Pendekatan dan Kerangka Analisis

93

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Pendekatan dan Kerangka Analisis

Secara umum analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan ekonometrika. Metoda dan teknik apa yang digunakan tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dan jenis data yang dianalisis. Selain itu digunakan juga pendekatan deskriptif dengan teknik grafik. Untuk menjawab tujuan penelitian, analisis yang dilakukan dapat dikelompokkan menjadi tiga blok dalam satu kerangka analisis. Ketiga blok tersebut bukanlah merupakan suatu sistem yang terkait dalam satu model, akan tetapi merupakan tahapan analisis. Dimana informasi yang diperoleh dalam tiap tahapan diperlukan untuk menjustifikasi pentingnya kenapa analisis tahap berikutnya perlu dilakukan. Pertama, analisis tentang pangsa pengeluaran pangan terhadap pengeluaran total. Pada tahap ini, dengan formula matematika sederhana ingin ditunjukkan berapa besar pangsa pengeluaran pangan penduduk Indonesia. Kemudian dengan pendekatan ekonometrika ingin diketahui seberapa erat hubungan pangsa pengeluaran pangan dan ketahanan pangan. Ketahanan pangan diproksi dengan ketersediaan energi dan protein, konsumsi energi dan protein, keanekaragaman pangan skor Pola Pangan Harapan, dan PDRB provinsi di Indonesia. Jika terdapat hubungan yang erat antara pangsa pengeluaran pangan dan beberapa variabel proksi ketahanan pangan maka pangsa pengeluaran pangan dapat dijadikan suatu indikator komposit untuk menggambarkan ketahanan pangan. Selanjutnya dengan menggunakan data 34 tahun terakhir dianalisis dinamika pangsa pengeluaran pangan sebagai proksi dari tingkat kesejahteraan untuk menggambarkan 94 dampak pembangunan yang dilakukan selama ini. Hasil analisis tahap awal diharapkan dapat menjawab tujuan pertama dan kedua penelitian ini. Tahap kedua, berdasarkan informasi pada tahap pertama dapat diketahui seberapa penting perhatian terhadap masalah pangan. Makin besar pangsa pengeluaran pangan ketahanan pangan semakin menurun, dan sebaliknya. Jika pangsa pengeluaran pangan masih relatif besar, maka masalah pangan masih dianggap penting dan diperlukan peran pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan. Selama ini peran pemerintah terhadap masalah pangan dianggap cukup besar. Peran tersebut antara lain dalam bentuk kebijakan harga pangan. Untuk mengetahui seberapa efektif peran yang dilakukan selama ini perlu dianalisis apakah kebijakan harga pangan berpengaruh terhadap ketahanan pangan. Untuk memperkaya analisis perlu juga diketahui faktor lain yang berpengaruh terhadap ketahanan pangan. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan analisis dengan pendekatan ekonometrika. Hasil analisis tahap kedua diharapkan dapat menjawab tujuan ketiga pada penelitian ini . Berdasarkan hasil analisis tahap pertama dan kedua, pada tahap ketiga perlu dilakukan analisis secara makro. Analisis ini ingin mengetahui apakah kebijakan untuk mendukung ketahanan pangan yang dilakukan memberikan dampak terhadap stabilitas ekonomi makro. Untuk menajamkan hasil analisis, tahap selanjutnya adalah perlu diketahui seberapa besar pengaruh kebijakan harga pangan terhadap variabilitas variabel kunci ekonomi makro dan sebaliknya seberapa besar pengaruh kebijakan makro terhadap variabilitas kebijakan harga pangan. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan pendekatan ekonometrika . Hasil analisis tahap ketiga diharapkan dapat menjawab tujuan penelitian yang keempat dan kelima. Tahapan kerangka analisis yang dilakukan dapat diilustrasikan pada Gambar 18. Pada pangsa pengeluaran pangan yang masih relatif besar kebijakan pemerintah diperlukan untuk mencapai ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi makro. Efek 95 kebijakan tersebut dapat tercermin dari perubahan pangsa pengeluaran pangan yang mengindikasikan ketahanan pangan dan menggambarkan keeratan masalah pangan dengan inflasi sebagai gambaran stabilitas ekonomi makro. Secara langsung kebijakan harga pangan, seperti operasi pasar, dapat juga mempengaruhi ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi makro. Kebijakan harga pangan yang ditujukan untuk meningkatkan ketahanan pangan tanpa pengendalian dapat memberikan dampak instabilitas ekonomi makro. Gambar 18. Tahapan dan Kerangka Analisis Keterangan: Keterkaitan yang tidak dianalisis Keterkaitan yang dianalisis

4.2. Spesifikasi Model