10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoretik
1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Asing
Peranan bahasa sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan isi gagasan batin kepada orang
lain. Sehubungan dengan peran penting bahasa sebagai bagian dari komunikasi dalam kehidupan manusia, baik untuk kepentingan individu maupun lingkungan sosial. Bahasa
itu sendiri menurut Brown 2008: 6 bersifat sistematis dan merupakan seperangkat simbol manasuka. Bahasa sebagai simbol yang mengonvensionalkan pada makna yang
dirujuk. Meskipun bahasa berupa sistem lambang bunyi yang memiliki aturan tak
tertulis, seperti mengapa sesuatu itu disebut itu sementara sesuatu yang lain disebut ini, bahasa dapat digunakan untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.
Chaer 2007: 32 mengartikan bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasi diri. Begitu pula bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang disampaikan antar
masyarakat. Bahasa dapat berupa ungkapan dalam percakapan sehari-hari untuk
11 mengungkapkan maksud. Sebagai sebuah sistem, maka bahasa dapat digunakan untuk
bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri antar anggota masyarakat. Seperti yang diungkapkan Kridalaksana 2011: 24, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang
dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.
Bahasa adalah sarana perhubungan untuk komunikasi antar masyarakat berupa simbol manasuka, yang kemudian dipergunakan dalam berpikir dan menyampaikan
gagasan bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Seperti dijelaskan oleh Siahaan 2008: 1 bahwa bahasa adalah salah satu warisan manusia yang memainkan
peranan penting dalam kehidupan manusia itu sendiri, seperti dalam berpikir, menyampaikan gagasan, dan berkomunikasi dengan yang lainnya.
“Language is a
unique human inheritance that plays the very i
mportant role in human‟s life, such as in thinking, communicating ideas, and negotiating with the others”.
Bahasa asing dapat dikatakan sebagai bahasa yang dipelajari peserta didik di luar bahasa aslinya sendiri, baik itu dipelajari di sekolah formal atau di luar sekolah
informal. Bahasa asing adalah bahasa yang dipelajari oleh seseorang siswa di samping bahasa siswa sendiri Parera, 1993: 16.
Begitu pula bahasa asing memiliki arti bahasa yang bukan bahasa asli dari seorang penuturnya. Jadi dalam mempelajari bahasa asing akan lebih efektif apabila
peserta didik belajar secara langsung kepada pemilik bahasa asing tersebut
native speaker
. “
Eine Fremdsprache ist eine Sprache, die nicht die Muttersprache einer Person ist
” Hollman, 2010: 1.
12 Bahasa asing memiliki peran penting sebagai media dalam pertukaran informasi.
“The foreign language is the medium of communicate exchange; it carries information and allows reactions in a communicative context” Erdmenger, 2000: 20. Kutipan
tersebut mengandung pengertian bahwa bahasa asing adalah media pertukaran komunikasi, ini menyediakan informasi dan mempermudah berbagai reaksi dalam
konteks komunikatif. Bangsa Indonesia mempunyai politik bahasa nasional dengan menempatkan
kedudukan tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia pada posisi pertama, bahasa daerah pada posisi kedua, dan bahasa asing pada posisi ketiga. Di dalam hubungannya dengan
bahasa Indonesia dan bahasa daerah, bahasa-bahasa selain bahasa Indonesia dan bahasa Daerah adalah bahasa asing. Menurut Pasal 1 Angka 7 UU Nomor 24 Tahun 2009
Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan menetapkan bahwa bahasa asing adalah bahasa selain Bahasa Indonesia dan bahasa daerah.
Bahasa asing merupakan bahasa yang tidak diterapkan dalam kehidupan sehari- hari karena bahasa asing hanya digunakan untuk bepergian, komunikasi lintas budaya,
atau mata pelajaran di sekolah dan untuk menguasainya harus melalui pendidikan formal. Menurut Kamus Linguistik, bahasa asing
foreign language
adalah bahasa yang dikuasai oleh bahasawan, biasanya melalui pendidikan formal, dan yang secara
sosiokultural tidak dianggap bahasa sendiri Kridalaksana, 2011: 24. Bahasa asing tidak diterapkan dalam sehari-hari namun bahasa asing dapat
dikuasai melalui pendidikan formal, seperti sekolah yang menempatkan bahasa asing sebagai salah satu mata pelajaran. Peserta didik dibekali pengetahuan untuk
13 berkomunikasi dengan orang asing atau membaca bacaan yang berbahasa asing.
Adapun pengertian bahasa asing
foreign language
menurut Richard dan Schmidt 2002: 206 adalah sebagai berikut
Foreign language is a language which is not the native language of large number of people in a particular country or region, is not used as a medium of
instruction in school, and is not widely used as a medium of communication in government, media, etc. Foreign language are typically taught as school
subjects for the purpose of communicating with foreigners or for reading printed materials in the language.
