untuk rehabilitasi sarana meliputi KRL VVVF sebanyak 2 train set 8 unit, KRD sebanyak 4 unit dan
retrofitpenyehatan K3 dengan bogie baru sebanyak 20 unit.
Kegiatan pembangunanpeningkatan prasarana dan sarana perkeretaapian yang sedang dilaksanakan pada
tahun 2008 meliputi :
1 Prasarana Perkeretaapian a Pembangunan jalan KA meliputi pembangunan
perkeretaapian NAD lintas Blangpulo – Cunda sepanjang 10,3 km, pembangunan partial double
track lintas Tarahan - Tanjung Enim antara Tulungbuyut – Blambanganumpu sepanjang 5,7
Km, pembangunan elektrifikasi Serpong – Maja tahap I sepanjang 20 km termasuk rehabilitasi
track eksisting sepanjang 11,52 km, persiapan pembangunan
Double Double Track DDT Manggarai – Cikarang sepanjang 16 km, pembe-
basan tanah untuk pembangunan jalan KA Pasoso – Terminal Peti Kemas JICT, lanjutan pemba-
ngunan jalan kereta api Cisomang – Cikadongdong, lanjutan pembangunan jalan KA jalur ganda
segmen III Cikampek – Cirebon, pembangunan jalur ganda Cirebon – Kroya antara Paguturan –
Purwokerto sepanjang 30,94 km, pembangunan jalur ganda Tegal – Pekalongan lintas Pemalang –
Surodadi – Larangan sepanjang 24 km, penye- lesaian pembangunan spoor emplasemen Bandara
Adisucipto, lanjutan pembangunan shortcut Surabaya Pasar Turi-Surabaya Gubeng, realokasi
jalur KA antara Sidoarjo – Gunungpasir segmen I sepanjang 3,8 km, pembangunan jalan kereta api
dengan memperbesar radius lengkung lintas Tarahan - Tanjung Enim sepanjang 10,6 km.
b Peningkatan jalan KA sepanjang 531,83 km di lintas utama Jawa dan Sumatera;
c Peningkatan jembatan KA sebanyak 38 unit di lintas utama Jawa dan Sumatera;
d Peningkatan dan pembangunan peralatan sintelis KA sebanyak 17 paket di lintas utama Jawa dan
Sumatera. 2 Sarana Perkeretaapian
Pengadaan dan modifikasi sarana KA meliputi pengadaan KRDI tahap II sebanyak 2 set 8 unit,
pengadaan kereta penumpang kelas ekonomi K3 sebanyak 25 unit, pengadaan kereta penolong NNR
Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009
II-5
sebanyak 2 unit, pengadaan gerbong kerja sebanyak 20 unit, penyelesaian modifikasi KRL menjadi KRDE
sebanyak 4 Set 20 unit.
c. Transportasi laut
Untuk mempertahankan tingkat pelayanan jasa transpor- tasi laut dalam tahun anggaran 2007
telah dilaksanakan pembangunan menara suar 22 unit, pembangunan rambu
suar 7 unit, pembangunan pelampung suar 21 unit, pembangunan tanda siang 29 unit, pembangunan anak
pelampung 15 unit, pembangunan kapal patroli kelas III sebanyak 1 unit dan kelas V sebanyak 8 unit.
Revisi terhadap Undang-Undang No. 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran telah selesai dilaksanakan dengan
terbitnya Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran yang telah diundangkan dan berlaku sejak
tanggal 7 Mei 2008 serta dicantumkan pada Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 64 dan
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 4849.
Sejak tanggal 1 Juli 2004, Indonesia telah menerapkan standar keselamatan dan keamanan sesuai ketentuan
International Ship and Port Facilities Security ISPS Code, di mana sejumlah armada kapal dan fasilitas pelabuhan telah
memenuhi ketentuan tersebut yang mengalami kenaikan setiap tahunnya. Fasilitas pelabuhan yang telah
menerapkan ISPS Code pada tahun 2004 sebanyak 189 unit, tahun 2005 sebanyak 212 unit meningkat pada tahun
2006 menjadi 220 unit dan pada tahun 2007 menjadi 231 unit. Jumlah armada kapal yang telah menerapkan ISPS
Code pada tahun 2004 sebanyak 353 unit, tahun 2005 sebanyak 480 unit meningkat pada tahun 2006 menjadi
521 unit dan pada tahun 2007 menjadi 630 unit.
Jumlah fasilitas kenavigasian lainnya di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2007: 61 unit kapal negara kenavigasian,
15.336 unit taman pelampung, 222 Stasiun Radio Pantai SROP, 7 Stasiun Vessel Traffic Service VTS.
Kegiatan pembangunanpeningkatan prasarana dan sarana transportasi laut yang sedang dilaksanakan pada tahun
2008 meliputi:
1 Bidang Angkutan Laut: a Pembangunan 3 unit kapal 2000 GT untuk Maluku,
Maluku Utara dan Sulawesi Barat; b Pembangunan 2 unit kapal Catamaran kapasitas
200 penumpang untuk Sulawesi Selatan;
Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009
II-6
c Lanjutan pembangunan 1 unit kapal perintis tipe 750 DWT;
d Lanjutan pembangunan 2 unit kapal perintis tipe 500 DWT;
e Lanjutan pembangunan 2 unit kapal perintis tipe 350 DWT;
f Pembangunan 3 unit kapal perintis tipe 900 DWT; g Pembangunan 3 unit kapal perintis tipe 750 DWT;
h Pembangunan 2 unit kapal perintis tipe 500 DWT; i Pembangunan 2 unit kapal perintis tipe 350 DWT;
j Penerapan National Single Window pada 3 lokasi Pelabuhan Belawan, Semarang dan Surabaya.
2 Bidang Kepelabuhanan a Pembangunan fasilitas pelabuhan laut di: Labuhan
Angin tahap I, dermaga penumpang di Dumai, Malarko dan Seluan;
b Pembangunan trestle di Tanjung Batu Riau, Rembang, Batang, Gilimandangin, Panarukan,
Kalbut, Tanjung Tembaga Probolinggo, Carik, Labuan Haji, Ende, Maumbawa, Waiwole, Wini, Telik
Melano, Tanjung Batu Kalbar, Kuala Pembuang, Palaihari, Pasir Penajam, Kariangau, Maloy
Sangkulirang, Tahuna, Kawaluso, Kawio, Malangu- ane, Takorotan, Marampit, Makalehi, Labuan Uki,
Pantoloan, Lameluru, Garongkong, Lakor, Ahmad Yani Ternate, Raja Ampat, ArarSorong;
c Lanjutan pembangunan fasilitas pelabuhan Tanjung Buton, Pasean, Pulau Karamian, Labuhan Amuk
Tahap II, Reo, Mempawah, Malundung Tarakan, Sungai Nyamuk, tahap VIII, Manado, Marore tahap
IV, Essang tahap II, Beo tahap III, Miangas, Sawang, Biaro tahap II, Belang tahap II, Bitung tahap II,
Gorontalo tahap II, Anggrek, Machini Baji tahap II, Gudang Arang, Tulehu tahap III, Wulur tahap II,
Tanjung Priok;
3 Bidang Keselamatan Pelayaran a Pembangunan 1 unit kapal patroli kelas I;
b Pembangunan 20 unit kapal patroli kelas III; c Pengadaan Sistem Pengawasan Kapal Patroli Vessel
Tracking System; d Pengadaan Peralatan SAR di 22 lokasi;
e Pengadaan peralatan ISPS Code untuk pelabuhan;
Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009
II-7