207 Tabel 27. lanjutan
Sumber Guncangan
Variabel Endogen
Triwulan Ke
depan Inflasi
Kebijakan Harga Pangan
Nilai Tukar
Pengangguran Penawaran
Uang PDB
Suku Bunga
Investasi BOT
0 1.00 0.29 0.66 98.04
0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 1 1.20 0.97 2.43
94.13 0.93
0.22 0.01 0.02 0.10 4 1.11 1.20 4.14
84.24
7.18
0.30 0.20 0.76 0.86 8 0.99 0.78 5.64
78.84 10.09
0.31 0.41 1.73 1.21 12 1.06 0.66 5.49
77.07
11.45
0.35 0.54 2.05 1.34 20 1.29 0.48 6.10
74.93
12.43
0.31 0.66 2.39 1.42 Pengang-
guran
35 1.37 0.38 6.41 73.70
13.05 0.29 0.72 2.59 1.48
1.61 10.86
8.15 0.73 78.65
0.00 0.00
0.00 0.00
1 9.82
11.25 5.29
0.73 68.52 3.96
0.08 0.13
0.22 4
28.42
7.75
6.63
0.25 47.67 6.47
0.23 1.90
0.69 8
22.23 4.36
15.67 0.13 46.46
8.54 0.51
1.19 0.90
12
17.70
4.78
14.59
0.15 51.17 8.18
0.85 1.37
1.21 20
14.98 5.44
12.76 0.14 54.89
7.89 1.08
1.64 1.19
Penawaran Uang
35
12.93
5.68
11.89
0.13 57.39 7.78
1.23 1.76
1.21
21.62 1.68
1.78 0.10 3.54
71.29 0.00
0.00 0.00
1
43.53
0.99
2.68
0.12 6.57 45.22
0.07 0.05
0.77 4
37.38 5.50
13.66 0.50 3.17
36.72 0.22
0.30 2.54
8
34.10
7.00
18.68
0.59 2.15 35.25
0.21 0.34
1.69 12
32.39 7.41
20.49 0.60 1.75
35.43 0.18
0.32 1.45
20
31.38
7.66
21.38
0.61 1.45 35.80
0.15 0.28
1.31 PDB
35 30.63
7.86 22.11
0.61 1.24 35.96
0.13 0.25
1.20
208 Tabel 27. lanjutan
Sumber Guncangan
Variabel Endogen
Triwulan Ke
depan Inflasi
Kebijakan Harga Pangan
Nilai Tukar
Pengangguran Penawaran
Uang PDB
Suku Bunga
Investasi BOT
0.95 0.32
15.32 4.49 0.79
1.92 76.22
0.00 0.00
1
75.13
0.13
5.33
1.24 0.11 0.94
16.93 0.00
0.20 4
58.80 3.63
8.42 1.08 1.13
2.02 18.59
2.47 3.86
8 40.71
2.99 24.68
1.45 1.14 2.67
20.12 2.85
3.38 12
35.21
2.40
30.20
1.30 1.19 2.43
20.37 2.32
4.59 20
31.25 1.92
32.22 1.28 1.20
1.99 22.71
2.20 5.22
Suku Bunga
35
26.52
1.36
35.43
1.27 1.22 1.64
24.80 1.98
5.78
0.04 0.78 5.70 0.30 4.73 1.06 0.03
87.36 0.00
1
8.79
0.80 6.32 0.25 3.90 3.51 0.26 66.67
9.49
4 15.84
1.82 5.81 1.34 4.09 11.18 0.55
45.82 13.55
8
18.44
2.93 3.84 1.21 4.31 14.17 0.50
39.37
15.25
12 18.08
3.21 2.95 1.07 4.25 15.07 0.45
37.92 17.01
20
18.11
3.33 2.12 0.93 3.99 15.90 0.42
36.63
18.56
Investasi
35 18.19
3.48 1.42 0.85 3.80 16.66 0.39
35.43 19.77
0 0.06 0.01 9.15 3.25 0.85 3.48 1.35 3.75
78.09
1 2.61 0.28 7.18 3.66 5.77 9.32 1.01 4.53
65.65
4 2.73 0.75 4.72 5.39 26.77 7.76 0.52 7.54
43.83
8 2.89 1.28 3.21 6.89 36.61 5.86 0.34
10.76 32.16
12 2.37 1.39 3.07 7.29 41.02 4.94 0.31
11.76 27.86
20 1.72 1.82 2.26 7.50 44.56 4.55 0.29
13.10
24.21 BOT
35 1.36 2.05 1.78 7.71 46.93 4.22 0.28
13.95 21.72
VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan
1. Pangsa pengeluaran pangan layak dijadikan indikator ketahanan pangan karena
mempunyai hubungan yang erat dengan berbagai ukuran ketahanan pangan yaitu tingkat konsumsi, keanekaragaman pangan, dan pendapatan serta memiliki ciri
dapat diukur dengan angka, cukup sederhana untuk memperoleh dan menafsirkannya, objektif, dan responsif terhadap perubahan-perubahan akibat
adanya perubahan kondisi perekonomian, kebijakan dan program pembangunan. 2.
Ketahanan pangan individu tidak hanya ditentukan oleh akses fisik dan ekonomi seseorang, tetapi ditentukan juga oleh akses informasi yang direfleksikan oleh
tingkat pendidikan, kesadaran hidup sehat, pengetahuan tentang gizi, pola asuh dalam keluarga, dan gaya hidup.
3. Pembangunan yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk pada
periode 1969-1981 manfaatnya lebih banyak diterima oleh kelompok penduduk yang berpendapatan tinggi dibandingkan kelompok penduduk berpendapatan
sedang dan rendah. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan pada indikator pangsa pengeluaran pangan dua kelompok ini yang masih relatif tinggi dibandingkan
penduduk kelompok berpendapatan tinggi dan perbedaan tersebut stabil sejak periode 1981-2002.
4. Baik jangka pendek mapun jangka panjang kebijakan harga pangan yang terdiri
dari kebijakan harga input, kebijakan harga output, dan kebijakan harga input- output yang dilakukan selama ini tidak efektif meningkatkan ketahanan pangan.
Hal itu diindikasikan oleh lemahnya respon ketahanan pangan terhadap perubahan kebijakan harga input, kebijakan harga output, dan kebijakan harga input-output;
ketiga kebijakan tersebut masih terfokus pada padi-padian; dan bukti yang