Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan

Sedangkan fungsi PT ASDP Persero di lintasan-lintasan padat adalah sebagai stabilisator. Tahun anggaran 2008 telah dilaksanakan pembangunan dermaga sungai sebanyak 25 unit baru dan lanjutan, pembangunan dermaga danau 5 buah baru, pembangunan pelabuhan penyeberangan 65 buah baru dan lanjutan, rehabilitasipeningkatan dermaga sungai sebanyak 11 unit, rehabilitasipeningkatan pelabuhan penyeberangan 22 unit, rambu suar 12 buah. Pembangunan kapal penyeberangan 28 buah baru dan lanjutan, pembangunan bus air 7 unit, pembangunan speed boat 5 unit. Pengoperasian kapal penyeberangan perintis pada 65 lintas dalam propinsi dan 6 lintas antar propinsi serta serta pengerukan alur pelayaran 5 lokasi.

3. Transportasi Perkotaan

Panjang jalan di wilayah perkotaan Indonesia diperkirakan 55.000 km, sedangkan panjang jaringan jalan rel di kota besar di Pulau Jawa hanya 167 km yang merupakan jalur ganda. Perbandingan antara luas lahan dan jalan raya di kota besar sangat rendah, yaitu berkisar antara 2,5 - 5, serta banyak fungsi jalan yang digunakan untuk non transportasi, serta tingginya penggunaan kendaraan pribadi sehingga diperlukan angkutan massal Mass Rapid Transit. Volume pergerakan di wilayah perkotaan cenderung meningkat terutama pada jam- jam sibuk, didukung oleh jaringan jalan yang tidak memadai sehingga mengakibatkan kecepatan semakin rendah, mening- katnya polusi, pemborosan ruang jalan, pemborosan energi, meningkatnya kecelakaan lalu lintas dan disiplin pengguna ja- lan menurun. Penurunan disiplin berlalu lintas diindikasikan dengan tidak dipatuhinya rambu dan marka jalan serta tidak mengikuti perintah petugas. Pemanfaatan jasa transportasi kota di tengah aktivitas kehidupan masyarakat membawa dampak negatif berupa pencemaran yang berasal dari “polutant” gas buang saranakendaraan yang mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan. Dari beberapa hasil penelitian terhadap kemacetan lalu lintas di daerah perkotaan, diindikasikan terjadi pemborosan biaya sekitar Rp.10 triliun per tahun. Selama ini telah dirasakan bahwa masyarakat yang hendak melakukan perjalanan senantiasa mengalami kesulitan memperoleh pelayanan transportasi, akibat kemacetan lalu lintas dan terbatasnya kapasitas angkutan umum, serta kurang terpadunya antar moda. Di samping itu masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah tergeser ke lokasi pemukiman di wilayah pinggiran atau ke lokasi dengan akses transportasi rendah, sehingga menjadikan jarak dari rumah ke tempat kerja di pusat kota semakin jauh dan biaya transportasi semakin Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009 IV-8 mahal. Dalam kaitannya dengan sistem kelembagaan, terjadi tumpang tindih instansi yang menangani transportasi kota, sehingga cenderung menghasilkan persepsi berbeda yang mengakibatkan sulitnya melakukan koordinasi dalam penanganan pelbagai masalah.

B. SASARAN PEMBANGUNAN

1. Transportasi Jalan

Sasaran pembangunan transportasi jalan darat tahun 2009 adalah terwujudnya : a. Peningkatan kondisi prasarana LLAJ; b. Peningkatan kelaikan sarana moda transportasi jalan; c. Peningkatan jumlah prasarana dan sarana keselamatan LLAJ; d. Meningkatnya keselamatan transportasi jalan di Indonesia; e. Meningkatkan keselamatan transportasi jalan melalui pendekatan : 1 Safer management; - Coordination and Management of Road safety; - Road Safety Funding Road Safety Research and; - Costing Partnership and Collaboration. 2 Safer People; - Road safety education of children; - Driver training andor; - Testing road safety publicity campaigns; 3 Safer Vehicle; - Vehicle safety standarts andor roadworthiness; 4 Safer road; - Safe planning and design of roads; - Hazardous locations improvement. 5 Safer System; - Accident data system tarffic - Police enforcement traffic; - Legislation emergency assistance to victims. Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009 IV-9 f. Peningkatan keterpaduan antar moda dan efisiensi dalam mendukung mobilitas manusia, distribusi barang dan jasa; g. Peningkatan keterjangkauan pelayanan trasportasi umum bagi masyarakat luas di perkotaan dan pedesaan serta dukungan pelayanan transportasi jalan perintis; h. Peningkatan keefektifan regulasi dan kelembagaan transportasi jalan; i. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas yang baik dan penanganan dampak polusi udara serta pengembangan teknologi sarana transportasi yang ramah lingkungan, terutama di wilayah perkotaan; j. Peningkatan SDM profesional dalam perencanaan, pembinaan, dan penyelenggaraan LLAJ; k. Penyelenggaraan angkutan perkotaan yang efisien dan berbasis masyarakat.

2. Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan

Sasaran pembangunan transportasi sungai, danau dan penyeberangan tahun 2009 adalah terwujudnya : a. Peningkatan jumlah prasarana dermaga untuk meningkatkan jumlah lintas penyeberangan baru yang siap operasi dan meningkatkan kapasitas lintas penyeberangan padat; b. Peningkatan kelaikan dan jumlah sarana ASDP; c. Peningkatan keselamatan ASDP; d. Peningkatan kelancaran dan jumlah penumpang, ken- daraan yang diangkut, terutama meningkatnya kelancaran perpindahan antar moda di dermaga penyeberangan, serta meningkatkan pelayanan angkutan perintis; e. Terwujudnya peningkatan peran serta swasta dan pemerintah daerah dalam pembangunan dan pengelolaan ASDP, serta meningkatnya kinerja BUMN di bidang ASDP

3. Transportasi Perkotaan