Assets RELATED PARTY TRANSACTIONS continued a.

PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Lampiran – 567 – Schedule 30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI lanjutan

30. RELATED PARTY TRANSACTIONS continued e.

Komitmen dan kontinjensi dari pihak berelasi

e. Commitments

and contingencies from related parties 2016 2015 Tagihan komitmen Commitment receivables Fasilitas pinjaman yang belum digunakan 4,041,750 2,757,000 Undrawn borrowing facilities Persentase terhadap jumlah fasilitas pinjaman yang belum Percentage of total undrawn digunakan 75.00 66.67 borrowing facilities Tagihan kontinjensi Contingent receivables Garansi yang diterima 14,321,433 11,848,768 Guarantees received Persentase terhadap jumlah Percentage of total guarantees garansi yang diterima 94.20 96.60 received Liabilitas kontinjensi Contingent payables Garansi yang diberikan 105,050 38,000 Guarantees issued Persentase terhadap jumlah Percentage of total guarantees garansi yang diberikan 2.27 0.91 issued 31. MANAJEMEN RISIKO 31. RISK MANAGEMENT Bank mengimplementasikan kebijakan manajemen risiko yang meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko reputasi dan risiko stratejik. The Bank implements risk management policy which covers credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, compliance risk, reputation risk and strategic risk. Bisnis Bank mencakup aktivitas dalam pengambilan risiko dengan fokus tertentu dan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko Bank adalah mengidentifikasi, menilai, mengukur, memantau dan memitigasi semua risiko yang ada di Bank. Dengan demikian, Bank dapat mengelola semua risiko yang telah teridentifikasi dengan baik dan alokasi modal dapat ditentukan. Untuk terus mendukung pertumbuhan bisnis dan menunjang persaingan, Bank secara berkelanjutan memperkuat infrastruktur pada risiko kredit dan melakukan kaji ulang kebijakan dan sistem manajemen risiko Bank untuk menyesuaikan dengan perubahan peraturan, kondisi pasar dan praktek terbaik yang ada. The Bank’s business involves taking activity in a targeted manner and managing them professionally. The core functions of the Bank’s risk management are to identify, assess, measure, monitor and mitigate all key risks of the Bank. Hence, risk positions are managed and capital allocation is determined. To support the business growth and remain competitive in the market, Bank continues to strengthen its risk management framework and regularly reviews its risk management policies and systems to reflect changes in regulations, market condition, and best practices in the market. Pengelolaan risiko Bank mengacu pada kebijakan dan kerangka kerja, struktur manajemen, perangkat dan proses yang telah didefinisikan dengan jelas. The Bank manages the risk in accordance with the clearly-defined policies and framework, management structure, tools and processes. PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Lampiran – 568 – Schedule 31. MANAJEMEN RISIKO lanjutan

31. RISK MANAGEMENT continued

Pengelolaan risiko yang efektif diterapkan, sehingga praktek-praktek yang sehat tertanam pada sistem utama dan proses bisnis yang ada di Bank, dimana pengelolaan risiko merupakan tanggung jawab dari semua pegawai pada semua level di organisasi. Bank juga menerapkan budaya manajemen risiko yang kuat dan proaktif atas risiko, yang mana merupakan fundamental di dalam mencapai konsistensi dan efektifnya pengelolaan risiko. Effective risk management is adopted, hence, the sound practices are embedded in the Bank’s core systems and business processes, in which managing risk is a responsibility of all employees at all levels in the organisational hierarchy. The Bank also adopts a strong and proactive risk awareness mindset, which is fundamental in attaining consistent and effective risk management. Risiko yang berasal dari instrumen keuangan yang dihadapi oleh Bank adalah risiko keuangan, terutama termasuk risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko operasional. The risks arising from financial instruments to which the Bank exposes are financial risks, which include particularly credit risk, liquidity risk, market risk and operational risk.

a. Risiko kredit

a. Credit risk

Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika nasabah, klien atau rekanan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Bank. Risiko kredit berasal dari kredit yang diberikan kepada debitur dan risiko kredit dari credit enhancement seperti derivatif, garansi, letters of credit, endorsement dan akseptasi. Credit risk is the risk of financial loss, should any of the customers, clients or market counterparties fail to fulfill their contractual obligations to the Bank. Credit risk arises from debtor and risk from credit enhancement such as derivative, guarantees, letters of credit, endorsements and acceptances. Bank menerapkan proses manajemen risiko kredit yang dilakukan secara disiplin dengan mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses manajemen bisnis dengan tetap mempertahankan independensi dan integritas penilaian risiko kredit. Bersamaan dengan itu, pengelolaan portofolio dan risiko kredit merupakan tanggung jawab dari Komite Manajemen Risiko. The Bank adopts a disciplined credit risk management process which integrates risk management into the business management process, while preserving the independence and integrity of credit risk assessment. At the same time, portfolio management and credit risk is the responsibility of the Risk Management Committee. Prinsip yang diterapkan oleh Bank untuk menjalankan aktivitas manajemen risiko kredit didasarkan pada kebijakan risiko kredit yang mencakup persyaratan peraturan Bank Indonesia dan juga kebijakan-kebijakan internal. Kebijakan internal direvisi secara berkala agar sejalan dengan perubahan- perubahan dalam peraturan, lingkungan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi karena pertumbuhan bisnis Bank dan kondisi ekonomi global. The principle of which the Bank conducts their credit risk management activities is governed by credit risk policy that incorporates Bank Indonesia’s regulatory requirements as well as internal policies. Internal policies are revised periodically to reflect changes in the regulatory requirements, business environment and changes resulting from the Bank’s business growth and global economic condition.