89 kebijakan; konsistensi pelaksanaan kebijakan; antisipasi pihak sasaran kebijakan;
dukungan dana untuk implementasi dan pengawasan pelaksanaan kebijakan, perangkat hukum dan kelembagaan.
Dalam penelitian ini ada dua ukuran yang digunakan dalam menilai efektivitas kebijakan harga pangan. Pertama, untuk menilai efektivitas kebijakan harga pangan
terhadap ketahanan pangan yang digunakan analisis dengan Error Correction Model digunakan tingkat signifikansi dan nilai elastisitas variabel tersebut terhadap variabel
ketahanan pangan. Jika variabel kebijakan harga pangan secara statistik signifikan mempengaruhi ketahanan pangan dan nilai elastisitasnya lebih besar dari satu maka
dikatakan kebijakan harga pangan efektif meningkatkan ketahanan pangan. Kedua, untuk menilai efektivitas kebijakan harga pangan terhadap stabilitas
ekonomi makro diukur dari seberapa besar peran guncangan kebijakan harga pangan terhadap variabilitas variabel ekonomi makro yaitu inflasi, pertumbuhan ekonomi,
pengangguran dan neraca perdagangan. Makin besar peran dalam persen guncangan kebijakan harga pangan relatif dengan guncangan lain terhadap suatu variabel
endogen maka dapat dikatakan kebijakan harga pangan semakin efektif. Untuk melihat hal tersebut digunakan metode FEVD Forecast Error Variance
Decomposition .
3.3. Bagan Alur Pemikiran
Penelitian ini terdiri dari tiga bagian yang saling terkait, yaitu pangsa pengeluaran pangan penduduk; ketahanan pangan; dan stabilitas ekonomi makro.
Keterkaitan tersebut diilustrasikan dalam Gambar 17. Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, diperlukan dua prasyarat
penting. Pertama, ketahanan pangan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sebagai pelaku dan sasaran dari tujuan pembangunan nasional itu sendiri.
90 Kedua, stabilitas ekonomi makro untuk menjamin kepastian berinvestasi sehingga
mampu menggerakkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja.
Gambar 17. Keterkaitan Kebijakan Harga Pangan dengan Ketahanan Pangan dan Stabilitas Ekonomi Makro
Kebijakan Harga Pangan: subsidi input ; subsidi output ; perdagangan
Stabilisasi Harga Pangan
Tujuan Pembangunan Nasional
Ketahanan Pangan
Stabilitas
Pangsa Pengeluaran Pangan Besar
Pasar Lokal
Fluktuasi Harga Pangan
Pasar Internasional
91 Untuk kasus Indonesia, diduga sebagian besar masyarakat masih
mengeluarkan sebagian besar pendapatannnya untuk belanja pangan sehingga pangsa pengeluaran pangan masih cukup besar. Dengan demikian tingkat harga pangan
diduga masih menentukan tingkat ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi makro. Pasar lokal produk pangan yang sifatnya musiman menyebabkan fluktuasi
harga dan pasar internasional produk pangan yang relatif tipis thin market serta setiap negara lebih mementingkan kebutuhan domestik menyebabkan harga di pasar
internasional sangat sensitif jika terjadi gangguan produksi di negara eksportir dan terjadi peningkatan permintaan. Kedua hal tersebut menyebabkan fluktuatifnya harga
pangan di pasar domestik. Jika tidak ada upaya pengendalian harga pangan diduga akan mempengaruhi ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi makro.
Untuk itu diperlukan upaya menstabilkan harga pangan di antaranya dengan kebijakan harga pangan. Kebijakan harga pangan yang dilakukan dapat berupa
kebijakan harga input, kebijakan harga output dan kebijakan perdagangan. Sebaliknya jika kesejahteraan masyarakat sudah meningkat dengan indikasi pangsa
pengeluaran pangan yang semakin menurun peran pemerintah untuk melakukan kebijakan harga pangan dapat dikurangi.
3.4. Hipotesis