Proyeksi Tahun 2008 dan 2009 TARGET PERTUMBUHAN TAHUN 2009 1. Realisasi Pertumbuhan Tahun 2007
pakan satu-satunya sinyal positif terhadap pulihnya kepercayaan pasar terhadap perekonomian nasional. Terkait
dengan kondisi seperti tersebut di atas, dalam tahun 2008 perekonomian nasional diperkirakan tumbuh 6,2,
sedangkan pada tahun 2009 di dalam tekanan eksternal yang dimulai dengan guncangankrisis di pasar modal dan
dibarengi dengan pelaksanaan pesta demokrasi di dalam negeri target pertumbuhan perekonomian nasional dikoreksi
dari 6,5 menjadi 6. Sesuai dengan data empiris tahun 2006 dan 2007, dalam kondisi realisasi investasi yang
rendah, untuk menunjang tercapainya tingkat pertumbuhan ekonomi nasional tersebut, sektor transportasi pada tahun
2008 dan 2009 diharapkan tumbuh minimal sebesar 7,47 dan 7,2.
Dari tabel III-4, terindikasi bahwa berdasarkan harga konstan tahun 2000 pertumbuhan konsumsi rumah tangga
terhadap jasa transportasi tahun 2008 dan 2009 diperkirakan sebesar –5,86 dan 7,3, sedangkan belanja pemerintah di
sektor transportasi diharapkan tumbuh masing-masing 76,73 pada tahun 2008 dan 6,95 pada tahun 2009.
Investasi swasta termasuk BUMN di sektor transportasi diharapkan tumbuh sebesar 45,12 pada tahun 2008 dan
6,89 pada tahun 2009. Pada tahun 2008 dan 2009 diperkirakan masih terjadi defisit neraca transaksi jasa
khususnya transportasi, yang merupakan konsumsi jasa transportasi luar negeri selisih ekspor dan impor netto,
namun pertumbuhannya diharapkan semakin melambat, yaitu sebesar 7,77 dan 6,72, harapan ini sejalan dengan
semakin efektifnya pelaksanaan Inpres No 5 Tahun 2005 Tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional. Besarnya
prakiraan pertumbuhan masing-masing matra angkutan pada sektor transportasi tahun 2008 dan 2009 berdasarkan harga
konstan tahun 2000 disampaikan pada tabel III-5.
Pada tahun 2008 dan 2009 pertumbuhan nilai tambah angkutan kereta api diharapkan semakin membaik dari
realisasi tahun 2007 5,39 dan 5,71, apabila target pertumbuhan volume barang yang diangkut rata-rata 6,12
per tahun dan target pertumbuhan penumpang utama yang diangkut rata-rata 7,83 per tahun dapat direalisasikan,
serta program aksi ikhtiar bertahan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Nilai tambah angkutan jalan
diharapkan tumbuh 7,10 dan 5,24 terutama sebagai dampak dari pemulihan tingkat pelayanan pada angkutan
kota dan antar kota AKAP AKDP, pengoperasian armada bus di jalur bus way DKI Jakarta, rencana peremajaan bus
AKAP dan pengoperasian bus CNG compressed natural gas dan pengo-perasian bus berbahan bakar bio energi. Nilai
Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009
III-5
tambah angkutan sungai danau dan penyeberangan diharapkan tumbuh 2,02 dan 3,05 sejalan dengan
pembukaan lintas penyeberangan baru dan peningkatan aktivitas lintas penyeberangan yang telah ada, proporsional
dengan pertumbuhan nilai tambah angkutan jalan. Nilai tambah angkutan laut diharapkan tumbuh 3,86 dan -0,11
berkaitan dengan dampak pemberlakuan Inpres No. 5 Tahun 2005 Tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional,
meskipun diperkirakan terjadi perlambatan permintaan global pada tahun 2009. Nilai tambah angkutan udara diharapkan
tumbuh 13,64 dan 12,97 sejalan dengan berlanjutnya kebijakan multioperator angkutan udara yang dibarengi de-
ngan makin ketatnya pengawasan keselamatan penerbangan. Nilai tambah jasa penunjang angkutan diharapkan tumbuh
6,50 dan 4,72 proporsional dengan pertumbuhan nilai tambah angkutan jalan, angkutan kereta api, angkutan laut
dan angkutan udara.
TABEL III-4 DISTRIBUSI PDB TRANSPORTASI TAHUN 2005, 2006 DAN 2007, PRAKIRAAN
TAHUN 2008 DAN 2009 MENURUT PENGGUNAAN : Y = C + G + I + X – M DALAM TRILIUN RUPIAH HARGA KONSTAN TAHUN 2000
KONSUMSI RUMAH TANGGA ©
TAHUN DALAM
NEGERI LUAR
NEGERI NET
BELANJA PEMERINTAH
G INVESTASI
BUMN SWASTA I
SELISIH EKSPOR
DENGAN IMPOR
X-M NET
PDB TRANS-
PORTASI Y
2005 GROWTH
56,973 - 8,84
24,410 6,40
6,777 21,84
2,695 - 19
- 24,410 6,40
66,445 6,32
2006 GROWTH
60,60 6,36
27,574 12,96
7,80 15,09
2,60 - 3,52
- 27,60 12,96
70,807 6,63
2007 GROWTH
59,50 - 1,81
32,90 19,31
9,20 18,0
4,10 57,7
-32,90 19,31
72,78 2,78
2008 GROWTH
56,01 - 5,86
35,42 7,77
16,26 76,73
5,95 45,12
- 35,42 7,77
78,22 7,47
2009 GROWTH
60,10 7,3
37,80 6,72
17,39 6,95
6,36 6,89
- 37,80 6,72
83,85 7,20
Sumber : Diolah dari data BPS 2008, Bappenas 2008, Statistik Neraca Pembayaran BI 2008; dan BKPM 2008
Prakiraan
Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009
III-6
Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009
III-7
B. KEBUTUHAN PEMBIAYAAN