelayanan lintas jenuh, memperbaiki tatanan pelayanan angkutan antar
moda; c. Meningkatkan pengembangan pelayanan ASDP:
1 Jawa Madura untuk kegiatan pariwisata, angkutan lokal pada lintas penyebaran antar provinsi, antar
pulau dan pengembangan lintas penyeberangan kabupatenkota;
2 Bali Nusa Tenggara untuk kegiatan transportasi lokal, terkait dengan pariwisata seperti di Danau
Bedugul, Batur, Kelimutu; pelayanan lintas penye- berangan antar negara; antar provinsi antar pulau;
antar kabupatenkota;
3 Kalimantan untuk kegiatan pelayanan jaringan
transportasi sungai, lintas penyeberangan antar provinsi, antar pulau, dan antar negara inter-
nasional;
4 Sulawesi untuk kegiatan penyeberangan di danau Tempe, Towuti, Matano, lintas penyeberangan antar
provinsi, dalam dalam provinsi; 5 Maluku Papua untuk kegiatan penyeberangan antar
provinsi, dan antar kepulauan dalam provinsi.
3. Transportasi Perkotaan
a. Mewujudkan pemulihan pelayanan bus kota sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal;
b. Mewujudkan pemaduan pengembangan kawasan dengan sistem transportasi kota;
c. Meningkatkan pengembangan angkutan massal dengan Bus Rapid Transit;
d. Mewujudkan jalinan keterhubungan pusat kota dengan outlet bandara, pusat produksi dengan outlet pelabuhan
laut; e. Meningkatkan pengembangan Transportasi berkelan-
jutan; f. Merealisasikan adanya keterpaduan antara sistem
jaringan jalan dengan tata guna lahan;
Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009
IV-14
g. Melakukan optimalisasi terhadap penggunaan sistem jaringan jalan yang ada;
h. Menyediakan standar teknis penyusunan dan penetapan jaringan transportasi di kawasan perkotaan;
i. Menyediakan SPM kinerja sistem jaringan jalan; j. Menyediakan data base profil transportasi perkotaan
untuk seluruh kota di Indonesia, terutama kota metropolitan, kota raya, kota besar dan kota sedang;
k. Melaksanakan analisis dan evaluasi dampak lalulintas pada pusat-pusat kegiatan di jalan nasional;
l. Menyediakan data base transportasi ramah lingkungan dan hasil rekomendasi penanganan dampak
pembangunan pada pusat kegiatan di jalan nasional di perkotaan;
m. Menurunnya kandungan emisi gas buang kendaraan bermotor;
n. Memenuhi pedomanstandar peraturan dibidang lalulintas perkotaan;
o. Mewujudkan tingkat pelayanan pada jalan tol di kawasan perkotaan;
p. Mewujudkan tingkat pelayanan pada persimpangan jalan nasional di kawasan perkotaan;
q. Mewujudkan lalulintas yang tertib dan teratur; r. Mewujudkan prasarana dan kondisi lalulintas yang
mendorong dan melindungi lalulintas kendaraan tidak bermotor dan pejalan kaki;
s. Konservasi dan diversifikasi energi bidang transportasi perkotaan dengan pemanfaatan bahan bakar alternatif
BBG dan BBN untuk angkutan umum yang ramah lingkungan.
4. Keselamatan Transportasi Darat
a. Memperkuat koordinasi dan penanganan keselamatan jalan;
b. Menciptakan masyarakat yang sadar dan menghargai keselamatan di jalan melalui pendidikan;
c. Perencanaan dan evaluasi kinerja manajemen kese- lamatan jalan;
d. Meningkatkan ketertiban dan keselamatan dalam berlalulintas;
Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009
IV-15