Maksud pendapat di atas yaitu bahasa asing adalah bahasa yang bukan bahasa asli sejumlah besar orang di negara atau wilayah tertentu, tidak digunakan sebagai media
pengajaran di sekolah, dan tidak banyak digunakan sebagai media komunikasi dalam pemerintahan, media, dan lain-lain. Bahasa asing biasanya diajarkan sebagai mata
pelajaran di sekolah untuk berkomunikasi dengan orang asing atau untuk membaca bahan-bahan yang dicetak dalam bahasa asing tersebut.
Selain itu, untuk menguasai bahasa asing, peserta didik melakukan upaya pembiasaan diri dengan menggunakan bahasa asing yang dipelajari sebagai media
komunikasi, seperti yang dikemukakan oleh Butzkamm 1989: 79 “Eine Fremdsprache
lernt man nur dann als Kommunikationsmedium benutzen, wenn sie ausdrücklich und
genügend oft in dieser Funktion ausgeübt wird”. Kutipan di atas berarti bahwa bahasa asing dipelajari seseorang hanya sebagai media komunikasi, jika bahasa tersebut cukup
jelas dan cukup sering dilaksanakan dalam fungsinya. Pembelajar akan menguasai bahasa asing jika bahasa asing dibutuhkan untuk media dalam berkomunikasi. Dengan
demikian, dapat ditarik kesimpulan dari beberapa ahli di atas bahwa bahasa asing adalah
14 bahasa milik bangsa lain yang ingin dikuasai oleh peserta didik sebagai media untuk
berkomunikasi. Bahasa asing dipelajari oleh peserta didik di samping bahasa peserta didik itu
sendiri. Bahasa asing penting untuk dipelajari karena diharapkan peserta didik dapat mengetahui dan mempelajari tentang perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, dan
budaya-budaya dari negara lain. Untuk menguasai bahasa asing maka perlu adanya pembelajaran bahasa asing di sekolah.
Pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja dengan syarat kegiatan tersebut dilakukan secara sadar untuk mendapatkan ilmu. Pembelajaran
merupakan interaksi dua arah antara pendidik dengan peserta didik, yang di dalam prosesnya terjadi komunikasi yang intens dan terarah untuk mencapai target. Pada
dasarnya hakikat pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan peserta didiknya, mengarahkan interaksi peserta didik dengan sumber
belajar dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan Trianto, 2013: 17. Di sisi lain, pembelajaran juga merupakan aktivitas belajar yang terjadi pada diri
seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan melalui proses belajar, pengalaman mempelajari sesuatu dan panduan dalam pengkajian sesuatu yang menjadikan paham.
Pembelajaran adalah proses pemerolehan pengetahuan tentang subyek atau keterampilan dengan belajar, pengalaman, atau instruksi Brown, 2008: 8.
Pembelajaran penting bagi guru sebagai pengajar maupun peserta didik sebagai pembelajar. Sebagai pembelajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan harus aktif
mencari, menemukan, menganalisis, merumuskan, memecahkan, dan menyimpulkan
15 suatu masalah. Seperti yang dikemukakan oleh Hardjono 1988: 13 bahwa belajar
bahasa asing berarti mempelajari semua aspek bahasa yang satu sama lain merupakan kesatuan.
Pembelajar bahasa asing tidak hanya berkomunikasi langsung dengan penutur asli tetapi seharusnya juga mempelajari struktur dan kosakata.
“L
earning a second language is defined as acquiring the ability to use its structure within a general
vocabulary under essentially the conditions of normal communication among native
speaker at conversational speed” Lado, 1964: 38. Pengertian tersebut mengandung makna bahwa pembelajaran bahasa asing merupakan pemerolehan kemampuan untuk
menggunakan struktur mendalam sebuah kosakata umum di samping pentingnya komunikasi antara penutur asli pada proses komunikasi secara langsung percakapan.
Seseorang mempelajari bahasa asing dikarenakan bahasa tersebut tidak dipergunakan di lingkungannya namun bahasa asing tersebut dipelajari di sekolah
sebagai suatu mata pelajaran. Pembelajaran bahasa asing adalah proses mempelajari sebuah bahasa yang tidak dipergunakan sebagai bahasa komunikasi di lingkungan
seseorang Ghazali, 2013: 10. Dalam hal ini bahasa asing hanya dipelajari di sekolah terutama SMA, sebagai contoh bahasa Arab, bahasa Jerman, bahasa Jepang, bahasa
Prancis, dan bahasa asing lainnya. Keterlibatan dalam kegiatan belajar mengajar bahasa asing oleh pembelajar
bahasa merupakan suatu yang penting karena hal tersebut untuk memunculkan usaha dan keaktifan bagi pembelajar. Nunan 1999: 11 mengatakan bahwa pembelajar harus
banyak terlibat dalam kegiatan belajar mengajar bahasa asing. Dijelaskan juga oleh
16 Nunan 1999: 11, kegiatan belajar mengajar ditekankan pada keterlibatan pembelajar
agar memunculkan usaha, sehingga hasil belajar mengajar akan lebih baik dan maksimal.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa asing merupakan proses mempelajari bahasa milik bangsa lain oleh peserta didik
secara sadar dengan tujuan agar dapat berkomunikasi dengan orang asing atau membaca bahan-bahan yang dicetak dalam bahasa asing tersebut.
2. Hakikat Membaca Bahasa Asing