141 ini menguatkan keakuratan penggunaan pangsa pengeluaran pangan sebagai indikator
ketahanan pangan yang salah satu cirinya adalah respon terhadap kondisi perekonomian, kebijakan dan program pembangunan.
5.5. Ringkasan Hasil
Secara nasional pangsa pengeluaran pangan penduduk Indonesia masih cukup besar yaitu 60.52. Jika dirinci berdasarkan: 1 kelas pendapatan, besarnya 66.76
pada kelompok penduduk berpendapatan rendah, 60.47 pada kelompok penduduk berpendapatan sedang, dan 48.16 pada kelompok penduduk berpendapatan tinggi;
2 wilayah, besarnya 65.86 pada penduduk di pedesaan dan 54.02 pada penduduk di perkotaan; dan 3 kepulauan, besarnya 61.52 di luar Jawa dan 59.11 di Jawa.
Pangsa pengeluaran pangan berhubungan erat dengan tingkat konsumsi energi dan protein dengan arah yang berlawanan dengan koefisien korelasi antara 0.54 –
0.95. Pada penduduk kelompok pendapatan tinggi hubungan tersebut makin merenggang. Pangsa Pengeluaran pangan juga berhubungan dengan skor Pola Pangan
Harapan sebagai refleksi keanekaragaman pangan, dan PDRB provinsi di Indonesia yang merupakan refleksi aksesibilitas terhadap pangan, dengan arah yang berlawanan.
Pada awal periode pembangunan 1969-1981 kelompok penduduk berpendapatan tinggi lebih banyak menerima manfaat pembangunan yang dilakukan
pemerintah dibandingkan kelompok penduduk berpendapatan sedang dan rendah. Hal itu terlihat dari kecuraman grafik dinamika pangsa pengeluaran pangan pada periode
itu. Selanjutnya pada periode 1981-2002 senjang kesejahteraan antar kelompok masyarakat bersifat stagnan. Ini terlihat dari stabilnya fluktuasi grafik masing-masing
kelas pendapatan. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 menyebabkan meningkatnya pangsa pengeluaran pangan penduduk dan kemudian turun kembali
setelah ada kebijakan dan program pemulihan yang dilakukan pemerintah saat itu. Ini
142 berarti pangsa pengeluaran pangan respon terhadap perubahan kondisi perekonomian,
kebijakan dan program yang dilakukan. Pada bab berikut akan dikaji apakah memang benar bahwa kebijakan yang
dilakukan pemerintah selama ini, terutama kebijakan harga pangan berpengaruh atau tidak kepada ketahanan pangan. Jika berpengaruh apakah pengaruh kebijakan
tersebut efektif. Selain kebijakan harga pangan, faktor apa lagi yang mempengaruhi ketahanan pangan di Indonesia.
143
VI. EFEKTIVITAS KEBIJAKAN HARGA PANGAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN