c Lanjutan pembangunan 1 unit kapal perintis tipe 750 DWT;
d Lanjutan pembangunan 2 unit kapal perintis tipe 500 DWT;
e Lanjutan pembangunan 2 unit kapal perintis tipe 350 DWT;
f Pembangunan 3 unit kapal perintis tipe 900 DWT; g Pembangunan 3 unit kapal perintis tipe 750 DWT;
h Pembangunan 2 unit kapal perintis tipe 500 DWT; i Pembangunan 2 unit kapal perintis tipe 350 DWT;
j Penerapan National Single Window pada 3 lokasi Pelabuhan Belawan, Semarang dan Surabaya.
2 Bidang Kepelabuhanan a Pembangunan fasilitas pelabuhan laut di: Labuhan
Angin tahap I, dermaga penumpang di Dumai, Malarko dan Seluan;
b Pembangunan trestle di Tanjung Batu Riau, Rembang, Batang, Gilimandangin, Panarukan,
Kalbut, Tanjung Tembaga Probolinggo, Carik, Labuan Haji, Ende, Maumbawa, Waiwole, Wini, Telik
Melano, Tanjung Batu Kalbar, Kuala Pembuang, Palaihari, Pasir Penajam, Kariangau, Maloy
Sangkulirang, Tahuna, Kawaluso, Kawio, Malangu- ane, Takorotan, Marampit, Makalehi, Labuan Uki,
Pantoloan, Lameluru, Garongkong, Lakor, Ahmad Yani Ternate, Raja Ampat, ArarSorong;
c Lanjutan pembangunan fasilitas pelabuhan Tanjung Buton, Pasean, Pulau Karamian, Labuhan Amuk
Tahap II, Reo, Mempawah, Malundung Tarakan, Sungai Nyamuk, tahap VIII, Manado, Marore tahap
IV, Essang tahap II, Beo tahap III, Miangas, Sawang, Biaro tahap II, Belang tahap II, Bitung tahap II,
Gorontalo tahap II, Anggrek, Machini Baji tahap II, Gudang Arang, Tulehu tahap III, Wulur tahap II,
Tanjung Priok;
3 Bidang Keselamatan Pelayaran a Pembangunan 1 unit kapal patroli kelas I;
b Pembangunan 20 unit kapal patroli kelas III; c Pengadaan Sistem Pengawasan Kapal Patroli Vessel
Tracking System; d Pengadaan Peralatan SAR di 22 lokasi;
e Pengadaan peralatan ISPS Code untuk pelabuhan;
Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009
II-7
f Marine Electronic Highway;
g Pembangunan 5 unit Kapal Negara Kenavigasian; h Pengadaan sistem lampu suar SBNP;
i Vessel Traffic Information System VTIS di 2 lokasi; j ATN Vessel Procurement 4 unit;
k Maritime Telecomunication System Development
Project; l Pengerukan alur dan kolam pelabuhan di 6 lokasi.
d. Transportasi Udara
Hasil-hasil yang dicapai pada tahun 2007 untuk kegiatan pemeliharaan, rehabilitasi, peningkatan dan pembangunan
transportasi udara antara lain: pengembangan pelayanan internasional transportasi udara, yaitu telah dikembangkan
sejumlah bandara, baik yang dikelola oleh Pemerintah maupun yang dikelola oleh BUMN melalui penetapan bandara
internasional Bandara Minangkabau International Airport di Padang dan SM Badaruddin II di Palembang.
Beberapa kegiatan yang dilakukan pada sub sektor transportasi udara sebagian besar merupakan kegiatan-
kegiatan pembangunan dan pengembangan bandar udara strategis yaitu, pembangunan Bandara Medan Baru sebagai
pengganti Bandar Udara Polonia Medan, pembangunan terminal 3 bandara Soekarno Hatta, lanjutan pengembangan
bandara Hasanuddin-Makassar dan pembangunan Bandara Lombok yang pendanaannya disediakan bersama oleh PT
Persero Angkasa Pura I, Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Tengah. Di samping itu dilanjutkan pelayanan penerbangan
perintis di tigabelas propinsi.
Pada tahun 2008 beberapa kegiatan pada subsektor transportasi udara yang telah dan sedang dilakukan meliputi:
lanjutan pembangunan Bandar udara Medan Baru, Makassar dan Ternate; perpanjangan landasan Bandar Udara Ahmad
Yani Semarang, Mamuju, dan Lampung; melanjutkan pembangunan bandara di Banyuwangi dan Bawean Jatim,
Dr.F.L. TobingSibolga Sumut, dan Domine Edward OsokSorong Papua; pengembangan bandar udara di daerah
pedalaman, perbatasan, dan rawan bencana di 12 lokasi yaitu Rembele, Silangit, Sibolga, Enggano, Rote, Ende, Naha,
Manokwari, DEO Sorong, Melonguane, Nunukan, Hali-wen; pembangunan apron dan taxiway di Bengkulu dan Kendari;
Rehabilitasipeningkatan fasilitas bandar udara yang melayani penerbangan perintis, penyediaan pelayanan
angkutan udara perintis di Papua, Kalimantan, Sumatera, NTT, Maluku dan Sulawesi dengan jumlah rute sebanyak 91
rute pada tahun 2008; dan peningkatan keandalan
Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009
II-8
operasional keselamatan penerbangan berupa peralatan telekomunikasi, navigasi dan kelistrikan terutama di bandara-
bandara kecil.
e. Transportasi Antar Moda
Melalui program pengembangan transportasi antarmoda, pada tahun 2007 telah dilaksanakan kegiatan penyusunan
perencanaan dan program, pemantauan dan evaluasi di bidang transportasi, koordinasi dan pemantapan sistem
transportasi nasional dan wilayah.
f. Penelitian dan Pengembangan
Pada program penelitian dan pengembangan perhubungan telah dilakukan kegiatan desain dan persiapan pelaksanaan
penelitian asal tujuan transportasi nasional OD Survey, kajian strategi pengembangan transportasi multimoda di
Indonesia, kajian peningkatan keselamatan di perlintasan sebidang antara jalan dan jalur kereta api, serta kegiatan
operasional Badan Litbang Perhubungan.
g. Penunjang Transportasi
Pada tahun 2008 terdapat beberapa kegiatan pada program penunjang transportasi yang telah dan sedang dilakukan
meliputi : kajian perencanaan, evaluasi dan kebijakan bidang transportasi, kajian strategis perhubungan dan transportasi
intermoda, penyusunan evaluasi dan operasional pemantauan kinerja keuangan; penyusunan pembinaan kinerja
kepegawaian; dan peningkatan peran dan kinerja Pusdatin.
2. Regulasi dan Kerjasama Luar Negeri
Selain hasil kegiatan yang telah diuraikan di tiap-tiap subsektor transportasi, pada tahun 2007 telah disyahkan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan pada tahun 2008 telah disyahkan Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.
Pada tahun 2008 sedang dilakukan pembahasan penyelesaian revisi dua peraturan perundang-undangan di bidang
transportasi, yaitu: UU nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan UU nomor 15 Tahun 1992
tentang Penerbangan serta penyusunan rancangan peraturan pelaksanaan UU nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian
dan UU nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Di samping itu untuk meningkatkan pelayanan angkutan lintas negara,
telah dicapai kerja sama internasional, bilateral, regional dan multilateral. Pada kerja sama bilateral telah dilakukan
konsultasi hubungan transportasi udara dengan RRC, Uni Emirat Arab, Vietnam, Srilangka, Korea Selatan, Jerman, dan
Timor Leste. Pada kerja sama regional telah dilakukan pembahasan naskah perjanjian angkutan multimoda, saling
Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009
II-9