keselamatan pelayaran di Indonesia semakin baik dan kegiatan bongkar muat di pelabuhan dapat dilakukan secara
lebih cepat sehingga tidak terjadi penumpukan barang di pelabuhan. Penumpukan barang kemungkinan besar terjadi
apabila tidak dilakukan penambahan kapasitas dan perbaikan pengelolaan prasarana dan sarana transportasi
laut. Terkait dengan permasalahan keselamatan, data kecelakaan tahun 2007 menunjukkan bahwa peristiwa
kecelakaan kapal terjadi 145 kali dengan rincian 59 kali kapal tenggelam, kebakaran 25 kali, tubrukan 14 kali,
kandashanyut 26 kali, kecelakaan lainnya 21 kali dengan korban jiwa 182 orang. Faktor-faktor penyebab adalah :
kelalaian manusia 23 peristiwa, faktor alam 35 kejadian, dan faktor teknis 87 kejadian. Data jumlah kecelakaan kapal
sampai dengan bulan Agustus 2008 adalah sebanyak 97 kali dengan rincian: kapal tenggelam 38 kali, kebakaran 16 kali,
tubrukan 15 kali, kandashanyut 12 kali dan kecelakaan lainnya sebanyak 17 kali dengan korban jiwa 69 orang.
Faktor-faktor penyebabnya adalah: kelalaian manusia 23 kejadian, faktor teknis 25 kejadian, dan faktor alam 48
kejadian.
Mengacu kepada tingginya kecelakaan transportasi laut, perlu dilakukan peningkatan fasilitas keselamatan pelayaran
seperti Sarana Bantu Navigasi Pelayaran SBNP, pengerukan alur pelayaran dan rekondisi dan pembangunan sarana
transportasi laut seperti kapal-kapal navigasi dan kapal-kapal patroli agar penyelenggaraan transportasi laut dapat
dijalankan dengan tingkat keselamatan dan keamanan sesuai dengan standar keselamatan pelayaran internasional.
4. Transportasi Udara
Permasalahan yang masih dihadapi pada pembangunan transportasi udara sampai dengan tahun 2008 adalah SDM,
karena dari kejadian-kejadian kecelakaan selama ini, sekitar 70 – 80 penyebabnya adalah SDM. Sumber Daya manusia
sangat berpengaruh dan berkaitan satu sama lain misalnya pilot dengan petugas air traffic control begitu juga dengan
maintenance pesawat dan dengan manajemen maskapai penerbangan. Sejak terjadi deregulasi industri penerbangan di
Amerika Serikat, perkembangan penerbangan di Indonesia mengalami peningkatan yang drastis. Pada 1998 jumlah
penumpang pesawat sebanyak 6 juta per tahun melonjak menjadi 30 juta penumpang pertahun pada kurun waktu
2003-2006. Pada tahun 2007 penumpang angkutan udara niaga berjadwal nasional jumlahnya meningkat menjadi 40,81
juta penumpang. Sementara itu untuk jumlah kecelakaan accident-incident pada tahun 2005 adalah sebanyak 30
kecelakaan, dengan korban fatal sebanyak 120 orang, pada tahun 2006 jumlah kecelakaan accident-incident meningkat
Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009
II-13
sebanyak 46 kecelakaan, dengan korban fatal sebanyak 26 orang, sepanjang tahun 2007 jumlah kecelakaan accident-
incident sebanyak 26 kecelakaan, dengan korban fatal sebanyak 243 orang. Disamping itu hasil audit bandara
menunjukkan bahwa kebanyakan teknologi sarana dan prasarana bandara belum memadai. Hal ini disebabkan
mahalnya biaya perawatan untuk peralatan navigasi dan fasilitas lainnya, sedangkan disisi lain peralatan alat bantu
navigasi, alat bantu komunikasi penerbangan, alat keamanan terminal bandara dan peralatan lainnya, jumlahnya masih
belum memadai. Dari sisi maskapai penerbangan operator, armada yang di operasikan 70 diantaranya tergolong
pesawat tua tetapi masih layak untuk dioperasikan, meskipun sebenarnya tidak ekonomis sehingga menyebabkan
timbulnya persaingan yang tidak sehat. Disamping itu diperlukan pengawasan yang ketat sehingga dapat dijamin
bahwa pesawat udara tersebut laik terbang. Oleh karena itu, penambahan dan perbaikan kapasitas dan fasilitas serta
perbaikan pengelolaan termasuk SDM, prasarana dan sarana transportasi udara harus menjadi prioritas utama.
5. Penunjang Transportasi
Tantangan dan masalah yang dihadapi sampai dengan tahun 2008 oleh Pencarian dan Penyelamatan adalah koordinasi
secara internal kelembagaan badan SAR dan antar lembaga yang terkait, baik di pusat maupun di daerah, kondisi fasilitas
dan peralatan serta kompetensi sumber daya manusia yang belum merata antara tingkat pusat dan daerah.
Tantangan dan masalah yang dihadapi sampai dengan tahun 2008 di bidang keuangan adalah pelaksanaan anggaran,
pengelolaan PNBP, pelaporan pertanggungjawaban keuangan dan pengelolaan Barang Milik Negara yang belum sesuai
standard.
Tantangan dan masalah yang dihadapi sampai dengan tahun 2008 oleh Badan Diklat adalah kualitas profesionalisme
sumber daya manusia dan evaluasi kurikulum yang masih rendah.
Tantangan dan masalah yang dihadapi sampai dengan tahun 2008 oleh Badan Litbang adalah peningkatan kapasitas para
peneliti. Tantangan dan masalah yang dihadapi sampai dengan tahun
2008 oleh Pusat Kajian dan Kemitraan adalah jumlah kuantitas dan kualitas profesionalisme sumber daya manusia.
Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009
II-14