Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

148 Gambar 3. Grafik Kenaikan Rata-rata Skor Keaktifan Peserta Didik

C. Pembahasan

Setelah tindakan dilaksanakan, penerapan metode PQ4R terbukti dapat meningkatkan keaktifan belajar dan prestasi belajar keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Purworejo. Hal tersebut dapat terlihat dari meningkatnya prestasi belajar keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik dan meningkatnya keaktifan belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman. 1. Peningkatan prestasi belajar keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata dan keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik sebelum diberi tindakan adalah 71,9, setelah 50 100 150 200 250 Pratindakan I Pratindakan II Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan IV Pertemuan V 149 siklus I dilaksanakan terdapat kenaikan sebesar 10 dari 71,9 menjadi 78,8, kemudian pada siklus II meningkat lagi sebesar 10 dari 78,8 menjadi 86,4. Sebelum diberi tindakan peserta didik kesulitan memahami bacaan bahasa Jerman dikarenakan peserta didik sering kehilangan konsentrasi dalam membaca sebuah bacaan, kurang bersemangat menanggapi teks yang sedang dibahas dan rendahnya keaktifan membaca bahasa Jerman. Namun setelah siklus II dilaksanakan, peserta didik terlihat lebih aktif dalam membaca bahasa Jerman menggunakan metode PQ4R . Hal ini dapat dilihat dari tabel 18 dan gambar 2 yang menunjukkan bahwa nilai evaluasi keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik meningkat. Pernyataan peserta didik yang mendukung hal tersebut adalah “ Ya, penggunaan metode PQ4R ini enak, karena diterangin dulu, jadi bisa maksud. Kalau maksud jadi aktif untuk semakin semangat belajar bahasa Jerman. ” 2. Metode PQ4R mampu meningkatkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari antusiasme peserta didik dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jerman. Peserta didik belajar dalam konteks kemandirian dan tanggungjawab, sehingga mereka belajar tanpa beban dan terlihat lebih senang dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Peserta didik juga lebih aktif ketika diskusi dilaksanakan, mereka lebih banyak berinteraksi dengan temannya untuk memecahkan masalah yang ada, mereka juga lebih intensif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diberikan oleh temannya. 150 Kegiatan di kelas yang bersifat negatif seperti bergurau dengan teman satu bangku, mengerjakan tugas pelajaran selain bahasa Jerman, tidur-tiduran, dan mengobrol juga terlihat berkurang. Dari hasil angket refleksi yang diisi oleh peserta didik menunjukkan bahwa peserta didik memberikan tanggapan positif terhadap upaya yang telah ditempuh dalam siklus I dan siklus II. Berikut kutipan dari angket refleksi peserta didik yang mendukung pernyataan tersebut, “ Ya. Pengaruhnya jadi suka membaca bahasa Jerman karena dapat menambah wawasan tentang negara Jerman. ”. Tabel 19 dan gambar 3 menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dari peserta didik pada saat mengikuti pembelajaran membaca bahasa Jerman menggunakan metode PQ4R. Dari saran-saran yang dikemukakan oleh peserta didik dalam angket, peneliti dengan segala keterbatasan yang dimiliki hanya mampu mengupayakan tindakan yang sesuai dengan kemampuan peneliti dan guru sebagai kolaborator. Wawancara dengan guru menunjukkan bahwa penggunaan metode PQ4R sangat membantu peserta didik dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman. Metode tersebut memberikan suasana baru yang menyenangkan bagi peserta didik, sehingga mereka tidak bosan dalam belajar bahasa Jerman. Peserta didik yang memiliki nilai belum maksimal bukan berarti tidak mengalami peningkatan. Tolok ukur keberhasilan pemberian tindakan bukan hanya dilihat dari peningkatan nilai keterampilan membaca saja melainkan juga peningkatan pada aspek keaktifan dalam pembelajaran bahasa Jerman. 151 Karena hasil yang diperoleh yaitu dari prestasi keterampilan membaca dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran telah mencapai indikator sesuai yang diharapkan, maka guru dan peneliti memutuskan untuk tidak meneruskan ke siklus selanjutnya.

D. Tolok Ukur Keberhasilan

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 TEMANGGUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI.

5 45 268

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 2 BANGUNTAPAN BANTUL MELALUI MEDIA KOMIK.

3 8 368

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL MELALUI TEKNIK PORPE (PREDICT, ORGANIZE, REHEARSE, PRACTICE, EVALUATE).

5 28 357

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 TEMANGGUNG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR.

3 11 244

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Prambanan Klaten melalui Media Permainan Bahasa Bildgeschichte.

3 7 388

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA N 1 MUNTILAN MAGELANG MELALUI KARTUN.

1 4 198

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI BAHASA SMA N 2 WONOSARI GUNUNGKIDUL MELALUI MULTIMEDIA PREZI.

2 6 448

Upaya Peningkatan Keterampilan Membaca Teks Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Klaten Melalui Metode Cooperative Learning Tipe Cooperative Script.

1 7 312

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI BAHASA MAN PURWOREJO MELALUI TEKNIK CLUSTER.

3 8 398

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL MELALUI METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE.

2 5 399