PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
Lampiran – 525 – Schedule 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
AKUNTANSI YANG
PENTING lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
h. Penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain h.
Placements with Bank
Indonesia and
other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam
bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia FASBI, call money, sertifikat deposito yang
dapat dinegosiasi dan lain-lain. Placements with Bank Indonesia and other
banks represent placements in the form of Bank Indonesia Deposit Facility FASBI, call
money, negotiable certificate of deposits and others.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai aset keuangan
dalam kelompok
diperdagangkan dan
pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntasi atas
aset keuangan
dalam kelompok
diperdagangkan dan pinjaman yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as financial assets held
for trading and loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of
financial assets held for trading and loans and receivables.
i. Efek-efek dan Obligasi Pemerintah
i. Marketable securities and Government
Bonds Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Surat
Perbendaharaan Negara
SPN, obligasi
korporasi, wesel ekspor dan medium term notes.
Marketable securities consist of Treasury Bills SPN, corporate bonds, export bills and
medium term notes.
Obligasi Pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan
oleh Pemerintah
Republik Indonesia yang dibeli dari pasar.
Government Bonds represent bonds issued by the Government of the Republic of
Indonesia purchased from the market.
Efek-efek dan
Obligasi Pemerintah
diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, tersedia untuk
dijual, dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan
akuntasi atas aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan
pinjaman yang diberikan dan piutang. Marketable
securities and
Government Bonds are classified as financial assets held
for trading, available-for-sale, and loans and receivables.
Refer to
Note 2c
for the
accounting policy of financial assets held for trading, available-for-sale and loans and
receivables.
j. Instrumen keuangan derivatif
j. Derivative financial instruments
Dalam melakukan usaha bisnisnya, Bank melakukan transaksi instrumen keuangan
derivatif seperti kontrak tunai dan berjangka mata uang asing, kontrak opsi mata uang
asing, interest rate swaps, dan cross currency swaps.
In the normal course of business, the Bank enters into transactions involving derivative
financial instruments
such as
foreign currency spot and forward contracts, foreign
currency options, interest rate swaps, and cross currency swaps.
Derivatif pada awalnya diakui sebesar nilai wajar
pada tanggal
kontrak derivatif
disepakati dan selanjutnya diukur kembali sebesar nilai wajarnya.
Derivatives are initially recognised at fair value on the date a derivative contract is
entered into
and are
subsequently remeasured at their fair values.
PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
Lampiran – 526 – Schedule 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
AKUNTANSI YANG
PENTING lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
j. Instrumen keuangan derivatif lanjutan
j. Derivative
financial instruments
continued Tagihan
derivatif disajikan
sebesar keuntungan
yang belum
direalisasi dari
kontrak derivatif, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Liabilitas derivatif
disajikan sebesar
kerugian yang
belum direalisasi dari kontrak derivatif.
Derivative receivables are presented at the amount of unrealised gain from derivative
contracts, less allowance for impairment losses. Derivative payables are presented at
the amount of unrealised loss from derivative contracts.
Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, sedangkan liabilitas derivatif
diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan dalam kelompok diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi. Lihat Catatan 2c untuk
kebijakan akuntansi
untuk aset
keuangan dan liabilitas keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi. Derivative
receivables are
classified as
financial assets at fair value through profit or loss, meanwhile derivative payables are
classified as financial liabilities at fair value through profit or loss. Refer to Note 2c for the
accounting policy of financial assets and liabilities at fair value through profit or loss.
k. Tagihan dan liabilitas akseptasi
k. Acceptance receivables and payables
Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat
Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Acceptance receivables are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for
the accounting
policy of
loans and
receivables. Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c
untuk kebijakan
akuntansi atas
liabilitas keuangan
yang diukur
dengan biaya
perolehan diamortisasi. Acceptance
payables are
classified as
financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2c for the accounting policy for financial
liabilties at amortised cost.
l. Pinjaman yang diberikan
l. Loans
Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan
dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam dengan
debitur yang
mewajibkan debitur
untuk melunasi utang berikut bunganya setelah
jangka waktu tertentu. Loans represent the provision of cash or
cash equivalent based on agreements with borrowers, where borrowers are required to
repay their debts
with interest
after a specified period.
Kredit sindikasi dinyatakan sebesar saldonya sesuai dengan porsi kredit yang risikonya
ditanggung oleh Bank. Syndicated
loans are
stated at
their outstanding balances in proportion to the
risks borne by the Bank. Kerugian
yang mungkin
timbul dari
restrukturisasi kredit diakui dalam bentuk cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman
yang diberikan
diklasifikasikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas
pinjaman yang diberikan dan piutang. The
potential loss
arising from
credit restructuring is accounted in the allowance
for impairment losses. Loans are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for
the accounting
policy of
loans and
receivables.