operasional keselamatan penerbangan berupa peralatan telekomunikasi, navigasi dan kelistrikan terutama di bandara-
bandara kecil.
e. Transportasi Antar Moda
Melalui program pengembangan transportasi antarmoda, pada tahun 2007 telah dilaksanakan kegiatan penyusunan
perencanaan dan program, pemantauan dan evaluasi di bidang transportasi, koordinasi dan pemantapan sistem
transportasi nasional dan wilayah.
f. Penelitian dan Pengembangan
Pada program penelitian dan pengembangan perhubungan telah dilakukan kegiatan desain dan persiapan pelaksanaan
penelitian asal tujuan transportasi nasional OD Survey, kajian strategi pengembangan transportasi multimoda di
Indonesia, kajian peningkatan keselamatan di perlintasan sebidang antara jalan dan jalur kereta api, serta kegiatan
operasional Badan Litbang Perhubungan.
g. Penunjang Transportasi
Pada tahun 2008 terdapat beberapa kegiatan pada program penunjang transportasi yang telah dan sedang dilakukan
meliputi : kajian perencanaan, evaluasi dan kebijakan bidang transportasi, kajian strategis perhubungan dan transportasi
intermoda, penyusunan evaluasi dan operasional pemantauan kinerja keuangan; penyusunan pembinaan kinerja
kepegawaian; dan peningkatan peran dan kinerja Pusdatin.
2. Regulasi dan Kerjasama Luar Negeri
Selain hasil kegiatan yang telah diuraikan di tiap-tiap subsektor transportasi, pada tahun 2007 telah disyahkan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan pada tahun 2008 telah disyahkan Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.
Pada tahun 2008 sedang dilakukan pembahasan penyelesaian revisi dua peraturan perundang-undangan di bidang
transportasi, yaitu: UU nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan UU nomor 15 Tahun 1992
tentang Penerbangan serta penyusunan rancangan peraturan pelaksanaan UU nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian
dan UU nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Di samping itu untuk meningkatkan pelayanan angkutan lintas negara,
telah dicapai kerja sama internasional, bilateral, regional dan multilateral. Pada kerja sama bilateral telah dilakukan
konsultasi hubungan transportasi udara dengan RRC, Uni Emirat Arab, Vietnam, Srilangka, Korea Selatan, Jerman, dan
Timor Leste. Pada kerja sama regional telah dilakukan pembahasan naskah perjanjian angkutan multimoda, saling
Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009
II-9
mengakui hasil pemeriksaan kendaraan bermotor, pengaturan angkutan barang secara bebas dan jaringan jalan raya ASEAN,
perumusan ASEAN Near Coastal Voyage, serta beberapa kerja sama proyek ASEAN-Jepang di bidang keamanan dan
keselamatan angkutan pelayaran serta pelatihan pemahaman angkutan multimoda oleh APEC. Pada kerja sama multilateral,
Indonesia aktif dalam organisasi-organisasi internasional, seperti IMO, ICAO, WMO, dan ESCAPE.
Pada tahun 2008 telah dan sedang dilakukan beberapa kegiatan pada program regulasi dan kerjasama luar negeri
bidang transportasi, meliputi: penyusunan peraturan bidang transportasi, sosialisasi peraturan bidang transportasi,
peningkatan kerjasama luar negeri KSLN Perhubungan.
B. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
Meskipun telah dicapai kemajuan di berbagai bidang pada pelayanan jasa sarana dan prasarana transportasi, permasa-
lahan yang dihadapi adalah bagaimana meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan dalam kondisi pendanaan pemerintah
yang terbatas, termasuk mempertahankan dan meningkatkan keselamatan pengguna jasa transportasi. Permasalahan
pelayanan transportasi ini diindikasikan oleh belum memadainya dan belum dicapainya tingkat keandalan,
keselamatan serta kepuasan pengguna jasa baik karena faktor perilaku manusia, kelaikan armada, kondisi teknis sarana dan
prasarana, manajemen operasional maupun kualitas penegakan hukum, sebagai berikut :
1. Transportasi Darat
Permasalahan yang masih dihadapi pada pembangunan lalu lintas angkutan jalan sampai dengan tahun 2008, baik
prasarana dan sarana moda transportasi jalan terutama adalah masih rendahnya kelaikan prasarana dan sarana
jalan, disiplin dan keselamatan lalu lintas di jalan, serta perkembangan armada dan pergerakan angkutan jalan yang
terus meningkat dan tidak sebanding dengan perkembangan panjang dan kapasitas prasarana jalan. Di samping itu,
masalah kemacetan dan dampak polusi udara khususnya di kota-kota besar masih merupakan tantangan yang harus
diatasi. Jumlah kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas, serta pelanggaran muatan lebih di jalan masih tinggi
sehingga memerlukan koordinasi dan upaya yang lebih intensif di masa depan. Jumlah kecelakaan kendaraan ber-
motor berdasarkan tingkat kecelakaan tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 44,25 dari tahun 2006
sehingga menjadi 48.508 kejadian dengan korban meninggal dunia sebanyak 16.548 orang dan 20.180 orang luka berat.
Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009
II-10