PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
Lampiran – 569 – Schedule 31. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
31. RISK MANAGEMENT continued a.
Risiko kredit lanjutan a.
Credit risk continued
i Pengukuran risiko kredit
i Credit risk measurement
Estimasi terhadap eksposur kredit adalah proses yang kompleks dan memerlukan
penggunaan model, dimana nilai dari suatu
produk bervariasi
tergantung dengan perubahan pada variabel-variabel
pasar, arus kas masa depan dan rentang waktu. Penilaian risiko kredit atas suatu
portofolio aset
memerlukan estimasi-
estimasi lebih lanjut, seperti kemungkinan terjadinya
wanprestasi dan
rasio kerugian.
The estimation of credit exposure is complex and requires the use of models,
as the value of a product varies with changes in market variables, expected
cash flows and the passage of time. The assessment of credit risk of a portfolio of
assets entails further estimations as to the likelihood
of defaults
occurring and
associated loss ratios.
Bank telah
mengembangkan model
peringkat kredit
baik untuk
kredit korporasi
maupun konsumsi
yang menggunakan judgmental credit models
dan statistical
credit models
untuk mendukung kuantifikasi dari risiko kredit.
Model peringkat dan skor ini digunakan untuk keseluruhan portofolio kredit utama
dan membentuk basis untuk mengukur risiko
wanprestasi. Selain
itu pada
pembiayaan kredit korporasi, Bank telah mengembangkan model peringkat kredit
yang disesuaikan dengan segmentasi bisnis yaitu untuk korporasi dan SME.
Peringkat kredit untuk pembiayaan pada segmen
konsumsi, Bank
telah mengembangkan model skor.
The Bank has developed and adopted credit rating systems for Corporate and
Consumer loan,
judgmental credit
models and statistical credit models to support the quantification of the credit
risk. These rating and scoring models are in use for all key credit portfolios and
form the basis for measuring default risks. The Bank has established credit
rating for each Corporate and SME segments. Credit scoring system has
also being established for consumer loan.
Dalam mengukur
risiko kredit
untuk pinjaman
yang diberikan,
Bank mempertimbangkan tiga komponen: i
estimasi kerugian
saat debitur
atau rekanan tidak dapat memenuhi kewajiban
kontraktualnya probability of default - PD yang dihasilkan melalui kombinasi
penilaian baik dengan menggabungkan faktor finansial maupun bukan finansial;
ii estimasi tingkat eksposur saat debitur atau
rekanan tidak dapat
memenuhi kewajibannya,
baik pada
posisi on
balance sheet maupun off balance sheet exposure at default - EAD; dan iii
estimasi kerugian yang harus ditanggung oleh Bank atas kewajiban yang telah
wanprestasi loss given default - LGD. Model
ini dikaji
secara berkala
untuk memantau tingkat akurasi, relatif terhadap
kinerja aktual
dan diubah
jika diperlukan untuk mengoptimalisasi
keefektifitasannya. In measuring the credit risk of loans,
whereby the
Bank considers
three components:
i estimation
of the
exposure when a debtor or counterpart could not fulfilled on its contractual
obligations probability of default - PD which generated through the combined
assessment of the financial and non- financial factors; ii estimate loss of the
exposure when a debtor could not fulfill their obligation, both that on balance
sheet and off balance sheet exposure at
default -
EAD; and
iii loss
estimation on the default obligation which Bank should bear loss given
default - LGD. The models are reviewed to monitor their robustness relative to
actual performance and amended as necessary
to optimise
their effectiveness.
PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
Lampiran – 570 – Schedule 31. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
31. RISK MANAGEMENT continued a.
Risiko kredit lanjutan a.
Credit risk continued
i Pengukuran risiko kredit lanjutan
i Credit risk measurement continued
Kewenangan tertinggi
pemutus kredit
terdapat pada Komite Kredit sebagai penerapan konsep four eyes principle dan
menyetujui pemberian kredit pada skala besar serta kompleks. Hal ini memberikan
keseimbangan dalam pengarahan dan juga mempertimbangkan hal-hal yang
perlu
diperhatikan baik
dari dalam
kualitas kredit yang diajukan maupun keputusan kredit yang diambil. Selain itu,
Bank telah melakukan kaji ulang atas delegasi
kewenangan kredit.
Kewenangan kredit secara formal telah didelegasikan
kepada manajer
risiko kredit
sesuai dengan
kualifikasi, pengalaman
di bidang
risiko kredit,
kemampuan yang
sudah teruji
dan integritas untuk mengevaluasi risiko dan
imbalan berkaitan dengan persetujuan transaksi kredit.
The highest approving authority credit is Credit Committee as a realisation of the
four eyes principle concept and to approve big tickets credit as well complex credit.
This will allow for a balanced view and also highlight any concerns that either
side may have over quality of applications submitted or of decision taken. Moreover,
Bank has also reviewed the Delegation of Authority.
Credit authority
is formally
delegated to credit risk managers with the appropriate
qualification, credit
experience, proven ability and integrity to properly evaluate the risks and rewards
involved in
the approval
of credit
transactions.
Fungsi pengendalian kredit memastikan bahwa
risiko kredit
dilakukan dan
dijalankan sesuai dengan kebijakan kredit yang
diterapkan oleh
Bank. Fungsi
bagian ini juga memastikan bahwa proses aktivasi
limit yang
telah disetujui
dilakukan secara memadai, persetujuan diberikan untuk hal-hal yang melebihi
batas yang ditentukan serta pengecualian terhadap kebijakan, dan juga memantau
kepatuhan
terhadap standar
kredit danatau perjanjian kredit yang telah
ditetapkan oleh
manajemen danatau
regulator. Credit control functions ensure that credit
risks are being taken and maintained in compliance with bank-wide credit policies.
These functions ensure proper activation of
approved limits,
appropriate endorsement of excesses and policy
exceptions, and also monitor compliance with
credit standards
andor credit
covenants established by management andor regulators.
Bank melakukan kaji ulang risiko kredit secara independen dan berkala terhadap
eksposur kredit dan proses penilaian manajemen risiko kredit. Tim ini secara
independen
juga melakukan
validasi terhadap internal proses pemeringkatan
risiko kredit secara tahunan. Peninjauan ulang ini memberikan penilaian yang
obyektif dan
tepat waktu
mengenai efektifitas
praktek-praktek manajemen
risiko kredit kepada manajemen senior Bank.
An independent Credit Risk Review team conducts
regular reviews
of credit
exposure and
judgmental credit
risk management processes. It also conducts
independent validation of internal credit risk rating process on an annual basis.
These reviews provide objective and timely assessments of the effectiveness of
credit management practices for senior management of the Bank.