Interest income and expense

PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Lampiran – 535 – Schedule 3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS continued

b. Menentukan

nilai wajar instrumen keuangan lanjutan

b. Determining

fair values of financial instruments continued Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar mungkin kurang obyektif dan membutuhkan berbagai pertimbangan manajemen tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tersebut. For financial instruments that are traded infrequently and a lack of price transparency, fair value might less objective and requires varying degrees of management’s judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.

c. Imbalan pensiun

c. Pensions

Imbalan pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuaria. Perhitungan aktuaria menggunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain- lain lihat Catatan 2r dan 21. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi nilai liabilitas pensiun. Pensions are determined based on actuarial valuation. The actuary valuation involves making assumptions about discount rate, expected rate of return investments, future salary increases, mortality rate, resignation rate and others refer to Note 2r and 21. Any changes in those assumptions will impact to the pension liabilities balance. Asumsi yang digunakan untuk menentukan bebanpendapatan bersih untuk imbalan pensiun termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasi yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga Obligasi Pemerintah yang memiliki jangka waktu hingga jatuh tempo yang serupa dengan jangka waktu liabilitas pensiun yang terkait. The assumptions used in determining the net costincome for pensions include the discount rate. The Bank determines the appropriate discount rate at the end of each reporting date. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Bank considers the interest rates of Government Bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liabilities. Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkan pada informasi historis atas tingkat kenaikan gaji sebelumnya, tingkat inflasi dan menyesuaikannya dengan perencanaan bisnis masa datang. Annual salary increment rate determined based on historical information of previous salary increment rate, inflation rate and adjusts it for future business plans. Asumsi tingkat mortalita telah didasarkan pada tabel mortalita yang sesuai yang dihitung dengan menggunakan metode aktuaria yang diterima secara umum. Mortality rate assumption is based on the appropriate mortality table which is calculated using actuarial method and generally accepted. Asumsi utama liabilitas pensiun lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Other key assumptions for pension obligations are based in part on current market conditions. PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Lampiran – 536 – Schedule 4. KAS 4. CASH 2016 2015 Rupiah 137,498 101,238 Rupiah Mata uang asing 110,573 73,594 Foreign currencies 248,071 174,832 Kas dalam mata uang asing terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Dolar Singapura dan Dolar Australia. Cash in foreign currencies are denominated in United States Dollar, Singapore Dollar and Australian Dollar. Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk kas pada ATM Automatic Teller Machine sejumlah Rp 5.519 pada tanggal 31 Desember 2016 2015: Rp 4.015. The Rupiah balance includes cash in ATMs Automatic Teller Machine amounting to Rp 5,519 as at 31 December 2016 2015: Rp 4,015.

5. GIRO PADA BANK INDONESIA

5. CURRENT

ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA 2016 2015 Rupiah 2,085,719 2,284,810 Rupiah Dolar Amerika Serikat 1,812,831 1,792,860 United States Dollar 3,898,550 4,077,670 Giro Wajib Minimum GWM dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah: As at 31 December 2016 and 2015, the minimum statutory reserves in Rupiah and United States Dollar are: 2016 2015 Rupiah Rupiah - GWM Utama 6.50 7.50 Primary Statutory Reserves - - GWM Sekunder 20.92 11.89 Secondary Statutory Reserve - Mata uang asing 8.07 8.54 Foreign currency Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank telah memenuhi kewajiban pemenuhan GWM pada Bank Indonesia baik dalam Rupiah maupun dalam mata uang asing. As at 31 December 2016 and 2015, the Bank has fulfilled the minimum statutory reserves requirement in Bank Indonesia for both Rupiah and foreign currency.

6. GIRO PADA BANK LAIN

6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS

Giro pada bank lain yang berelasi diungkapkan pada Catatan 30b. Current accounts with other banks from related parties are disclosed in Note 30b.

a. Berdasarkan mata uang

a. By currency

2016 2015 Rupiah Rupiah - Pihak berelasi 428 55 Related parties - - Pihak ketiga 83,749 75,778 Third parties - Mata uang asing Foreign currencies - Pihak berelasi 233,721 107,968 Related parties - - Pihak ketiga 932,016 443,815 Third parties - 1,249,914 627,616