Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal

faktor pendukung dalam implementasi kebijakan atas teselenggaranya pelayanan prima. Menghadapi tantangan tersebut di atas, Departemen Perhubungan secara langsung dihadapkan pada kompetisi yang sangat ketat baik secara nasional maupun internasional dalam hal meningkatkan kualitas produk pelayanan dan jasa perhubungan yang pada akhirnya mempunyai implikasi terhadap kesiapan kualitas SDM Aparatur Perhubungan. Sampai dengan akhir tahun 2007 jumlah pegawai Departemen Perhubungan 31.231 orang dengan rincian 26438 jenis kelamin laki-laki, 4793 jenis kelamin perempuan, 935 orang pegawai Setjen, 213 orang pegawai Itjen, 661 orang pegawai Ditjen Hubdat, 18.392 orang pegawai Ditjen Hubla, 6.677 orang pegawai Ditjen Hubud, 365 orang pegawai Ditjen Perkeretaapian, 2.398 orang pegawai Badan Diklat, 252 orang pegawai Badan Litbang, dan 1.338 orang pegawai Basarnas. Komposisi pendidikan terdiri dari 16 pegawai lulusan doktor, 801 pegawai lulusan magister, 95 pegawai lulusan spesialis, 4.779 pegawai lulusan sarjana, 322 pegawai lulusan diploma-IVDIV, 2.834 pegawai lulusan D-III, 653 pegawai lulusan D-II, 357 pegawai lulusan D-I, 16.994 pegawai lulusan SLTA, 2.507 pegawai lulusan SLTP dan 1.873 pegawai lulusan SD.

c. Biro Keuangan

Berdasarkan peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 43 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan yang disempurnakan dengan KM. 37 Tahun 2006 tentang Perubahan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 43 Tahun 2005 tentang Orga- nisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 36 Tahun 2006, pada Pasal 47 Biro Keuangan dan Perlengkapan Sekretariat Jenderal Departemen Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan dan administrasi perlengkapan di lingkungan Departemen Perhubungan. Dengan banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi dan menjadi tuntutan para pelaksana pengelola anggaran, maka yang ditempuh Biro Keuangan dan Perlengkapan meliputi : 1 Menetapkan kriteria-kriteria dalam pembinaan pelak- sanaan anggaran dalam hal revisi dan pelaporan serta penyiapan bahan pembinaan teknis penyusunan POK; Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009 VIII-3 2 Memprioritaskan penyusunan laporan realisasi daya serap sebagai bahan evaluasi dan perlunya revisi anggaran; 3 Mengembangkan sistem pelaporan yang cepat dan akurat guna kebutuhan pimpinan dalam mengambil keputusan; 4 Mengembangkan bank data dan jaringan informasi untuk pelaksanaan anggaran; 5 Melakukan Pelatihan dan Pembinaan Sistem Akuntansi Instansi dan pengelolaan Barang Milik Negara di KantorSatker di lingkungan Departemen Perhu- bungan; 6 Memberikan pelayanan dan sosialisasi kepada para pengelola anggaran tentang peraturan yang berkaitan dengan keuangan; 7 Melakukan pembinaan PNBP dan pelaporan di Kantor Satker di lingkungan Departemen Perhubungan.

2. Inspektorat Jenderal

Realisasi pelaksanaan pengawasan aparatur negara yang telah dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal selama tahun 2007 sebanyak 3.799 temuan, telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 1.128 temuan dan sebanyak 2.670 temuan dalam proses penyelesaian. Temuan dari BPKP pusat dan BPKP Propinsi seluruhnya 295 temuan, telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 146 temuan, dan masih terdapat 149 temuan belum selesai diitndaklanjuti. Hasil pemeriksaan BPK-RI tahun 2007 di lingkungan Departemen Perhubungan terdapat sebanyak 158 temuan dan 242 saran. Pada bulan Februari 2008 telah dilakukan pemuthahiran data tindak lanjut pemeriksaan BPK-RI dengan Departemen Perhubungan. Dari pemutakhiran data tindak lanjut BPK-RI menyatakan selesai sebanyak 233 saran 92,15, masih dalam proses penyelesaian sebanyak 15 saran 6,2 dan belum selesai ditindaklanjuti sebanyak 4 saran 1,65. Dalam melaksanakan pengawasan, Inspektorat Jenderal Departemen Perhubungan melakukan koordinasi dengan beberapa instansi terkait, yaitu : a. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Koordinasi yang dilakukan dengan Kementerian Penda- yagunaan Aparatur Negara selaku koordinator pengawasan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah, meliputi permasalahan pengawasan secara umum dan pengawasan masyarakat yang disalurkan melalui Kotak Pos 5000. b. Inspektorat Jenderal Departemen Dalam Negeri Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009 VIII-4 Inspektorat Jenderal Departemen Dalam Negeri selaku koordinator pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah daerah sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Pro- pinsi, dan Pemerintah Daerah KabupatenKota, Inspektorat Jenderal Departemen Perhubungan bersama dengan Inspektorat Jenderal DepartemenLPND lainnya berkoor- dinasi mengenai penyusunan RPKPT Tahunan dalam rangka sinergi pelaksanaan pengawasan. Pelaksanaan pengawasan juga dilakukan melalui koordinasi dengan Badan Penga- wasan Daerah Bawasda atau Inspektorat Propinsi di tingkat propinsi. c. Koordinasi Pengawasan Dengan BAWASDA Dalam rangka mencapai hasil audit yang optimal dan didukung oleh Institusi Pengawasan di Daerah Bawasda Propinsi di masa yang akan datang, maka pelaksanaan koordinasi antara Inspektorat Jenderal Departemen dengan Bawasda Propinsi dilakukan pada awal tahun anggaran 2008, agar pelaksanaan audit Inspektorat Jenderal di UPTSatker di Dinas Perhubungan dapat diinformasikan ke Bawasda Propinsi lebih awal. Sebelum pelaksanaan koordinasi, Inspektorat Jenderal menginformasikan rencana tersebut dalam Surat kepada Kepala Bawasda Propinsi sesuai lokasi obyek audit dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan PKPT Tahun 2009. d. Koordinasi dengan Dinas Perhubungan Inspektorat Jenderal melaksanakan koordinasi dengan Dinas Perhubungan sehubungan dengan peraturan mengenai Tata Hubungan Kerja Departemen Perhubungan dengan Pemerintah Propinsi c.q. Dinas Perhubungan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 4 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. e. Koordinasi dengan Aparat Pengawasan Fungsional lainnya Inspektorat Jenderal Departemen Perhubungan mela- kukan koordinasi dengan Aparat pengawasan lainnya berkaitan dengan klarifikasi temuan hasil audit Aparat Pengawasan Fungsional, Kejaksaan Agung berkaitan dengan temuan yang berindikasi tindak pidana korupsi, BPK-RI berkaitan dengan pemutakhiran data tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan BPK-RI dan BPKP yang berkaitan dengan pemutakhiran data tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan BPKP. Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009 VIII-5 Dalam rangka meningkatkan mutu kinerja di dalam lingkungan tugas setiap instansi dan satuan organisasi, berdasarkan